Apa Itu Perjanjian Roem-Royen? Sejarahnya Diperingati Setiap 7 Mei

18 hours ago 8

Jakarta -

Hari ini dalam sejarah Indonesia, tanggal 7 Mei memperingati Perjanjian Roem-Royen. Ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan diplomasi Indonesia di tengah upaya panjang mengakhiri agresi militer Belanda terhadap Republik Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak kembali sejarahnya berikut ini.

Apa Itu Perjanjian Roem-Royen?

Perjanjian Roem-Royen adalah kesepakatan antara delegasi Republik Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada 7 Mei 1949 di Jakarta. Mengutip penjelasan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), perjanjian ini menjadi hasil dari perundingan yang dimediasi oleh Komisi PBB untuk Indonesia guna mengakhiri konflik militer dan membuka jalan menuju pengakuan kedaulatan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mohammad Roem, sementara delegasi Belanda diketuai Jan Herman van Roijen. Nama perjanjian ini diambil dari kedua tokoh tersebut, yang memimpin masing-masing pihak dalam mencapai kesepakatan penting ini. Kesepakatan ini menjadi titik penting dalam meredakan ketegangan antara kedua pihak dan melanjutkan proses diplomatik melalui Konferensi Meja Bundar (KMB).

Latar Belakang Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian ini lahir dari kondisi kritis usai Belanda melancarkan Agresi Militer II pada 19 Desember 1948. Saat itu, ibu kota Indonesia di Yogyakarta berhasil diduduki dan para pemimpin Republik seperti Soekarno dan Hatta ditawan serta diasingkan ke luar Jawa.

Situasi tersebut menimbulkan kecaman dunia internasional, terutama dari Dewan Keamanan PBB. Seperti dijelaskan oleh Kemendikbudristek RI dalam laman Direktorat Sejarah, tekanan global mendorong dibentuknya Komisi Tiga Negara (KTN) sebagai mediator, yang kemudian memfasilitasi dialog antara Indonesia dan Belanda di Hotel Des Indes, Jakarta.

Perundingan ini menjadi harapan baru bagi diplomasi Indonesia yang tengah berjuang mempertahankan eksistensinya di mata dunia internasional. Terlebih, masyarakat internasional mulai mendorong penyelesaian damai atas konflik di wilayah Nusantara.

Isi dan Hasil Perjanjian Roem-Royen

Isi Perjanjian Roem-Royen terbagi menjadi dua bagian, yaitu ketentuan yang disepakati oleh pihak Indonesia dan ketentuan yang disepakati oleh pihak Belanda.

Isi Perjanjian Delegasi Indonesia:

  • Sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, Indonesia menyatakan kesanggupannya untuk menghentikan perang gerilya.
  • Bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban serta keamanan.
  • Turut serta pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, tanpa syarat.

Isi Perjanjian Delegasi Belanda:

  • Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta.
  • Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
  • Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai RI sebelum 19 Desember 1949, dan tidak akan meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik.
  • Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
  • Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah Pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.

Dampak Sejarah Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian Roem-Royen yang ditandatangani pada 7 Mei 1949 merupakan simbol keberhasilan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Dengan dukungan internasional dan diplomasi cerdas, Indonesia berhasil membuka jalan menuju pengakuan kedaulatan secara resmi. Hingga kini, peristiwa ini diperingati sebagai bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa.

(wia/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial