Jakarta -
Ipuk Fiestiandani menjadi salah satu nominator dalam Sekar Agni Negeri. Bupati Banyuwangi ini dikenal karena komitmennya akan pembangunan di daerahnya.
Ipuk Fiestiandani diketahui menjabat sebagai Bupati Banyuwangi sejak 2021. Ia kembali terpilih di periode kedua dan dilantik pada 20 Februari 2025.
Sebelum terjun ke dunia politik, Ipuk memiliki latar belakang pendidikan dengan menyandang gelar sarjana dari IKIP Jakarta lulus tahun 1999 dan Magister Kebijakan Publik di Universitas Airlangga lulus tahun 2024. Selain itu dia juga pernah menjalani kursus pelayanan umum di berbagai negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat dan Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipuk dikenal karena fokusnya pada program pembangunan daerah. Demi melakukan pembangunan daerah, Ipuk membuat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) untuk pelayanan publik dan stimulan untuk menggerakkan ekonomi desa. Selain itu program ini memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan.
Di sektor pencegahan stunting, Ipuk juga berkomitmen mempercepat penanganan stunting di Banyuwangi. Salah langkahnya dengan mengirimkan makanan berprotein tinggi kepada hampir 1.300 balita stunting dan ibu hamil risiko tinggi setiap hari selama setahun. Semua upaya itu efektif menekan angka stunting di Banyuwangi dari 20, 1 persen pada 2021 turun menjadi 18,1 persen di 2022. Angka tersebut di bawah angka rerata stunting Jawa Timur yakni 19,2 persen dan nasional 21,6 persen.
Pembangunan digital juga menjadi langkah perhatian Ipuk, Kabupaten Banyuwangi menerapkan layanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Banyuwangi telah mengembangkan skema Smart Kampung sejak 2016 untuk mendorong budaya digital hingga tingkat desa. Pada tahun 2022, Banyuwangi telah bebas dari status "desa berkembang". Sebanyak 51 desa masuk kategori "maju" dan 138 desa kategori "mandiri".
Dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, hingga September 2023, total ada 1.352 Unit rumah tak layak huni yang tersebar di seluruh kecamatan di Banyuwangi direnovasi atas kerjasama Pemkab Banyuwangi dan Pemerintah.
Menurut data BPS angka kemiskinan di Banyuwangi menurun dari 8,07% pada tahun 2021, 7,5% pada tahun 2022, dan 7,34% pada tahun 2023; merupakan level terendah dalam sejarah Banyuwangi sejak Indonesia merdeka. Indikator keberhasilan lainnya adalah angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat; dari 71,85 (2020), 72,62 (2021), 73,15 (2022), dan 73,79 (2023). Angka IPM Banyuwangi ini sudah masuk kategori 'tinggi'.
Sekar Agni Negeri merupakan ajang penghargaan yang diinisiasi detikcom untuk menghargai kontribusi perempuan Indonesia sekaligus sebagai pengingat akan perjuangan Raden Ayu Kartini. Ajang ini juga sebagai bentuk nyata dari semangat yang diwariskan Kartini serta upaya detikcom untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan dan menyoroti peran mereka dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Kategori Sekar Agni menggambarkan beragam kontribusi perempuan dalam memperkuat berbagai sektor kehidupan, mulai dari politik, seni, budaya, hingga dunia pendidikan dan bisnis. Sekar Agni terdiri dari enam kategori penghargaan di antaranya:
1. Perempuan Wakil Rakyat Inspirasi Negeri
2. Perempuan Inspirasi Negeri
3. Perempuan Pelindung Seni Budaya
4. Perempuan Pemimpin Daerah
5. Perempuan Inspirator Bisnis
6. Perempuan Pejuang Pendidikan
Dengan adanya program ini, diharapkan para perempuan yang menjadi penerima penghargaan dapat semakin bersemangat untuk memberikan kontribusi terbaik mereka bagi negeri ini.
Nantinya, para Sekar Agni akan membagikan kisah melalui segmen spesial detikPagi dan detikSore. detikers bisa menontonnya secara live streaming di detikcom. Catat tanggalnya ya, acara ini akan tayang pada 7-9 Mei 2025 mendatang!
(rdp/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini