Jakarta -
Anggota Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Daerah Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta Binsar Gultom meminta IKAHI dan Komisioner Komisi Yudisial melaporkan kericuhan yang melibatkan Razman Nasution dan Hotman Paris di ruang sidang. Hal itu karena diduga keduanya dianggap menghina pengadilan.
"Mendesak Ketua Umum IKAHI termasuk Komisioner Komisi Yudisial sebagai pejabat untuk menjaga harkat dan martabat/wibawa peradilan Indonesia untuk melaporkan oknum advokat terkait dan advokat yang berdiri menginjak meja persidangan untuk diproses secara hukum," kata Binsar Gultom kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Menurut Binsar, insiden perseteruan Hotman Paris dengan Razman Nasution itu harus segera diproses hukum tanpa memandang siapa yang bersalah. Hal itu karena akibat perseteruan brutal itu dianggap telah merusak citra dan wibawa peradilan contempt of court (penghinaan terhadap peradilan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila orang perorangan, kelompok orang atau berbadan hukum diduga merendahkan kehormatan dan keluhuran badan peradilan termasuk hakim, Komisi Yudisial harus mengambil langkah hukum atau langkah lain untuk menyelesaikan kasus tersebut (vide Pasal 20 ayat 1 huruf (e) UU No. 18/2011 tentang Komisi Yudisial," kata Guru Besar Unissula Semarang itu.
Hakim yang pernah mengadili kasus kopi maut bersianida terpidana Jessica Kumolo Wongso ini meminta organisasi advokat untuk segera membentuk dan memproses pelanggaran kode etik para advokat tersebut.
Binsar juga mengusulkan agar proses pelantikan dan sumpah jabatan Advokat yang dilakukan Pengadilan Tinggi harus diberikan syarat 'ketat', yaitu adanya komitmen dan penandatanganan 'pakta integritas'.
Menurutnya, dalam pakta integritas advokat itu harus diatur secara tegas terhadap pihak yang melanggar sumpah jabatan. Pakta integritas, menurutnya, juga harus mengatur pihak yang melakukan pencemaran nama baik di persidangan bersedia diberhentikan secara tidak hormat dari jabatan advokat dan bersedia menerima sanksi hukum dari aparat kepolisian sesuai hukum yang berlaku.
Selain itu, Binsar Gultom mengusulkan agar pemerintah dan DPR membentuk UU Contempt of Court (penghinaan terhadap peradilan). Hal itu untuk mencegah kejadian serupa yang kerap terjadi tidak terulang.
"Karena payung hukumnya semakin jelas, selain sudah diatur sebelumnya di dalam ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait penghinaan dan pencemaran nama baik," katanya.
Kericuhan melibatkan Razman Nasution dengan Hotman Paris terjadi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Kamis (6/2). Saat kericuhan berlangsung, salah satu pengacara Razman tertangkap kamera berdiri di atas meja sidang.
Momen itu juga tengah viral di media sosial sebagaimana diunggah di Instagram milik Hotman Paris seperti dilihat, Jumat (7/2). Kericuhan awalnya dipicu saat Razman menghampiri Hotman yang sedang duduk di kursi saksi. Beberapa anggota tim pengacara Hotman lalu masuk ke ruang sidang untuk mengamankan Hotman dan membawa pengacara tersebut pergi meninggalkan ruang sidang.
Saat Hotman telah dibawa ke luar, kericuhan di dalam ruang sidang masih berlangsung. Adu mulut melibatkan tim pengacara Hotman dan tim pengacara Razman. Di momen panas itu, salah seorang pengacara Razman tiba-tiba berdiri ke atas meja dan terlibat konfrontasi dengan tim Hotman.
Sontak perbuatan dari salah satu pengacara Razman itu direspons keras oleh tim Hotman. Mereka memprotes aksi pelaku yang berdiri di atas meja ruang sidang.
(yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu