Jakarta -
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri meraih penghargaan Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan dalam acara Anugerah Lingkungan PROPER yang digelar di Sasono Langen Budoyo, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (24/25).
Simon mengatakan penghargaan ini merupakan wujud komitmen Pertamina untuk terus mendorong pembangunan berkelanjutan. Selain itu, sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
"Saya persembahkan penghargaan ini untuk seluruh Perwira Pertamina yang terus-menerus memberikan kerja terbaik bagi kemajuan Perusahaan, kehidupan sosial seluruh masyarakat yang semakin maju dan kelestarian lingkungan," ujar Simon, dalam keterangan tertulis Selasa (25/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simon menegaskan, sebagai BUMN, Pertamina terus berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat, lingkungan dan ekonomi yang dijalankan melalui berbagai Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).
Berbagai Program TJSL dijalankan Pertamina antara lain kebermanfaatan energi untuk pangan sehat dan berkelanjutan, pengembangan UMKM, pemberdayaan difabel dan Desa Energi Berdikari.
Dalam mendukung pangan sehat, sepanjang 2024, Pertamina telah menanam lebih dari 8 juta mangrove dan pohon produktif yang berhasil memproduksi 15.762,6 ton produksi pangan per tahun.
Selain itu, Pertamina juga telah memberikan edukasi yang menjangkau 35 ribu peserta melalui Program Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati), serta penanganan gizi kepada 18 ribu bayi.
Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Pertamina memberikan fasilitas permodalan kepada 73 ribu UMKM memberikan lapangan kerja kepada 36 ribu orang. Pendapatan UMKM pun meningkat dengan nilai hingga mencapai Rp 24 miliar per tahun.
Lebih lanjut, Pertamina juga telah memberdayakan 22 ribu UMKM Perempuan. Terdapat sebanyak 2.500 UMKM telah berhasil naik kelas melalui UMK Academy dan Rumah BUMN Pertamina. Kemudian, sebanyak 2.900 Sahabat Difabel usahanya telah meningkat dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,9 miliar.
Dalam mendukung pemanfaatan energi bersih, Pertamina telah membangun Desa Energi Berdikari (DEB) di 159 desa di seluruh Indonesia. Program DEB telah memberikan dampak positif bagi 35.746 kepala keluarga (KK). Melalui Program DEB, Pertamina sukses menghasilkan energi bersih sebesar 733.559 watt peak (Wp) per tahun, serta biogas dan metana sebesar 846.180 metrik ton per tahun.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Program TJSL merupakan komitmen Pertamina mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), sekaligus menjalankan Asta Cita Pemerintah.
Ia mengatakan hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia, mewujudkan swasembada energi dan swasembada pangan, serta menggerakan perekonomian nasional.
"Pertamina terus melakukan inovasi dalam menjalankan Program TJSL. Sejalan dengan komitmen Pertamina sebagai perusahaan berkelanjutan, kami berharap upaya TJSL Pertamina bisa menciptakan multiplier effect, sehingga berdampak luas bagi masyarakat," tutur Fadjar.
Sebagai informasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu