Kiprah 16 Tahun PT SMI dalam Membangun Negeri

2 weeks ago 16

Jakarta -

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) terus menjaga eksistensinya untuk hadir dan memberi manfaat lewat dukungan terhadap pemerataan pembangunan di seantero Indonesia. PT SMI lahir atas adanya urgensi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, yang kadang terhambat dari segi pembiayaan.

Kini, jelang usianya yang ke-16 tahun, PT SMI siap mengambil peran lebih besar untuk memberikan dampak lebih optimal dalam percepatan pembangunan. Sejak berdiri pada 26 Februari 2009, PT SMI memainkan peran sentral, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan RI.

"PT SMI mampu menyediakan solusi alternatif untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui produk-produk pinjaman yang inovatif," ujar Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT SMI menjadi katalis pembangunan infrastruktur di Indonesia sekaligus mengatasi Market Mismatch Pembiayaan serta Project Readiness di sektor infrastruktur. PT SMI telah bertumbuh sangat pesat sejak pembiayaan pertama di sektor irigasi senilai Rp 248 miliar.

Kini, PT SMI telah mencatat komitmen pembiayaan hingga Desember 2024 mencapai Rp 148,9 triliun dan outstanding sebesar Rp 96,3 triliun. Total nilai proyek dari pembiayaan PT SMI mencapai Rp 1.153 triliun.

Dari total pembiayaan proyek tersebut, PT SMI telah menghasilkan multiplier effect sebanyak 7,75 kali terhadap total komitmen, dan 37,79 kali terhadap modal disetor.

Dalam menjalankan perannya dan mengembangkan bisnisnya, Reynaldi menjelaskan pihaknya memiliki tiga pilar bisnis, yaitu:

1. Pembiayaan Komersial

Kegiatan pembiayaan bidang infrastruktur termasuk pembiayaan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah yang diberikan kepada pihak swasta dan BUMN sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pembiayaan Publik

Kegiatan pembiayaan bidang infrastruktur kepada instansi sektor publik seperti Pemerintah Daerah, BUMD, dan BLU yang bertujuan untuk percepatan delivery pelayanan publik.

3. Jasa Konsultasi dan Pengembangan Proyek

Penyediaan jasa konsultasi dan kegiatan pengembangan proyek infrastruktur PSN/Non PSN untuk peningkatan investasi infrastruktur termasuk membantu meningkatkan kualitas proyek infrastruktur dalam setiap tahapannya sehingga memenuhi kategori project bankability.

Mitra Strategis Pemerintah Daerah

Sejak 2016, PT SMI juga telah menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah lewat fasilitas pinjaman daerah. Hingga Desember 2024, PT SMI telah menyalurkan pinjaman daerah senilai Rp 36,66 triliun dalam bentuk komitmen, dan outstanding senilai Rp 21,19 triliun.

"Beberapa contoh proyek yang mendapat dukungan pinjaman daerah dari PT SMI antara lain adalah pembangunan jalan di Kabupaten Tabalong, Jembatan Konaweha di Kabupaten Kolaka, Pasar Bersehati di Kota Manado, RSUD di Kabupaten Solok, RSUD Provinsi NTB, Menara Teratai di Kabupaten Banyumas, dan RSUD di Sulawesi Utara," kata Reynaldi.

Pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020 dan 2021, PT SMI juga membantu Pemerintah dalam menjalankan peran countercyclical dengan menyalurkan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Pemerintah Daerah dan BUMN. Sebanyak Rp 15 triliun sebagai investasi pemerintah, telah digelontorkan untuk membantu BUMN yang terdampak pandemi, seperti PT Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, hingga PT Krakatau Steel.

Selain itu 92 Pemda menandatangani perjanjian pinjaman PEN Pemda, senilai Rp 35,82 triliun komitmen, dan Rp 28,99 triliun outstanding. Pinjaman PEN yang disalurkan memberikan kontribusi positif dengan menahan kontraksi ekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan menciptakan lapangan kerja.

Reynaldi mengatakan fokus pembiayaan PT SMI juga menitikberatkan pada pengukuran dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang dicapai. Dengan pendekatan ini, setiap Rupiah yang diinvestasikan tidak hanya menghasilkan infrastruktur fisik tetapi juga mendorong perubahan yang nyata bagi masyarakat.

Tiga sektor terbesar yang dibiayai PT SMI adalah sektor jalan dan jalan tol, ketenagalistrikan, dan transportasi. Pembiayaan PT SMI di sektor jalan menghasilkan 4.511 kilometer jalan tol dan meningkatkan akses terhadap 4,6 miliar kendaraan per tahun. Sementara di sektor ketenagalistrikan, PT SMI membantu meningkatkan produksi listrik sebanyak 7,7 GigaWatt, sehingga dapat menerangi 5,9 juta rumah tangga.

Pada sektor transportasi, output dan outcome pembiayaan PT SMI lebih beragam tergantung moda yang dibiayai. Sebagai contoh, PT SMI membantu membiayai pembuatan 646 gerbong kereta api dan 242,1 kilometer rel terbangun. Hal tersebut meningkatkan jumlah penumpang sebanyak 109,6 juta orang per tahun.

"Dalam dukungannya terhadap proyek-proyek Tanah Air, PT SMI mencatatkan sejumlah pencapaian dalam pembiayaan di berbagai sektor, antara lain sektor konektivitas dan sektor energi baru terbarukan. Dari 3 besar sektor yang dibiayai PT SMI, telah memberikan dampak pada output perekonomian sebesar Rp 1.696,5 triliun," jelas Reynaldi.

16 tahun PT SMI menyediakan solusi bagi kebutuhan pembiayaan untuk percepatan pembangunan di seluruh IndonesiaRSUD Provinsi Sulawesi Utara, salah satu fasilitas publik yang dibangun dengan dukungan pinjaman daerah PT SMI. Foto: dok. PT SMI

PT SMI juga memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan pencapaian nol karbon (Net Zero Emission). Dengan berfokus pada pinjaman lunak berbasis penelitian dan menyelaraskan aktivitas dengan prinsip People, Planet, Profit, and Prosperity, PT SMI bertujuan untuk memaksimalkan dampak terhadap pembangunan berkelanjutan.

"Momentum Presidensi G20 Indonesia 2022 juga menjadi ajang PT SMI dalam menunjukkan kapabilitasnya mendukung pemerintah demi mengatasi tantangan global khususnya dampak perubahan iklim (climate change). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan telah menunjuk PT SMI sebagai Country Platform Manager untuk mengawal transisi energi fosil ke energi yang ramah lingkungan," papar Reynaldi.

"Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform adalah sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia untuk sektor energi," sambungnya.

Menurut Reynaldi, Indonesia ETM Country Platform akan memobilisasi dukungan pendanaan dari mitra internasional, termasuk multilateral, bilateral, filantropi, serta sektor swasta dalam rangka memfasilitasi pemerintah menyiapkan rencana investasi transisi energi dan pendanaan investasi iklim untuk mempercepat masa operasional sumber energi dengan bahan bakar fosil yaitu PLTU yang berbahan baku batu bara. Hingga saat ini PT SMI telah mendapatkan dukungan dari 18 partner, yang terdiri dari dari grant partner, financing partner, knowledge & technical partner, serta investment partner.

Sejak 2018, PT SMI sudah menghentikan pembiayaan terhadap proyek pembangkit listrik bertenaga fosil, dan mengalihkan fokus pada pembangkit listrik energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, minihidro, surya, panas bumi, biomassa, dan bayu. Hingga Desember 2024, PT SMI telah membiayai 94 proyek climate-related dengan komitmen kumulatif senilai Rp 33,45 triliun dan nilai proyek senilai Rp 174,8 triliun.

49 proyek telah dihitung dan menghasilkan potensi Gas Rumah Kaca terhindarkan sebesar 6,8 juta ton C02-Equivalent dan potensi Carbon Credit Equivalent sebesar US$ 25 juta.

16 tahun PT SMI menyediakan solusi bagi kebutuhan pembiayaan untuk percepatan pembangunan di seluruh IndonesiaPembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap di Sulawesi Selatan merupakan salah satu wujud kontribusi PT SMI terhadap pengadaan energi terbarukan. Foto: dok. PT SMI

PT SMI juga mengelola platform SDG Indonesia One (SIO), sebuah platform yang mendukung pencapaian SDGs. Platform ini menggabungkan dana publik dan swasta (melalui blended finance) untuk disalurkan ke proyek infrastruktur terkait SDGs.

"Skema blended finance ini telah berhasil mendukung beberapa proyek strategis, salah satunya proyek Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 dan juga dukungan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) Tembesi, yang merupakan PLTS Terapung terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas 46 MWp," ujar Reynaldi

Pada HUT PT SMI tahun lalu, di depan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Perseroan juga menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan lewat deklarasi Karbon Netral 2028. Komitmen Karbon Netral merupakan salah satu elemen penting dalam implementasi kebijakan lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG.

Penerapan kebijakan ESG bertujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, menegakkan standar tata kelola yang tinggi, menciptakan proyek-proyek yang stabil secara finansial dan ramah lingkungan, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi secara lebih luas.

Di samping mendanai proyek-proyek ramah lingkungan, PT SMI juga berupaya mengompensasi emisi karbon yang ditimbulkan. PT SMI menyadari kegiatan operasional dan seluruh proses bisnis menimbulkan emisi karbon yang menjadi penyebab pemanasan global.

"Untuk mengompensasi emisi karbon, PT SMI menerapkan beberapa strategi dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perusahaan. Kegiatan tersebut di antaranya penanaman tumbuhan terestrial, terutama di lahan kritis, penanaman mangrove di kawasan pesisir yang sudah dimulai sejak tiga tahun lalu, pemberian fasilitas efisiensi energi bagi fasilitas sosial, pembangunan infrastruktur energi terbarukan di fasilitas sosial, serta pembelian Sertifikat Pengurangan Emisi di Pasar Karbon," pungkasnya.

(hnu/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial