Jakarta -
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon hadir dan memberikan dukungan penuh dalam kegiatan perdana Turnamen Golf Ikatan Keluarga Minang (IKM) atau IKM Golf Open 2025 yang diselenggarakan di Sentul, Bogor. Salah satu bentuk dukungannya dalam bentuk Piala Bergilir Menbud.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) DKI Jakarta, bekerja sama dengan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di antaranya, Hutama Karya, Perusahaan Gas Negara, Telkomsel, PT Perkebunan Nusantara III, Perhutani, Pegadaian, Bank Tabungan Negara, Bank Nagari, BRI, Petrokimia Gresik, Bukit Asam, dan juga Semen Padang.
"Segala sesuatu tidak bisa dipisahkan dari budaya, karena objek pemajuan kebudayaan itu ada banyak. Termasuk kuliner juga objek pemajuan kebudayaan," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Senin (28/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga permainan tradisional, kemudian olahraga tradisional, dan lain-lain," sambungnya.
Turnamen ini diikuti oleh 160 orang masyarakat Minang, baik yang merantau maupun tinggal di Sumatera Barat. Fadli menyampaikan walaupun golf termasuk dalam ranah olahraga, tetapi ada hal lain yang merupakan unsur kebudayaan, seperti kuliner dan tradisi lainnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi melalui olahraga tetapi dapat menjadi ajang rutin tahunan yang menguatkan semangat persatuan. Berlangsung mulai pukul 06.45 WIB, turnamen ini dibuka oleh anggota DPD Irwan Gusman, Perwakilan Kadispora Sumbar dan Badan Penghubung Sumbar.
Melalui turnamen ini, diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan halalbihalal kepada perantauan Minang yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Selain olahraga golf, turnamen ini juga menyelenggarakan permainan tradisional Kesenian Irama Minang (KIM), yang akrab di kalangan warga Minang sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dan memeriahkan suasana.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga menyoroti kekayaan budaya Minangkabau yang telah banyak diakui secara nasional, mulai dari cagar budaya hingga Warisan Budaya Takbenda (WBTB) seperti Tari Piring. Ia menaruh perhatian khusus pada permainan KIM, yang dikenal luas sejak tahun 1950-an di kalangan masyarakat Minangkabau.
"Permainan ini sudah lama menjadi tradisi dan budaya di tanah Minang, tapi tidak hanya di Sumatera Barat, juga dilaksanakan oleh para perantauan di manapun," ujar Fadli.
Fadli menambahkan KIM bukan sekadar permainan hiburan, melainkan sarat dengan unsur pengetahuan, literasi, edukasi, serta berisi informasi sejarah yang disajikan secara menarik dengan iringan musik. Fadli mendorong agar ke depan permainan KIM dapat ditetapkan sebagai WBTB tingkat nasional.
"Ini adalah permainan yang sangat diminati masyarakat, permainan yang sangat positif yang sudah menjadi warisan budaya takbenda, tapi belum menjadi warisan budaya tingkat nasional," kata Fadli.
Dukungan terhadap pelestarian kebudayaan melalui permainan tradisional ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya nasional di tengah perkembangan zaman. Fadli juga mengingatkan kembali perintah konstitusi dalam Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 tentang kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.
"Jadi prinsipnya, seperti prinsip orang Minang, Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Jadi prinsip itu adalah prinsip yang sangat penting, sehingga peradaban orang Minang itu selalu bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya," kaya Fadli.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan secara resmi Piala Bergilir Menteri Kebudayaan oleh Fadli kepada Ketua Penyelenggara turnamen. Piala ini nantinya akan diserahkan kepada pemenang turnamen.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua DWP IKM Jakarta, Anggota DPRD Sumbar, Dirut Semen Padang, Perwakilan BUMN, para pengurus dan anggota IKM, serta para peserta turnamen.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini