Presiden Prabowo Subianto mengakui baru menyadari bahwa beratnya beban jadi hakim peradilan. Prabowo pun menyampaikan rasa hormat dan penghargaannya kepada para hakim.
Hal itu di sampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya di Sidang Istimewa Laporan Tahunan 2024 di gedung MA, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2027). Prabowo mulanya berujar negara yang berhasil bergantung pada sistem hukum.
"Sebuah negara yang kuat negara yang berhasil tergantung pada sistem hukum yang berlaku di negara tersebut, suatu negara tanpa sistem hukum negara itu gagal, negara itu tidak bisa berhasil, negara itu tidak berguna bagi rakyatnya," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyampaikan rasa hormatnya di depan para hakim. Prabowo menyadari beban hakim yang begitu berat.
"Saya mendengar laporan Ketua MA dan saya ingin menyampaikan hormat saya penghargaan saya kepada seluruh keluarga besar peradilan Indonesia," kata Prabowo.
"Saya mengakui baru sekarang saya sungguh-sungguh sadar dan mengerti betapa berat beban bapak-bapak, ibu-ibu para hakim peradilan," lanjut Prabowo yang disambut tepuk tangan para hakim.
Prabowo mengaku selama ini dia selalu menjadi pelaksana kebijakan. Dia mengatakan selama ini dirinya merasa hukum adalah hal mudah untuk ditegakkan.
"Maaf, saya seumur hidup saya memang saya berada di sektor eksekusi, sektor pelaksana, saya pelaku, kadang-kadang kami pelaku, kami menganggap bahwa hukum itu adalah sesuatu yang mudah untuk ditegakkan, mudah untuk dijalankan," ujarnya.
Prabowo berterima kasih kepada MA atas undangan untuk menghadiri sidang istimewa. Dia merasa banyak belajar setelah mendengar pemaparan Ketua MA Sunarto.
"Terima kasih undangan ini, saya merasa saya yang paling banyak belajar hari ini, mengerti dan memahami dimensi beban kerja bahwa hakim itu harus menangani, mempertimbangkan, mempelajari, dan memutuskan ratusan perkara. Per hakim ratusan perkara, jutaan perkara yang sudah saudara tangani," ujarnya.
Prabowo Dapat Laporan Banyak Hakim Masih Kos
Foto: Presiden Prabowo Subianto hormat kepada para hakim (tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Prabowo mengatakan dia mendapat laporan banyak hakim masih ngekos karena tak punya rumah dinas di lokasi penempatan. Dia mengatakan hakim adalah tempat terakhir rakyat untuk mencari kaedilan.
"Rakyat kita, apalagi yang paling lemah, yang paling miskin dan paling tidak berdaya, tempat terakhir mereka mencari keadilan adalah kepada para hakim," ujar Prabowo.
Dia mengatakan bertekad untuk bekerja sama dengan DPR agar hakim bisa sejahtera. Dia mengatakan kualitas hidup hakim harus yang terbaik.
"Kita akan bicarakan bagaimana kita harus memperbaiki kualitas hidup semua hakim di Indonesia. Maaf, itu berapa kali saya ajukan, beberapa kali ada pakar yang mengatakan, 'Pak, sebenarnya begini, sebenarnya begitu'. Tapi hari ini saya kembali yakin bahwa kualitas hidup hakim-hakim kita harus yang terbaik," ujar Prabowo.
Prabowo kemudian mengatakan dirinya menerima laporan banyak hakim tak punya rumah dinas dan harus ngekos. Dia menyebutkan hal itu tak boleh terjadi.
"Saya juga dapat laporan banyak hakim kita tidak punya rumah dinas. Banyak hakim kita masih kos, ini tidak boleh terjadi. Ada Menteri Keuangan nggak di sini?" ujar Prabowo yang disambut tawa para peserta sidang istimewa.
Pesan Prabowo untuk Para Hakim
Foto: Prabowo saat menghadiri sidang laporan tahunan MA (Eva/detikcom)
"Saya percaya saudara-saudara dan atas nama rakyat Indonesia saya mengimbau jadilah hakim yang tadi, sesuai tema saudara, jadilah hakim yang berintegritas, jadilah pengayom dan pelindung rakyat. Berilah keadilan, tegakkan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia, dengan tidak pandang bulu saudara-saudara," kata Prabowo.
Prabowo lantas bicara terkait trias politica. Dia menegaskan lembaga kehakiman atau yudikatif berada pada tingkat yang sama dengan lembaga legislatif dan lembaga eksekutif.
"Tonggak trias politica. Peradilan yudikatif sama tingkatnya, sama derajatnya, sama kuasanya dengan eksekutif dan legislatif. Hakim ini, legislatif ini, eksekutif ini, harus sama," ucapnya.
Karena itu, dia sekali lagi meminta para hakim untuk berani menegakkan keadilan. Terutama, lanjut dia, dalam memberantas tindak pidana korupsi.
"Hakim harus berani tegakkan kebenaran, tegakkan kejujuran, tegakkan keadilan, berantas korupsi, mari kita bekerja yang sebaik-baiknya untuk anak dan cucu kita," ujar dia.
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu