Liburan Kilat Ongkos Hemat

20 hours ago 8

Pantai Ancol bukan lagi jadi satu-satunya pelarian warga Jakarta saat libur long weekend tiba. Di ujung jalur KRL Commuter Line, selepas sawah dan bukit-bukit kecil, ada Pantai Carita yang kini lebih mudah dijangkau. Ilwiya Siti Roudzoh, seorang kreator konten muda yang aktif berbagi cerita perjalanan lewat Instagram @ilwiya_ dan TikTok @ilwiya, menemukan jalur murah meriah ke sana. Dengan budget tak lebih dari harga kopi kekinian, perempuan berusia 24 tahun ini bisa melepas rindu akan pasir putih dan suara deburan ombak. Perjalanan spontan menuju pantai yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten, ia tempuh pulang hari, tanpa mobil pribadi, hanya bersenjatakan peta digital dan rasa penasaran.

“Waktu itu temen aku pengin main ke pantai. Karena kita liburnya cuma sehari dan nggak mau jauh-jauh, aku coba cari tahu lewat TikTok. Ternyata bisa ke Pantai Carita, Pantai Anyer, naik transportasi umum. Aku iseng coba. Modal nekat kita pergi berdua, kita sama-sama belum pernah ke sana,” cerita Ilwi.

Mereka memulai perjalanan dari Stasiun Tanah Abang pukul 06.30 WIB. Perjalanan pertama memakan waktu sekitar satu jam menuju Stasiun Rangkasbitung. Dari sana, mereka melanjutkan naik kereta lokal yang berangkat pukul 08.30 WIB ke Stasiun Kerenceng, yang terletak lebih dekat ke arah pesisir. Ilwi menyarankan untuk memesan tiket kereta lokal jauh-jauh hari karena sering kali habis, terutama di akhir pekan.

“Kalau H-2 masih bisa, tapi kalau beli on the spot biasanya berdiri, nggak dapat kursi,” ujarnya.Dari Stasiun Kerenceng, mereka naik angkot menuju Pantai Carita dengan ongkos sekitar Rp15 ribu. “Angkotnya banyak, tapi suka ngetem. Kalau bisa, ikut yang sudah hampir penuh, biar langsung jalan,” tambahnya.

Tujuan awal mereka memang Pantai Carita. Tapi rasa penasaran membawa langkah mereka lebih jauh, ke Pantai Pandan, sebuah spot yang belakangan viral karena beach club-nya yang dinilai memiliki nuansa ala Bali. Untuk menikmati fasilitas ini, semua pengunjung dikenakan biaya Rp 20 ribu di hari biasa dan Rp 45 ribu untuk akhir pekan, dengan bonus welcome drink.

“Penasaran saja kenapa Pantai Pandan bisa viral. Ternyata ada beach club-nya, kayak vibes Bali gitu. Tempatnya memang bagus, cuma agak ketat soal makanan dari luar. Tapi aku ketemu spot lain yang masih sepi dan nggak ada namanya, cuma warga lokal yang main ke sana,” ungkapnya. Di area pantai tersembunyi ini, Ilwi bisa lebih santai sambil menikmati perbekalan makanan yang ia dan temannya sudah siapkan dari rumah.

“Kita bawa snack, terus ada nasi sama ayam goreng, sambel, minuman. Karena kita pekerja, jadi tetap pengen hemat. Kalau semua beli di resto yang ada di beach club ujung-ujungnya boncos juga,” katanya perempuan asal Bogor, Jawa Barat ini, menyiasati agar ongkos perjalanannya jadi tidak terlalu boros.

Ilwi dan sahabatnya memutuskan untuk pulang ketika matahari sudah menghilang di bawah garis cakrawala. Perjalanan pulang pun ia tempuh dengan cara yang sama seperti saat hendak berangkat ke sini. Di depan area pantai, sudah banyak angkot yang siap menjemput para calon penumpangnya kembali ke stasiun dan selanjutnya menuju Jakarta. “Buat ongkos totalnya aku cuma keluar uang Rp 70 ribu saja,” ucap Ilwi.

Rute-rute Kereta Murah

Kereta Api Airlangga Ekonomi meluncur perlahan dari Stasiun Bekasi. Jam menunjukkan pukul 11.29 WIB saat Nuriel Shiami Indiraphasa yang akrab disapa Indi, menemukan tempat duduknya di gerbong ekonomi. Dalam waktu 3 jam, Indi akan sampai di Cirebon, Jawa Barat, tepatnya di Stasiun Cirebon Prujakan. Selagi masih ada adiknya yang sedang sekolah di sana, ia mau menghabiskan waktu bersama sambil liburan di Kota Udang itu. Perempuan berusia 27 tahun asal Cikarang, Bekasi, ini bukan tipe pelancong mewah yang suka duduk nyaman di gerbong eksekutif. Sebaliknya, ia tertarik pada jalur-jalur kereta yang bisa dijangkau dengan ongkos miring.

“Aku suka jalan-jalan tapi on budget. Tahun lalu cobain naik kereta ekonomi bayar Rp 45 ribu saja sekali jalan. Waktu tempuhnya lebih cepat kalau dibandingkan naik bus yang sekitar 4 jam. Cuma minusnya kursinya, ya, tegak banget. Makanya aku bawa bantal leher,” kata perempuan yang kini sedang menempuh pendidikan Magister Linguistik di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Di Cirebon, ia tidak buru-buru. Ia berkeliling menaiki motor dan singgah ke beberapa spot wisata popular di Cirebon seperti Alun-Alun Kejaksaan dan mendatangi Gua Sunyaragi yang memiliki struktur unik. Sayangnya Indi belum sempat mencicipi empal gentong dari warung kaki lima di sana.

Selain pulang pergi hemat dari Jakarta ke Cirebon, ia juga pernah menjajal perjalanan murah ke Bandung. Kota yang terkenal dengan kuliner Peuyeum-nya itu bukanlah kota asing bagi Indi. Ia pernah tinggal di sana selama menempuh pendidikan sarjana di Universitas Islam Negeri Bandung dan kini sering kembali. Kadang hanya untuk bertemu kawan lama atau sekedar untuk melarikan diri dari rutinitas Jakarta yang sesak.

Indi yang saat ini bekerja sebagai kontributor di NU Online pernah menjajal pulang dari Bandung ke Cikarang dengan transportasi kereta api dengan total ongkos Rp 15 ribu. Namun indi mesti melakukan transit sebanyak tiga kali. Pertama, ia melakukan perjalanan dengan kereta api dari Cimekar ke Purwakarta menggunakan kereta Cibatuan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Cikarang dengan kereta Walahar, dan terakhir naik Commuter Line dari Cikarang ke Bekasi.

“Total perjalanan bisa sampai 7 jam. Sempat ngantuk, sempet kedinginan, sempat berdiri. Tapi seru banget karena ngerasain stasiun-stasiun kecil yang jarang disinggahi. Aku memang udah sengaja siapin waktu untuk itu jadi nggak keberatan,” ucapnya.

Cara kedua ia tempuh dengan lebih nyaman. Ia naik Kereta Cikuray langsung dari Stasiun Kiaracondong ke Bekasi, hanya dengan membayar Rp45.000. Waktu tempuhnya sekitar 3 jam. “Masih pakai kursi 90 derajat, tapi setidaknya nggak harus ngeteng,” tutur Indi yang mengabadikan perjalanannya di berbagai platform sosial media seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube dengan nama akun @indiraphasa. Banyak rute perjalanan hemat yang ia dapat dari riset diam-diam, bertanya pada teman, keluarga, atau sekadar iseng lihat aplikasi KAI Access dan Commuter Line. Ia mencatat rute-rute itu, lalu mengujinya sendiri.

“Liburan besok aku juga mau coba jajal rute baru ke Semarang ngeteng naik kereta. Dari Yogya ke Solo naik kereta ke Stasiun Solo Balapan Rp 8 ribu. Dari Solo Balapan nyambung ke Semarang naik Kereta Banyu Biru harganya Rp 40 ribu,” kata Indi. Liburan akhir pekan ini, ia sekalian ingin menaiki Gunung Pakuwaja yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial