Kontrak Diteken, Tangsel Bakal Bangun Pengolahan Sampah Jadi Listrik

4 hours ago 4

Jakarta -

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyerahkan kontrak pembangunan Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) kepada konsorsium pemenang tender. Adapun para pemenang tender, yakni Konsorsium IEH-CNTY (PT Indoplas Energi Hijau-China Tianying Inc). Dari 12 kota yang menjadi strategis nasional, Pemkot Tangsel menjadi pelopor dan akan menjadi pilot project.

"Ini adalah tonggak lahirnya pengelolaan sampah dengan teknologi modern dan ramah lingkungan di Indonesia," ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).

Hal ini disampaikannya saat acara penyerahan kontrak di Balai Kota Tangsel, pada Senin (5/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar diketahui, melalui Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, ada 12 kota yang ditunjuk untuk membangun PSEL. Pemkot Tangsel telah melakukan lelang secara internasional hingga menginformasikan kepada para pengusaha di luar negeri.

Benyamin menjelaskan konsorsium pemenang berasal dari Indonesia yang bekerja sama dengan perusahaan luar negeri. "Jadi mesinnya dari luar negeri yang sangat modern," paparnya.

Lebih lanjut, Benyamin mengungkapkan nilai investasi mencapai Rp 2,65 triliun dan direncanakan tahun ini dilakukan ground breaking. Kemudian, PSEL ditargetkan bisa beroperasi tahap awal tahun 2028 dan secara komersial akan berjalan mulai 2029.

Setelah masa operasional 27 tahun, lanjut Benyamin, PSEL kemudian diserahkan kepada Pemkot Tangsel di akhir periode dengan skema built operate transfer (BOT).

Benyamin menegaskan PSEL dibangun di sekitar TPA Cipeucang. Nantinya, PSEL per hari akan mengolah sampah baru 1.000 ton dan 100 ton yang tersisa dari timbunan. "Kalau tidak pakai teknologi, urusan sampah tidak akan selesai," tegasnya.

Benyamin menambahkan, bersama Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, akan mengawal proses pembagunan. Pihaknya juga akan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Bidang Perdata dan Tata Negara (Datun) Kejaksaan.

"Dari waktu ke waktu akan kami awasi. Ini proyek monumental, dan saya gak mau salah. Akan kami ikuti semua proses," ucapnya.

Sementara itu Pilar Saga mengingatkan stakeholder yang terlibat untuk memastikan semua proses berjalan baik. "Sesuai instruksi Pak Wali Kota, pendampingan akan diperkuat, agar tidak ada aturan yang dilanggar secara hukum," tegasnya.

Di sisi lain, Pimpinan Konsorsium IEH-CNTY, Bobby Gafur Umar memastikan pembangunan PSEL Tangsel akan ramah lingkungan. Dalam hal ini, konsorsium memanfaatkan teknologi terbaru Moving Grade Incinerator (MGI) yang digunakan di negara maju.

"Fasilitas mengikuti standar ramah lingkungan, tidak menimbulkan dampak lingkungan seperti emisi karbon, polusi udara, mau pun bau," jelasnya.

Bobby pun mengapresiasi Pemkot Tangsel yang melakukan proses tender paling lengkap.

"Ini bisa menjadi contoh nasional pertama di era Presiden Prabowo. Menjadi pelopor dan bisa jadi pilot project daerah lain," ungkapnya.

Bobby juga memastikan pembangunan PSEL berasal dari project financing konsorsium.

"Kami berterima kasih, Pemkot Tangsel sudah menyediakan lahan 24 hektare saat ini. Selanjutnya, kami tidak akan memakai APBD. Ini investasi murni dari investor," pungkasnya.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial