Kakorlantas Benahi Internal Minta Polantas-Patwal Tak Arogan, Ikhlas Layani Masyarakat

2 hours ago 1

Jakarta -

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryo Nugroho terus membenahi internalnya agar semakin baik dalam melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. Dia minta anggotanya, terutama polantas dan anggota patwal agar tidak arogan saat bertugas.

Pernyataan ini disampaikan Irjen Agus saat memimpin apel dan memberi pengarahan kepada jajarannya di Lapangan NTMC Korlantas Polri, Jakarta. Dia menyoroti perilaku negatif oknum anggotanya di lapangan.

"Beberapa hal-hal yang memang kurang bagus dinilai masyarakat, itu salah satunya adalah perilaku kita yang arogan dan ini selalu ada saja," kata Irjen Agus dalam sambutannya, Senin (3/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya moga-moga di tahun 2025 ini tidak kita temukan," sambungnya.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo NugrohoKakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho Foto: dok. istimewa

Irjen Agus menyebut sejak mengemban amanah sebagai Kakorlantas Polri, dirinya memang membuka diri untuk menyerap masukan dan kritik konstruktif dari masyarakat. Dia menjalankan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa Polri harus terus adaptif dengan perubahan, serta membuka diri terhadap kritik.

Afif memaparkan sebanyak 24 daerah akan melaksanakan PSU lalu dua daerah yang harus melakukan perbaikan berita acara rekapitulasi. Dia mengatakan KPU akan melaksanakan semua putusan MK dengan penuh tanggung jawab.

"Untuk perbaikan di daerah-daerah yang ada PSU (berjumlah) 24 dan 2 tempat yang perbaikan berita acara dan juga rekapitulasi yang bebannya diberikan di KPU RI. Semuanya kita harus laksanakan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.

Tak sampai di situ, Irjen Agus juga telah memerintahkan jajaran agar terus meningkatkan kompetensi. Menurutnya, pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas pengawalan lalu lintas juga terus dilakukan.

"Dalam pelatihan dan sertifikasi kompetensi itu salah satu yang ditekankan betul adalah agar petugas patwal tidak berprilaku arogan, namun lakukan pengawalan dengan ikhlas sepenuh hati," ucap Agus.

"Ini saya sampaikan berulang-ulang kepada jajaran bahwa kita ini adalah pelayan masyarakat, jadi kita harus menjalankan tugas dengan sepenuh hati, dengan keikhlasan, dengan begitu kita akan dekat dan dicintai masyarakat," imbuhnya.

Mantan Kapolda Jawa Tengah ini juga mengingatkan jajarannya agar betul-betul menjaga marwah Polantas. Apalagi, kata dia, Operasi Ketupat 2025 dalam rangka mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran akan segera dimulai pada 26 Maret hingga 8 April mendatang.

Irjen Agus mengatakan Operasi Ketupat 2025 bisa menjadi momentum bahwa Polantas benar-benar hadir sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

"Harus betul-betul melayani dengan ikhlas," ujarnya.

Dia meminta jajarannya untuk bisa memberi kontribusi terbaik dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. Arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 harus terlaksana aman, tertib, lancar dan berkeselamatan seperti yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Mari kita konsentrasi dalam rangka Operasi Ketupat, kita persiapkan yang terbaik karena kita nanti menjadi pengendali di lapangan dan rekan-rekan juga yang nanti akan ditugaskan ke wilayah agar betul-betul memahami, tahu betul dan kendalikan betul nanti wilayah berkaitan dengan skenario, cara-cara bertindak, termasuk juga konsentrasi-konsentrasi tugas-tugas saat ini, tolong banyak diarahkan dalam rangka memberi informasi tentang Operasi Ketupat," jelas Irjen Agus.

"Barangkali NTMC juga di samping melaporkan kondisi lalu lintas, juga bisa menyampaikan informasi-informasi tentang Operasi Ketupat dan lain sebagainya," sambungnya.

Irjen Agus menambahkan, dirinya meyakini jajarannya mampu mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat dalam Operasi Ketupat 2025. Dia berharap semua terus menjaga kekompakan, termasuk dengan para stakeholder.

"Mari kita sama-sama menjaga kekompakan, kita membangun kebersamaan dalam rangka menghadapi tugas-tugas ke depan khususnya Operasi Ketupat," ujarnya.

Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Petugas Patwal

Korlantas Polri sendiri telah melaksanakan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Petugas Pengawalan Lalu Lintas Tahun Anggaran 2025 pada Selasa (25/2) lalu. Para peserta melakukan praktek langsung pengawalan terhadap VVIP dan VIP.

Instruktur Sertifikasi Pengawalan Ipda Hayrul Habibi menjelaskan, pelatihan pengawalan dimulai dengan pengecekan kendaraan yang sangat mendetail sebelum menggunakan kendaraan pengawalan.

"Pengecekan ini diawali dari bagian luar kendaraan, termasuk ban, bodi samping, serta kelengkapannya. Setelah itu, pengecekan mesin juga wajib dilakukan, seperti memeriksa air, oli, dan minyak, agar kendaraan siap digunakan untuk pengawalan," ujar Ipda Hayrul Habibi.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo NugrohoPelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Petugas Pengawalan Lalu Lintas T.A.2025, peserta melakukan praktek langsung dalam pengawalan VVIP dan VIP, Selasa (25/2/2025). (Foto: dok. istimewa)

Setelah seluruh pengecekan kendaraan selesai, peserta pelatihan melaksanakan apel awal persiapan(AAP). Dalam AAP wajib menyampaikan poin penting pengawalan, di antaranya rute yang akan dilalui, cara menjaga jarak antar kendaraan, menyesuaikan kecepatan kendaraan dan tidak arogan saat pengawalan dijalan.

"Bagaimana menjaga jarak aman antar kendaraan, menjaga kecepatan, tidak boleh arogan ini sangat sangat harus dijaga betul tidak boleh mengganggu masyarakat sekitar lalu lintas yang ada, kemudian memimpin doa," ujarnya.

Lebih lanjut, Ipda Hayrul Habibi menambahkan, terdapat tahap awal dan tahap akhir dalam pelaksanaan kegiatan pengawalan. Setelah melakukan pengawalan wajib melaksanakan konsolidasi serta membuat laporan hasil pelaksanaan pengawalan.

"Pada saat AAP akhir ini atau konsolidasi harus menanyakan hambatan-hambatan apa yang terjadi pada saat pengelola itu yang dilaksanakan pada saat akan praktek dan praktek pengawalan," jelasnya.

Menurutnya, salah satu aspek yang sangat penting dalam pengawalan adalah sikap pengawal saat bertugas. Pengawalan harus dilaksanakan dengan ikhlas sepenuh hati dan tidak arogan.

"Pesan khusus dari instruktur cuma satu sebenarnya lakukan pengawalan dengan sepenuh hati, ikhlas aturan diterapkan, tidak arogan, sehingga penilaian masyarakat terhadap pengawalan tidak membingungkan, tidak menimbulkan kemacetan apalagi kecelakaan akibat dari melaksanakan pengawalan," tambahnya.

(hri/fas)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial