Jakarta -
Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho mengungkapkan sejumlah program transformasi yang akan dilaksanakan di tubuh Korlantas untuk menghadapi tantangan pada 2025. Dia mengatakan transformasi di Korlantas Polri harus mengikuti kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Tentunya kita harus menginduk kebijakan Bapak Kapolri berkaitan dengan beyond trust presisi," kata Brigjen Agus dalam video yang diunggah di Instagram Korlantas Polri, Rabu (12/2/2025).
Dia menyebutkan ada 4 hal yang harus melewati transformasi yaitu transformasi organisasi, transformasi operasional, transformasi pelayanan publik, dan transformasi pengawasan. Hal itu disampaikannya dalam apel di Lapangan NTMC Polri, Jakarta, Senin (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transformasi organisasi adalah hal yang sangat penting. Korlantas harus bisa menjadi lebih baik, lebih modern, dan lebih siap menghadapi tantangan ke depan, terutama dalam mengelola lalu lintas di seluruh Indonesia," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Korlantas perlu mempersiapkan berbagai skenario guna menjaga kelancaran lalu lintas dan keselamatan selama Operasi Ketupat 2025. Menurutnya peningkatan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas sangat diperlukan.
Dia meminta jajaran untuk dekat dan diterima masyarakat. Brigjen Agus mengingatkan anggota untuk memberikan pelayanan terbaik kepada publik termasuk dalam pelayanan Samsat digital dan pembuatan SIM berbasis teknologi.
"Rekan-rekan, sudah saya ingatkan bahwa kehadiran kita di lapangan betul-betul harus bisa diterima oleh masyarakat dan kita harus dekat dengan rakyat. Jadi tampilkan yang terbaik, berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan semuanya," jelasnya.
Dia juga mengingatkan anggota untuk menjaga sinergitas, soliditas, dan kolaborasi dengan pemangku kebijakan lain. Intinya, Kakorlantas meminta seluruh anggotanya untuk memberi pelayanan dengan baik kepada semua pihak.
"Yang terakhir, transformasi pengawasan. Saya berkomitmen dengan para direktur, para PJU, para kasubdit, semua tidak boleh ada konflik. Jadi kita harus kompak, kita harus komunikasi dengan baik, jadikan keluarga besar Korlantas ini betul-betul kuat untuk bisa menjaga marwah polantas. Kuncinya ada di Korlantas Polri," ungkap dia.
Brigjen Agus mengungkapkan bahwa fokus utama dari transformasi ini adalah peningkatan kualitas organisasi dan operasional. Ia meminta seluruh jajaran Korlantas untuk bekerja maksimal dalam mendukung perubahan ini.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan publik dan menciptakan iklim yang aman di jalan raya. Ia juga menyoroti perlunya pengawasan internal yang lebih ketat dan menegaskan bahwa Korlantas harus bekerja dengan kekompakan dan komunikasi yang baik tanpa adanya konflik.
Kakorlantas juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang profesional dan berbasis teknologi. Salah satu terobosan yang menjadi perhatian adalah penggunaan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), yang sudah terbukti efektif dalam menegakkan aturan lalu lintas.
"Penegakan hukum harus dilakukan secara transparan dan profesional. ETLE adalah alat yang sangat powerful untuk memastikan tidak ada pelanggaran, dan kami akan terus mengoptimalkan teknologi ini," ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM Polantas agar lebih profesional, serta modernisasi sarana dan prasarana berbasis teknologi untuk meningkatkan kinerja. Ia juga mengingatkan jajaran Polantas untuk selalu dekat dengan masyarakat, menjadi pelindung, dan mengoptimalkan teknologi dalam memberikan layanan agar masyarakat puas dan tidak kesulitan.
Melalui berbagai langkah transformasi ini, Kakorlantas berharap Polantas dapat semakin profesional dan efisien dalam menjalankan tugasnya, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.
(jbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu