Kenapa Lambang Palang Merah Mirip Bendera Swiss? Ini Sejarah dan Maknanya

9 hours ago 6

Jakarta -

Pernahkah kamu memerhatikan bahwa lambang Palang Merah berupa salib merah di atas latar putih tampak mirip dengan bendera Swiss, hanya saja warnanya terbalik? Ternyata, kemiripan ini bukan sekadar kebetulan, melainkan punya sejarah dan makna tersendiri.

Menurut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), lambang Palang Merah diadopsi berdasarkan Konferensi Internasional pertama di Jenewa, Swiss, pada tahun 1864. Desainnya merupakan kebalikan dari bendera Swiss, yang mengakui hubungan historis antara Swiss dan Konvensi Jenewa.

Sejarah di Balik Lambang Palang Merah

Dikutip dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC), gagasan awal lambang Palang Merah muncul ketika kesatuan medis militer dari masing-masing negara memiliki tanda pengenal sendiri-sendiri. Akibatnya, para petugas medis sering kali menjadi sasaran serangan karena tidak dikenali sebagai pihak netral yang bertugas menolong korban perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi ini mendorong digelarnya Konferensi Internasional pertama di Jenewa pada tahun 1863, yang dihadiri oleh 16 negara. Para peserta sepakat bahwa perlu ada satu lambang netral yang berlaku secara universal sebagai tanda pengenal bagi anggota medis militer agar mereka mendapatkan perlindungan di tengah medan perang.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap peran Swiss dalam konferensi tersebut, para delegasi menyetujui penggunaan lambang yang terinspirasi dari bendera nasional negara tersebut, tetapi dengan warna yang dibalik: palang merah di atas latar putih. Lambang ini kemudian resmi diadopsi dalam Konvensi Jenewa tahun 1864 sebagai tanda pengenal dan pelindung bagi petugas medis militer.

Perkembangan Lambang Palang Merah

Perkembangan lambang ini terus berlanjut. Pada tahun 1876, saat terjadi Perang Balkan, Kesultanan Ottoman (Turki) mengajukan lambang alternatif berupa Bulan Sabit Merah di atas latar putih. Lambang ini diajukan sebagai penanda untuk kesatuan medis tentara kerajaan, dan akhirnya diakui secara resmi.

Pada tahun 1929, Persia (sekarang Iran) juga mengusulkan lambang lain, yaitu Singa dan Matahari Merah. Namun, lambang ini tidak diakui dalam jangka panjang. Sejak tahun 1980, ketika Persia berganti menjadi Republik Iran, lambang tersebut tidak lagi digunakan.

Terakhir, pada tahun 2005, Konferensi Internasional menyepakati Protokol Tambahan III yang mengesahkan lambang Kristal Merah, berupa simbol berbentuk belah ketupat merah di atas dasar putih. Lambang ini hadir sebagai alternatif netral bagi negara yang tidak ingin menggunakan simbol agama atau budaya tertentu.

Asal-usul, penemu dan makna simbol palang merah.Lambang Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah (Foto: Istimewa)

Tiga Lambang Resmi yang Diakui Saat Ini

Hingga saat ini, hanya ada tiga lambang yang diakui secara resmi dalam gerakan Palang Merah internasional dan dalam Konvensi Jenewa, yaitu:

  • Palang Merah
  • Bulan Sabit Merah
  • Kristal Merah

Ketiga lambang ini memiliki latar belakang sejarah yang berbeda, tetapi memiliki makna dan fungsi yang sama. Semuanya digunakan sebagai tanda netralitas dan perlindungan bagi petugas medis serta korban konflik bersenjata di seluruh dunia.

(wia/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial