Di Rakor Nasional, Fadli Zon Minta Jajarannya Kerja Efisien dan Produktif

6 hours ago 4

Jakarta -

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon memimpin Rapat Koordinasi Nasional bersama jajaran pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT), dengan didampingi oleh Wamenbud Giring Ganesha, para staf ahli dan staf khusus Menteri, serta seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Kebudayaan.

Dalam rapat koordinasi yang digelar Selasa, (22/4) tersebut Fadli Zon mengatakan hal ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi kelembagaan. Dalam arahannya, Fadli Zon menegaskan pentingnya refleksi, konsolidasi, serta koordinasi lintas unit kerja untuk memastikan seluruh program berjalan secara efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan dalam rangka pemajuan kebudayaan nasional.

"Momen enam bulan ini menjadi titik penting untuk mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan dan merumuskan langkah ke depan secara strategis, terutama sebagai institusi yang masih relatif baru," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli menggarisbawahi tiga aspek utama yang menjadi fondasi penguatan kelembagaan Kemenbud di antaranya 'Getting the institution right', yakni memastikan desain kelembagaan yang tepat dan fungsional; 'Getting the intervention right', yaitu merumuskan kebijakan yang akurat dan sesuai kebutuhan masyarakat; dan 'Getting the power of intervention right', yakni melaksanakan kebijakan tersebut dengan efektivitas dan ketepatan eksekusi.

"Kalau salah satu dari tiga aspek ini tidak berjalan, maka seluruh sistem tidak akan maksimal. Ketepatan arah dan koordinasi sangat krusial dalam memastikan misi pemajuan kebudayaan dapat terwujud," tegas Fadli.

Dengan sisa waktu sekitar delapan bulan menuju akhir tahun anggaran 2025, Fadli mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja lebih efisien dan produktif, tanpa kehilangan semangat dalam menjalankan visi besar kementerian. Menurut Fadli, tantangan ke depan memang tidak mudah.

"Tapi kita harus tetap berpegang pada semangat efisiensi dan efektivitas. Kita juga harus tetap kreatif dalam mencari skema pembiayaan alternatif, termasuk melalui kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership)," kata Fadli.

Untuk memperkuat kerja bersama Kemenbud, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenbud Bambang Wibawarta menyampaikan pihaknya terutama mengurus kebudayaan yang merupakan soft power dan menjadi garda terdepan untuk mengurus kebudayaan. Dalam konteks bela negara, tugas pelestarian kebudayaan diwujudkan dalam bentuk melibatkan masyarakat lokal, mencegah kerusakan budaya akibat komersialisasi budaya, dan mengembangkan diplomasi budaya.

Bambang juga menekankan pentingnya sinergi antar individu dan antar unit untuk dapat menjalankan tugas. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra menekankan pentingnya penguatan ekosistem seni dan budaya melalui sinergi lintas bidang seperti sastra, film, musik, seni rupa, dan seni pertunjukan.

Salah satu inisiatif utamanya adalah program manajemen talenta nasional, termasuk pelatihan melalui coaching clinic di SMK-SMK di berbagai kota, yang menghadirkan pelaku industri kreatif seperti tokoh film nasional untuk membina dan menginspirasi generasi muda. Sementara itu, Dirjen Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti memfokuskan upaya pada diplomasi budaya untuk memperkuat citra positif Indonesia di dunia.

Melalui narasi Culture for Future, kekayaan budaya Indonesia diposisikan sebagai solusi atas tantangan global. Dalam hal ini, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) memegang peran penting, terutama dalam kurasi Rumah Budaya Indonesia (RBI) dan penyusunan dokumen pengusulan warisan budaya ke UNESCO.

Untuk memperkuat akuntabilitas internal, Inspektur Jenderal (Irjen) Fryda Lucyana K menekankan peran pengawasan sebagai mekanisme penjamin mutu dan penyelesaian masalah, termasuk penyediaan kanal pengaduan masyarakat, pencegahan korupsi, serta pengendalian gratifikasi. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan lintas unit untuk reformasi birokrasi dan tata kelola yang lebih baik.

Di sisi lain, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan menyampaikan berbagai program strategis yang mencakup gerakan pangan lokal, advokasi masyarakat adat dan kepercayaan, penulisan sejarah nasional, fasilitasi kekayaan intelektual, serta pelestarian cagar budaya-baik di darat maupun bawah air. Termasuk di antaranya program registrasi, pemugaran, zonasi, hingga pelestarian warisan budaya bawah air, serta penguatan pendidikan budaya melalui program 'Belajar Bersama Maestro' dan 'Seniman Masuk Sekolah'.

Menutup rapat koordinasi, Wamenbud Giring Ganesha menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan semua pihak mulai dari pemerintah hingga seniman, pemanfaatan museum dan cagar budaya dapat menjadi revenue center yang memiliki dampak bagi masyarakat, dan menjaga komunikasi positif, serta menjaga spirit yang sama demi pemajuan kebudayaan. Rapat Koordinasi Nasional dilangsungkan setelah dilakukan pelantikan pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kemenbud.

Sebelumnya, Fadli secara resmi melantik 96 pejabat administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Kemenbud, termasuk para Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan yang akan bertugas di berbagai daerah sebagai perpanjangan tangan kementerian yang dilaksanakan di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta. Rapat Koordinasi Nasional segera dilakukan setelah pengangkatan agar para pejabat yang dilantik dapat segera bersinergi dalam upaya pemajuan kebudayaan dan meningkatkan kinerja Kemenbud.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial