Danantara dan Upaya Menghidupkan Potensi Aset Negara

3 hours ago 2

Jakarta -

Pernahkah kita bertanya, bagaimana negara mengelola asetnya agar tidak hanya menjadi beban administrasi, tetapi juga sumber kekuatan ekonomi? Indonesia kini memiliki jawaban melalui kelahiran Badan Pengelola Investasi Danantara, sebuah lembaga yang akan mengelola aset negara senilai hampir Rp 15.000 triliun agar tidak sekadar tercatat di laporan keuangan, tetapi benar-benar berkontribusi pada kesejahteraan rakyat.

Namun, apakah Danantara adalah solusi bagi negara, industri, dan masyarakat; atau, sekedar ilusi?

Mengenal Danantara

Danantara adalah singkatan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, yang berarti kekuatan (daya) masa depan (Anagata) Indonesia. Lembaga ini bukan sekadar badan pemerintah biasa, melainkan sebuah entitas profesional yang akan mengelola aset negara dengan pendekatan bisnis. Tujuan utamanya adalah mengubah aset pasif menjadi sumber pendapatan yang produktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibentuk atas inisiasi pemerintah, Danantara diresmikan Senin (24/2) ini oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, sebagai langkah strategis untuk memastikan aset negara dapat berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan nasional.

Cara Kerja

Bagaimana cara kerja Danantara? Sederhananya, lembaga ini akan bertindak seperti manajer investasi yang menangani portofolio keuangan, tetapi dalam skala negara. Salah satu strateginya adalah memanfaatkan aset negara yang belum termanfaatkan dengan baik dan mengubahnya menjadi proyek yang menguntungkan.

Sebagai ilustrasi, jika pemerintah memiliki lahan kosong di pusat kota, Danantara tidak akan membiarkannya terbengkalai. Lahan tersebut dapat dikembangkan menjadi pusat bisnis, kawasan perkantoran, atau properti komersial yang menghasilkan pendapatan melalui sewa atau penjualan. Dengan demikian, aset yang sebelumnya tidak bernilai kini menjadi sumber pemasukan negara.

Selain itu, Danantara akan menerapkan strategi diversifikasi investasi untuk memastikan stabilitas keuangan. Investasi tidak akan difokuskan pada satu sektor saja, tetapi disebar ke berbagai industri, mulai dari properti, teknologi, energi, hingga infrastruktur.

Keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan ini akan dialokasikan untuk mendanai berbagai proyek pembangunan nasional, seperti jalan tol, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas publik lainnya. Dengan pendekatan ini, Danantara berperan langsung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dampak Langsung

Keberadaan Danantara membawa manfaat bagi banyak pihak, mulai dari negara, dunia usaha, hingga masyarakat luas. Bagi negara, keuntungan dari investasi ini akan menjadi sumber pendapatan baru yang mengurangi ketergantungan pada pajak dan utang luar negeri. Stabilitas ekonomi juga lebih terjaga karena negara memiliki sumber keuangan yang lebih beragam dan tidak hanya bergantung pada penerimaan pajak atau ekspor komoditas.

Bagi industri, Danantara berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan. Perusahaan-perusahaan dalam negeri yang membutuhkan modal dapat memperoleh investasi dari Danantara untuk mengembangkan inovasi dan meningkatkan daya saing global. Lembaga ini juga membuka peluang kerja sama antara sektor publik dan swasta, memperkuat ekosistem bisnis yang lebih sehat.

Sementara itu, masyarakat akan merasakan dampak nyata dari investasi ini dalam bentuk penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan layanan publik, dan penyediaan program sosial yang lebih luas. Dari pembangunan rumah sakit hingga perbaikan transportasi umum, semua ini akan berkontribusi pada kesejahteraan yang lebih merata.

Belajar dari Temasek dan GPFG

Model pengelolaan aset negara seperti ini bukanlah hal baru di dunia. Singapura dan Norwegia telah lebih dulu membuktikan keberhasilannya melalui lembaga serupa.
Temasek Holdings di Singapura, misalnya, telah mengelola aset negara dengan strategi diversifikasi investasi yang cermat. Keuntungan yang diperoleh tidak hanya memperkuat ekonomi negara, tetapi juga mendorong pengembangan inovasi dan teknologi.

Sementara itu, Government Pension Fund Global (GPFG) di Norwegia dikenal sebagai salah satu dana investasi terbesar di dunia. Dengan menanamkan modalnya di berbagai sektor global, GPFG mampu menjaga stabilitas ekonomi Norwegia serta membiayai program kesejahteraan negara seperti layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas tinggi.

Dengan potensi aset yang begitu besar, Danantara memiliki peluang emas untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah lembaga tidak hanya bergantung pada modal yang dimiliki, tetapi juga pada tata kelola yang transparan dan profesional.

Akankah Danantara mampu menjadi solusi bagi pengelolaan aset negara yang lebih baik, atau justru berisiko menjadi birokrasi baru yang tidak efisien? Keberhasilannya akan sangat bergantung pada manajemen yang bebas dari konflik kepentingan serta komitmen pemerintah untuk memastikan akuntabilitasnya.

Jika dikelola dengan baik, Danantara bukan hanya sekadar "bayi baru" di dunia investasi negara, tetapi bisa menjadi kekuatan ekonomi yang mengubah wajah pembangunan nasional. Masyarakat perlu memahami dan mengawal perkembangannya agar benar-benar membawa manfaat bagi semua

Steph Subanidja Guru Besar Ilmu Manajemen dan Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Perbanas

(mmu/mmu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial