Komplotan Begal Habib di Jakut: Asyik Pesta Sabu Kini Tertunduk Lesu

3 weeks ago 21

Jakarta -

Habib Hanif Assidiqi menjadi korban pembegalan ketika melintas di flyover Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Korban kemudian melaporkan peristiwa pembegalan tersebut ke polisi.

Korban dipepet hingga ditodong senjata tajam celurit selepas pulang kerja pada Senin (13/2) pukul 05.30 WIB. Habib Hanif terjatuh lalu sepeda motor milik korban pun dirampas.

Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading di bawah pimpinan Ipda Amirul Fadel Kurniawan kemudian melakukan penyelidikan. Pelaku disebut berjumlah empat orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim opsnal melakukan surveilans dan memancing terhadap para pelaku, lalu pada saat di jalan arteri Gading Pelangi, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut, terdapat empat orang menggunakan dua unit motor mengikuti anggota yang sedang surveilans," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko, Senin (17/2).

Saat diintai, keempat pelaku sempat mencurigai anggota opsnal tersebut, sehingga mereka kabur ke arah flyover Sedayu, Cakung. Polisi lantas mengejar hingga menangkap pelaku.

"Lalu pada saat di dalam lingkungan wilayah Pegangsaan Dua, keempat pelaku berhasil diamankan," imbuhnya.

Keempat pelaku yakni RA (22), DA (22), AB (22), dan MR (21). Saat ini keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 365 KUHP.

Komplotan Begal Diberi Tembakan Peringatan

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembegalan Habib Hanif Assidiqi di flyover Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi menangkap 4 orang pelaku begal yang merampas sepeda motor Habib Hanif Assidiqi di flyover Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (dok Istimewa)

Empat anggota komplotan begal diberi tembakan peringatan. Hal itu dilakukan lantaran mereka melawan saat hendak ditangkap.

"Dikasih tembakan peringatan, mencoba melawan. Begitulah ceritanya. Empat-empatnya (ditembak) di kaki semua," ucapnya.

Para pelaku sempat menodongkan senjata tajam kepada pihak kepolisian. Anggota dan pelaku sempat terlibat kejar-kejaran hingga akhirnya keempatnya ditangkap setelah ditembak di kakinya.

"Ketika itu, para pelaku ini mencoba melawan petugas dengan menggunakan senjata tajam dan terjadilah kejar-kejaran, 2 kilometer (jarak kejar-kejaran)," imbuhnya.

Seto merinci, tersangka MR (21) dan RA (22) berperan sebagai eksekutor. Sementara itu, dua orang lainnya yakni DA (22) dan AR (22) sebagai joki.

Motor Dijual Rp 3,2 Juta Untuk Nyabu

Motor tersebut dijual dengan harga murah. Hasil penjualan kemudian digunakan untuk pesta sabu.

"Menurut keterangan keempat pelaku, hasil dari pembegalan keempat pelaku menjual motor tersebut ke daerah Karawang seharga Rp 3,2 juta," kata Seto.

Duit hasil kejahatan tersebut dibagi rata dengan tiap tersangka mendapatkan Rp 800 ribu. Kepada polisi, duit tersebut dipakai para tersangka untuk mengonsumsi narkotika jenis sabu.

"Dibagi hasil masing-masing pelaku mendapatkan uang seharga Rp 800 ribu. Menurut keterangan pelaku uang tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli narkotika jenis sabu, ujarnya.

Saat diringkus mereka mengenakan baju tahanan. Terlihat keempatnya tertunduk lesu.

(dek/rfs)