Detik-detik Menegangkan Saat Oknum TNI Tembak Bos Rental Mobil

3 weeks ago 26

Jakarta -

Anak bos rental korban tewas penembakan yang dilakukan oknum TNI AL, Agam Muhammad Nasrudin, menceritakan detik-detik mencekam saat dirinya ditodong senjata oleh oknum TNI AL di rest area Jakarta-Merak. Agam mengaku sempat bersembunyi di dapur salah satu rumah makan yang berada di rest area agar terhindar dari tembakan itu.

Awalnya, Agam mengatakan mendengar suara senjata api atau pistol dari dalam mobil Daihatsu Sigra. Tembakan itu diarahkan ke kerumunan ayahnya, Ilyas Abdurahman dan rekan-rekannya ketika memegang salah satu terdakwa bernama Sertu Akbar Adli.

"(Mendengar letusan senjata pertama kali) pada saat ayah saya memegang Sertu Akbar itu, Pak," ucap Agam dalam sidang ketika bersaksi di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Selasa (18/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agam, setelah pistol diarahkan ke kerumunan ayahnya. Penembak itu juga mengarahkan pistolnya ke arah dia sembunyi, saat itu dia sembunyi di mobil yang terparkir.

"Saya tidak mendengar (suara perintah menembak), saya hanya dengar letusan saja dari mobil Sigra keluar asap, dor, satu, dua kali dor. Pas saya lihat lagi habis letusan kedua saya menunduk di Brio pak, saya mau lihat, dari dalam mobil Sigra keluar, terus mengarah ke kami," ujar Agam.

Agam mengungkapkan si penembak saat itu dengan santai menodong senjatanya ke arah dia dan adiknya bernama Rizky Agam Syahputra. Saat itu lah, Agam pergi menghindari tembakan.

"Dengan santainya merokok sambil menodongkan pistol, saya takut, saya nggak pernah dengar tembakan, saya kabur," ucap Agam.

"Kabur ke mana?" tanya Oditur Militer.

"Ke arah yang titik awal ketemu, kalau kembali ke arah belakang mungkin saya papasan (terdakwa), jadi saya arah ke depan menghadap sampingnya," jawabnya.

Saksi Sembunyi di Rumah Makan

Agam mengatakan dia berjalan menunduk sambil zig-zag untuk menghindari arah tembakan. Dia mengaku sampai bersembunyi di salah satu dapur rumah makan yang ada di rest area, setelah para pelaku pergi, Agam baru berani keluar dan melihat ayahnya serta rekan ayahnya sudah terkena tembakan. Dalam peristiwa ini, ayah Agam bernama Ilyas Abdurahman meninggal dunia akibat peristiwa ini.

"Saya nunduk, terus sambil zig-zag supaya nggak kena, saya udah kacau banget waktu itu, saya langsung ngumpet di tempat makan di dapur itu, waktu itu saya serasa jangan-jangan semua punya senpi, makanya saya zig-zag ngumpet," tutur Agam.

Agam mengaku setelah tembakan pertama dia tidak melihatnya. Namun, dia mengaku suara empat hingga lima kali tembakan.

"Nggak lihat (tembakan selanjutnya), tapi dengar empat sampai lima kali, karena kencang sekali," kata Agam.

Dalam sidang ini, tiga terdakwa didakwa melakukan pembunuhan berencana. Mereka adalah Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan.

Terungkap dalam dakwaan penembak Ilyas dan rekan Ilyas bernama Ramli adalah Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo. Bambang disebut oditur melakukan penembakan lima kali. Tembakan itu diarahkan ke kerumunan dan ke arah atas.

Adapun peran Sertu akbar adalah perantara pembeli. Kemudian peran Sertu Rafsin sebagai pembeli.

Dalam kasus ini, dua dari tiga pelaku didakwa Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terkait penembakan bos rental mobil, Ilyas. Sementara itu, terdakwa tiga didakwa Pasal 480 KUHP tentang penadahan. Begitu pula dengan terdakwa satu dan dua juga didakwa pasal tersebut.

(zap/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial