Deretan Kontroversi Mendiktisaintek yang Dikabarkan Direshuffle Hari Ini

3 weeks ago 20
Jakarta -

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dikabarkan akan kena reshuffle kabinet atau perombakan kabinet pada sore hari ini. Satryo memang beberapa kali menimbulkan kontroversial hingga menjadi sorotan publik selama menjabat sebagai Mendiktisaintek.

Berdasarkan catatan detikcom, Rabu (19/2/2025), setidaknya ada tiga kontroversi yang ditimbulkan oleh Mendikti Satryo selama menjabat. Mulai dari didemo pegawai kementeriannya sendiri hingga menyampaikan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan kena potongan imbas efisiensi anggaran.

Berikut ini deretan kontroversi yang pernah dilakukan Mendikti Satryo:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didemo Pegawai

Demo pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sempat meramaikan publik pada pertengahan Januari 2025 lalu. Sebanyak 235 ASN Kemdiktisaintek menggelar aksi di depan kantor kementerian mereka pada Senin (20/1).

Aksi demo dipicu pemberhentian mendadak seorang pegawai yang dilakukan secara verbal. Dikutip dari Antara, peserta aksi memadati depan kantor Kemdiktisaintek sambil membawa spanduk dengan tulisan bernada protes terhadap institusi dan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Salah satu spanduk bertuliskan 'Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri!'. Kemudian ada juga yang bertuliskan 'Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga'.

Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA/Sean Filo MuhamadRatusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad Foto: Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad

Mendikti Satryo pun buka suara terkait demo tersebut. Saat itu, dia mengatakan aksi tersebut digelar terkait rencana mutasi besar-besaran di kementerian tersebut.

"Demo itu terkait kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran karena pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita ingin benahi sesuai amanat presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah," kata Satryo, Senin (20/1).

Satryo menjelaskan ada pihak-pihak yang tidak bersedia untuk dimutasi. Hal itulah yang dia yakini memicu demonstrasi di kantor Kemendikti Saintek di Jakarta.

"Kita melakukan mutasi yang cukup besar, karena memang ada pihak yang tidak berkenan," lanjutnya.

Beredar kabar bahwa pegawai berdemonstrasi karena sikap Satryo yang dinilai pemarah dan suka menampar, sebagaimana terlihat pada salah satu spanduk aksi. Satryo menampik hal tersebut. Dia menduga namanya disebut dalam aksi demonstrasi agar aksi tersebut mendapat perhatian publik.

"Nggak ada, tidak benar. Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," tegasnya.

Polemik ini bahkan berbuntut panjang. Mendikti Satryo pun dipanggil oleh Komisi X DPR RI untuk menjelaskan duduk perkara demo pegawai tersebut.

Rapat tersebut berlangsung selama berjam-jam. Selepas rapat, Mendikti Satryo pun bungkam.

Beredar Rekaman Suara Marah-marah

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro saat menerima wawancara khusus detikcom di Kemendiktisaintek, Jakarta Jumat (10/1/2024). Foto: Ari Saputra/detikfoto

Kemudian, Mendikti Satryo juga sempat menjadi sorotan terkait beredarnya rekaman suara yang diduga dirinya tengah marah-marah kepada pegawainya. Rekaman tersebut berisi dialog tentang wifi dan pompa air antara Satryo dan staf tersebut.

Diduga Mendiktisaintek sedang memarahi staf Kemendiktisaintek akibat pompa air yang tidak kunjung menyala. Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro sempat buka suara terkait beredarnya rekaman tersebut. Dia menegaskan jika rekaman tersebut bukan dirinya.

"Itu bukan suara saya," ucapnya, Selasa (21/1/2025).

Dalam Konferensi Pers di Gedung Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (21/1/2025), Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Togar M Simatupang, menegaskan jika belum ada arahan untuk membawa beredarnya rekaman ini ke ranah hukum.

"Belum ada ke arah sana," tegasnya.

Togar menjelaskan jika sampai saat ini pihaknya ingin meminimalisir pihak-pihak yang ingin mengambil momentum dari kejadian ini.

"Kami juga meminimalisir suatu momentum yang baik sebetulnya, bahwa ada tanda petik, pihak-pihak, yang mau mengambil manfaat dari hal yang terjadi di sini," jelasnya.

Sempat Menyebut KIP Dipotong

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Foto: Dok. istimewa

Selanjutnya, Mendikti Satryo juga sempat menjadi sorotan publik lantaran menyebut beasiswa KIP akan terdampak efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan Mendikti Satryo ini disampaikan usai rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.

Rapat tersebut digelar di ruang rapat Komisi X DPR, Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (12/2/2025) yang lalu. Selepas rapat, Mendikti Satryo menyampaikan, berdasarkan rencana Ditjen Anggaran Kemenkeu, KIP Kuliah akan dipangkas Rp 1,31 triliun dari pagu awal Rp 14,69 triliun.

Pernyataan Satryo ternyata berbuntut panjang. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama beberapa pimpinan DPR RI bahkan sempat melakukan konferensi pers dua hari kemudian untuk meluruskan informasi tersebut.

Sri Mulyani awalnya menjelaskan untuk tahun anggaran 2025 ada 1.040.192 mahasiswa yang akan menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP. Jumlah anggaran beasiswa tersebut mencapai Rp 14.698.000.000.000.

"Jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar untuk tahun anggaran 2025 adalah sebesar 1.040.192 mahasiswa. Jumlah anggaran untuk beasiswa KIP untuk 1.040.192 mahasiswa tersebut adalah sebesar Rp 14.698.000.000.000," kata Sri Mulyani saat konferensi pers, Jumat (14/2/2025).

Sri Mulyani menekankan anggaran Rp 14,6 T itu tidak mengalami efisiensi. "Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," imbuhnya.

(maa/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial