Paus Fransiskus wafat pada pagi hari Senin Paskah, 21 April 2025, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, pada usia 88 tahun. Menurut dokter pribadinya, Dr. Sergio Alfieri, Paus meninggal akibat stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung. Meskipun sebelumnya sempat dirawat karena pneumonia ganda, beliau tampak pulih dan aktif menjalankan tugas-tugas pastoral hingga hari-hari terakhirnya. (REUTERS/Yara Nardi)
Dr. Alfieri menyatakan bahwa Paus meninggal dengan tenang dan tanpa rasa sakit, dikelilingi oleh para pembantunya dan Kardinal Pietro Parolin yang memimpin doa Rosario. Meskipun kondisinya memburuk, Paus memilih untuk tetap berada di kediamannya daripada kembali ke rumah sakit, menunjukkan keteguhan dan kerendahan hatinya hingga akhir hayat. (REUTERS/Francesco Sforza)
Kabar wafatnya Paus Fransiskus mengejutkan umat Katolik di seluruh dunia. Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, beliau dikenal karena pendekatan pastoral yang penuh kasih dan perhatian terhadap kaum miskin serta upaya reformasi dalam Gereja Katolik. Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus sering menekankan pentingnya belas kasih, keadilan sosial, dan dialog antaragama. (AP/Andrew Medichini)
Sejak dibukanya Basilika Santo Petrus untuk umum, lebih dari 90.000 orang telah datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. Meskipun suasana duka menyelimuti, beberapa pengunjung dikritik karena mengambil foto dan swafoto di depan peti jenazah, yang dianggap tidak menghormati kesakralan momen tersebut. Vatican meminta para pelayat untuk tidak mengambil gambar selama prosesi penghormatan. (AP/Gregorio Borgia)
Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sesuai dengan keinginannya yang tertulis dalam wasiat. Pemakaman dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025, dan akan dihadiri oleh lebih dari 50 kepala negara serta 10 raja dan ratu dari berbagai negara. Langkah-langkah keamanan ketat telah disiapkan untuk mengamankan prosesi pemakaman. (Getty Images/Cole Burston)
Respons terhadap wafatnya Paus Fransiskus datang dari berbagai penjuru dunia. Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, menyebut Paus sebagai "hamba Tuhan yang rendah hati dan pembela tak kenal lelah bagi kaum miskin." Di Gaza, umat Katolik mengenang Paus Fransiskus yang rutin menelepon mereka setiap malam, menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya yang mendalam. (Getty Images/Vatican Pool)
Paus Fransiskus dikenal karena pandangannya yang progresif dan upaya reformasi dalam Gereja Katolik. Beliau sering berbicara tentang pentingnya belas kasih, keadilan sosial, dan perlindungan terhadap lingkungan. Kepemimpinannya membawa perubahan signifikan dalam cara Gereja berinteraksi dengan umat dan isu-isu global. (REUTERS/Esa Alexander)
Paus Fransiskus dikenal luas sebagai sosok yang rendah hati dan menjauhi kemewahan sejak awal kepemimpinannya. Ia memilih tinggal di rumah tamu sederhana Casa Santa Marta ketimbang di Istana Apostolik, dan lebih suka menggunakan mobil kecil serta pakaian sederhana dalam aktivitas hariannya. (Getty Images/Franco Origlia)
Kesederhanaannya juga tampak dalam gaya kepemimpinan yang mengutamakan dialog, kedekatan dengan umat, dan perhatian besar terhadap kaum miskin serta terpinggirkan. Paus Fransiskus kerap mengingatkan bahwa gereja harus bersikap rendah hati dan hadir di tengah penderitaan manusia. REUTERS/Remo Casilli)
Dengan wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik memasuki masa sede vacante, yaitu periode tanpa Paus. Sebanyak 133 kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul dalam konklaf untuk memilih Paus baru. Proses ini diharapkan akan menghasilkan pemimpin yang dapat melanjutkan visi dan misi Paus Fransiskus dalam menghadapi tantangan zaman modern. (Getty Images/Buda Mendes)