Jakarta -
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam industri kreatif halal, terutama di sektor modest fashion dan kuliner halal. Potensi pasar produk halal global diperkirakan mencapai USD 2,8 triliun pada 2025, dengan segmen terbesar berasal dari makanan dan modest fashion, menurut laporan State of the Global Islamic Economy Report 2023 yang diterbitkan oleh DinarStandard.
Negara-negara yang menjadi sasaran utama ekspor produk halal Indonesia meliputi Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Malaysia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat, yang memiliki populasi Muslim signifikan dan regulasi halal yang ketat.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadikan industri kreatif sebagai salah satu fokus utama, dengan pembentukan Kementerian Industri Kreatif yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan sektor ini dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi canggih seperti blockchain dan Artificial Intelligence (AI) menjadi kunci untuk mempercepat akses industri kreatif halal ke panggung internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemanfaatan Blockchain
Kepercayaan dan transparansi menjadi faktor penting bagi produk halal Indonesia untuk diterima di pasar global. Banyaknya kasus korupsi dan manipulasi dalam berbagai sektor ekonomi menimbulkan skeptisisme terhadap produk Indonesia. Oleh karena itu, pemanfaatan blockchain sebagai teknologi pencatat transaksi yang aman dan tidak dapat diubah menjadi solusi dalam meningkatkan kredibilitas produk halal Indonesia.
Blockchain memungkinkan registrasi sertifikasi halal yang transparan dan tidak dapat diubah, sehingga produk halal lebih mudah diterima di pasar global, termasuk Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Dengan teknologi ini, setiap produk bisa memiliki QR code yang saat dipindai menunjukkan informasi lengkap tentang asal-usul bahan, proses produksi, dan sertifikasi halal yang diakui secara internasional.
Selain itu, industri modest fashion Indonesia, seperti batik dan hijab, sering menghadapi tantangan terkait keaslian bahan dan proses produksi. Blockchain dapat mencatat seluruh rantai pasokan mulai dari sumber bahan hingga distribusi global, memberikan jaminan keaslian dan keberlanjutan yang diminati pasar global. Misalnya, konsumen di Eropa dapat memverifikasi apakah hijab atau pakaian yang mereka beli benar-benar menggunakan bahan alami yang diproduksi secara etis dan sesuai standar halal.
Di sektor kuliner, blockchain memungkinkan pelacakan bahan baku secara real-time, memastikan bahwa makanan halal dari Indonesia tetap memenuhi standar global selama proses ekspor. Sistem ini bisa mempermudah produk kuliner Indonesia, seperti rendang atau kopi, untuk masuk ke supermarket di luar negeri tanpa hambatan regulasi.
Banyaknya kasus korupsi dan manipulasi dalam berbagai sektor ekonomi telah menimbulkan skeptisisme terhadap produk Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, memastikan keabsahan dan integritas produk halal melalui teknologi seperti blockchain adalah langkah strategis untuk membangun kembali kepercayaan global dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Data AI
Artificial Intelligence (AI) dapat membantu perancang busana modest fashion Indonesia dengan menganalisis tren mode global secara real-time. Dengan data AI, desainer dapat menciptakan koleksi yang lebih sesuai dengan selera pasar Timur Tengah, Eropa, atau Amerika Serikat, meningkatkan peluang sukses di tingkat internasional. Selain itu, AI-powered virtual stylist memungkinkan pengalaman belanja personalisasi, di mana pelanggan bisa mendapatkan rekomendasi hijab atau pakaian berdasarkan preferensi mereka.
Di sektor kuliner, AI dapat digunakan untuk menganalisis preferensi rasa konsumen global dan menciptakan varian rasa yang lebih cocok dengan pasar tertentu. Misalnya, AI dapat membantu mengembangkan versi rendang dengan tingkat kepedasan yang disesuaikan dengan selera konsumen di Amerika atau Eropa.
AI juga dapat digunakan untuk iklan digital yang lebih presisi, menargetkan audiens yang tepat di berbagai negara. Dengan AI-powered chatbots, pelanggan dari luar negeri bisa mendapatkan informasi lengkap tentang produk halal Indonesia dalam bahasa mereka, meningkatkan kemungkinan transaksi.
Lebih Kompetitif
Integrasi blockchain dan AI adalah solusi bagi industri modest fashion dan kuliner halal Indonesia untuk lebih kompetitif di pasar global. Blockchain memastikan transparansi dan kepercayaan melalui sertifikasi halal digital dan supply chain yang terbuka, sementara AI membantu inovasi produk, analisis tren, dan strategi pemasaran global.
Dengan dukungan kebijakan pemerintahan Prabowo yang fokus pada penguatan industri kreatif, serta pemanfaatan teknologi ini, produk kreatif halal Indonesia tidak hanya memiliki peluang lebih besar untuk diterima di pasar internasional, tetapi juga dapat menjadi pemimpin dalam ekosistem industri halal global. Apakah Indonesia siap untuk memimpin industri kreatif halal berbasis teknologi ini?
Tuhu Nugraha Digital Business & Metaverse Expert, Principal Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)
(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu