Gaza City -
Kelompok Hamas mengungkapkan bahwa pertemuan antara para pemimpin mereka dengan negosiator penyanderaan Amerika Serikat (AS), Adam Boehler, dalam beberapa hari terakhir difokuskan pada pembebasan seorang sandera berkewarganegaraan ganda Amerika-Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Seorang pejabat senior Hamas, Taher Al-Nono, yang juga penasihat politik bagi kelompok militan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (10/3/2025), mengonfirmasi bahwa pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington berlangsung di Doha, ibu kota Qatar, sepekan terakhir.
"Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan (sandera-red) berkewarganegaraan ganda. Kami menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina," jelas Nono dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak juga telah membahas cara-cara untuk menerapkan perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang antara Hamas dan Israel.
"Kami memberitahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan (sandera-red) dalam kerangka pembicaraan ini," ucapnya.
Secara terpisah, Boehler menuturkan kepada CNN bahwa pembicaraan langsung dengan Hamas "sangat membantu". Dalam wawancara dengan saluran televisi Israel, N12, dia menyatakan pemerintahan Presiden Donald Trump fokus untuk membebaskan 59 sandera yang tersisa di Jalur Gaza dan mengakhiri perang.
"Saya pikir Anda memiliki peluang nyata untuk beberapa pergerakan dan melihat beberapa sandera dipulangkan dalam beberapa pekan ke depan," katanya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Hamas dan Israel memberi isyarat pada Sabtu (8/3) waktu setempat bahwa mereka sedang mempersiapkan untuk tahap berikutnya dari negosiasi gencatan senjata Gaza, dengan para mediator terus melanjutkan pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata selama 42 hari yang dimulai Januari lalu.
Delegasi Hamas bertemu dalam dua hari terakhir dengan para mediator Mesir dan menegaskan kembali kesiapan untuk merundingkan tahap berikutnya dalam gencatan senjata Gaza. Israel juga mengatakan akan mengirimkan negosiator mereka ke Doha pada Senin (10/3) untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata.
Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pekan lalu bahwa pembebasan Edan Alexander, pria berusia 21 tahun dari New Jersey yang diyakini sebagai sandera Amerika terakhir yang masih hidup dan ditahan Hamas menjadi "prioritas utama bagi kami".
Alexander bertugas sebagai tentara dalam militer Israel. Boehler mengatakan tujuannya adalah agar pembebasannya, bersama dengan jenazah empat sandera Amerika-Israel yang telah meninggal, akan menghasilkan pembebasan lebih banyak sandera.
Pembicaraan langsung antara Hamas dan Boehler mendobrak kebijakan AS yang berlaku selama puluhan tahun untuk tidak bernegosiasi dengan kelompok-kelompok yang dicap Washington sebagai organisasi teroris.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu