Bingkai Sepekan: Jakarta Utara Terkepung Banjir Rob

4 weeks ago 19

Sejumlah warga menerobos banjir komplek pergudangan galangan kapal Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (16/12/2024).

Sejak Jumat (13/12/2024), warga di pesisir utara Jakarta menghadapi banjir rob yang menggenangi kawasan permukiman. (Pradita Utama/detikcom)

Sejumlah warga membantu pegendara motor yang mogok di Jalan Pluit Karang Ayu Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (16/12/2024).

Kondisi ini dipicu oleh pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan baru, menyebabkan ketinggian pasang air laut meningkat signifikan. (Pradita Utama/detikcom)

Dua anak bermain saat banjir rob di kawasan Marunda Pulo, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkirakan banjir akibat kenaikan permukaan air laut masih akan terjadi di sejumlah titik rawan wilayah pesisir Jakarta Utara hingga 20 Desember 2024. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn/rwa.

Fenomena ini tidak hanya membawa dampak serius bagi aktivitas warga, tetapi juga menjadi bukti nyata dari dua masalah lingkungan besar: penurunan tanah dan perubahan iklim global. (ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi)

Sejumlah warga melintas di Jalan Pluit Karang Ayu Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (16/12/2024).

Siswanto, Peneliti Cuaca dan Iklim Ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjelaskan bahwa meskipun penurunan tanah di Jakarta Utara memainkan peran penting, perubahan iklim adalah penyebab utama di balik intensitas banjir rob yang semakin parah. (Pradita Utama/detikcom)

Banjir rob menggenangi beberapa titik di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). Puncak rob pada pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Jakarta Utara mengalami penurunan tanah yang signifikan, dengan rata-rata penurunan mencapai beberapa sentimeter setiap tahunnya. Hal ini diperparah oleh eksploitasi air tanah yang terus berlanjut, menyebabkan tanah kehilangan stabilitas dan semakin mudah tenggelam. (Ari Saputra/detikcom)

Warga beraktifitas di tengah banjir air laut pasang (rob) di pemukiman warga RT 01/08, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (15/12/2024).

Namun, menurut Siswanto, perubahan iklim adalah faktor dominan dalam meningkatkan intensitas banjir rob. Kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global telah memperburuk situasi, membuat kawasan pesisir lebih rentan terhadap luapan air laut, bahkan saat tidak terjadi hujan. (Ari Saputra/detikcom)

Rangkaian KRL melintas pelan di perlintasan kereta di Jalan R.E. Martadinata, Jakarta, Senin (16/12/2024). Sejumlah kereta melintas pelan setelah jalur yang menghubungkan stasiun Tanjung Priok dengan stasiun Jakarta Kota terendam banjir rob dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter.

Banjir rob ini tidak hanya merendam jalanan, rumah, dan fasilitas umum, tetapi juga mengganggu perekonomian dan kesehatan masyarakat. (Pradita Utama/detikcom)

Warga membawa bantuan air bersih dengan gerobak di kawasan Lodan, Pademangan, Jakarta, Rabu (18/12/2024). Menurut keterangan warga setempat, wilayah tersebut sulit mendapatkan air bersih karena air sumur menjadi asin akibat banjir rob yang terjadi beberapa hari lalu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

Warga harus menghadapi genangan air setinggi pinggang hingga dada, sementara air yang bercampur limbah menciptakan risiko penyakit. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sejumlah warga menerobos banjir komplek pergudangan galangan kapal Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (16/12/2024).

Sektor ekonomi, terutama usaha kecil yang bergantung pada aktivitas di darat, juga mengalami kerugian besar. Infrastruktur yang tidak memadai memperparah kondisi, membuat evakuasi dan distribusi bantuan menjadi sulit. (Pradita Utama/detikcom)

Pompa mobile dioperasikan saat banjir rob di Jalan R.E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya mitigasi terkait banjir rob di sejumlah titik wilayah Jakarta Utara dengan mengoptimalkan kinerja pompa-pompa statis, menyiagakan satgas, dan menurunkan pompa-pompa bergerak (mobile) di lokasi terjadinya genangan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Pemerintah dan warga terus berupaya mengatasi dampaknya, meski sejumlah tantangan masih membayangi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial