Jakarta -
Video menunjukkan seorang jemaah lanjut usia berjalan sendirian dan menolak saat hendak diantar pulang ke hotel di Madinah viral di media sosial. Jemaah tersebut kini telah berada di hotel dan dalam kondisi sehat.
Dalam video viral yang dilihat, Selasa (13/5/2025), tampak seorang jemaah haji lansia berjalan sendirian di trotoar pada dini hari. Perekam video terlihat mengajak jemaah itu untuk pulang ke hotel.
"Ayok saya anterin," ujar perekam video sambil berusaha menggandeng tangan jemaah lansia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, jemaah lansia tersebut menolak dan menghalau tangan perekam video. Jemaah lansia tersebut terus berjalan meski sempat dihalangi oleh perekam video.
Pengunggah menyertakan narasi yang menyebut jemaah itu tersesat dan diduga mengalami demensia. Pengunggah menyebut jemaah itu kemudian ditangani tim medis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Tim Media Center Haji Kemenag Sulsel kemudian memberi penjelasan terkait video viral itu. Dalam video dan keterangan tertulis yang diterima, jemaah itu disebut bingung untuk pulang ke hotel setelah melaksanakan salat subuh di Masjid Nabawi.
Jemaah lansia bernama Tamma asal Bulukumba, Sulsel, bingung karena baru tiba di Madinah dan baru pertama kali melaksanakan salat di Masjid Nabawi. Ketua Kloter UPG 14 Ardiansyah mengatakan pihaknya telah menjelaskan rute dari hotel ke Masjid Nabawi, namun dia menduga jemaah masih belum hafal karena baru tiba di Madinah.
"Untuk rute dari hotel ke Masjid Nabawi itu sebenarnya sudah kami infokan ke jemaah, hanya saja karena memang itu merupakan pertama kalinya jemaah salat di Masjid Nabawi, banyak jemaah yang bingung pada saat pulang ke hotel," ujarnya.
Ardiansyah mengatakan pihak kloter mencoba memcari Tamma setelah mendapat informasi kalau Tamma kebingungan dan salah arah saat hendak pulang ke hotel. Namun, Tamma terus berjalan menjauhi petugas hingga akhirnya pihak kloter memutuskan melakukan pencarian di sekitar Masjid Nabawi.
"Setelah sampai sekitar jam 9 pagi waktu Arab Saudi melakukan pencarian dan tidak ada hasil, akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk menuju ke kantor sektor 4 Madinah tempat kloter 14 UPG berada untuk melaporkan kejadian tersebut dan membantu pencarian," ucapnya.
Saat mereka tiba, ada petugas haji Indonesia yang sedang mengantarkan Tamma ke hotel. Ardiansyah pun bersyukur Tamma telah ditemukan dan diantar oleh petugas haji Indonesia ke hotel.
Tamma langsung diantar ke kamar dan diberi makanan. Tim dokter juga langsung melakukan pemeriksaan.
"Saat ini jemaah tersebut sudah berada di hotel dan berkumpul kembali dengan rombongan kloter 14 UPG," ujarnya.
Dalam video yang diterima, Tamma terlihat dalam kondisi sehat serta lancar saat diajak berkomunikasi dan bercanda. Tamma pun menceritakan momen dirinya kebingungan itu dalam bahasa daerah.
Ternyata, Tamma menolak untuk diantar karena kurang memahami bahasa Indonesia. Tamma juga merasa asing dengan logat orang yang mengajaknya sehingga memilih untuk menghindar.
"Sebenarnya bukan melawan yang mau nolong cuma dia mendengarkan bahasa agak asing dia dengar, dia menghindar. Apalagi logat yang aneh kedengarannya biasanya dia menghindar," ujar Pembimbing KBIH Kloter, Abdul Hakim Bohari, saat menjelaskan ucapan Tamma.
(haf/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini