Jakarta -
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau rencana perbaikan di Jalan Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Nantinya akan dibuat jalan baru di sekitar lokasi yang ditargetkan dibangun pada akhir tahun.
Andre mengatakan pemerintah akan membuat jalan baru di sekitar lokasi untuk menghindari rusak kembalinya jalan tersebut akibat aktivitas tambang yang tak jauh dari lokasi.
Ia menambahkan, meski akan di buka jalan baru, akan tetapi jalan lama tetap akan diperbaiki, seperti jembatan dan jalannya. Andre menargetkan target jalan baru akan dibangun pada akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah sepakat membikin jalan baru. Pak Gubernur dan Pak Bupati kita minta untuk menuntaskan pembebasan lahannya dalam empat bulan ini. Akhir tahun insya Allah kita sudah bisa bangun jalan baru dengan anggaran Rp266 miliar dari pusat," kata Andre Rosiade, dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).
Andre juga meminta pemerintah daerah mengawasi betul aktivitas tambang di sekitar lokasi agar kerusakan jalan tidak lebih luas. Ia juga mendorong agar pembebasan lahan segera diselesaikan oleh Pemkab Solok. Kalau tidak, perbaikan jalan tidak akan terwujud.
"Saya minta Bupati Solok Jon Firman Pandu mengatasi kerusakan karena tambang di sana. Tambang ini tolong diawasi. Kalau tidak, komitmen kita bangun bangun jalan hampir Rp300 miliar akan percuma. Kalau tidak kita jaga akan hancur lagi. Prosesnya sudah lelang, kontrak rencana Mei 2025. Tolong pak Bupati koordinasi dengan pak Thabrani (Kepala BPJN Sumbar) soal kebutuhan tanah," kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR ini.
Andre menegaskan, keberadaan Jalan Air Dingin ini sangat penting dan vital. Sebab jalan tersebut sebagai penghubung berbagai daerah, tidak saja menghubungkan akses satu daerah ke daerah lain di Sumbar, tapi juga beberapa daerah di Provinsi Jambi.
"Jalan ini penting bagi kami di Sumbar. Orang Sungai Penuh, Jambi berobat ke RSUP M Djamil Padang lewatnya di sini. Kalau ini tidak beres, nanti kami yang dibilang omon-omon," ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.
Turut hadir sejumlah pejabat antara lain Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, Bupati Solok Jon Firman Pandu, dan Anggota Komisi V DPR RI asal Sumbar Zigo Rolanda.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda juga mendorong agar tidak ada lagi bangunan yang berdiri di sekitar areal jalan yang akan diperbaiki. Ia meminta komitmen dari pemerintah daerah, terutama pihak kecamatan dan nagari, karena sebelumnya sudah disepakati tidak ada lagi pembangunan di lokasi ini.
"Kami ingatkan pada bapak wali nagari, bapak camat, jangan karena ada info jalan trase dipindahkan ada lagi bikin rumah, atau pondok-pondok. Sebelumnya pak wali katanya komit, tapi kenyataannya ada juga rumah yang berdiri. Jadi ini kami minta kita semua komit," ujar Zigo.
Zigo meminta komitmen semua pihak untuk menyukseskan pembangunan jalan tersebut. Sebab ada tiga kabupaten dua provinsi yang bergantung pada jalan ini, yakni Kabupaten Solok, Solok Selatan dan Sungai Penuh Jambi. Dia meminta Bupati, Camat sampai Wali Nagari agar komitmen dalam menjalankan pembebasan lahan untuk lokasi jalan baru.
"Jika bapak ibuk tidak mau memberikan trase baru, mau tak mau tambang harus kita tutup. Kan gak mungkin bapak ibuk hanya menikmati beberapa orang saja, sementara ada 3 kabupaten melintasi ini yang bisa dikatakan terdampak negatif gara-gara aktivitas (tambang,red) ini. Sekarang sudah ada solusi, 15 hari ke depan sudah harus ada hitam di atas putih," kata Zigo.
"Jadi kami perlu komitmen dari seluruh masyarakat untuk tidak membangun dulu di lokasi jalan yang akan dibangun," sambungnya.
Lebih lanjut, Bupati Solok Jon Firman Pandu menyatakan akan mendukung penuh rencana pembuatan jalan baru untuk mengatasi kerusakan jalan Aia Dingin ini. Jon juga memastikan akan menyelesaikan kebutuhan lahan untuk pembangunan trase baru tersebut.
"Siap pak Andre, siap pak Menteri. Lahan sudah kita siapkan dengan pak camat dan tokoh-tokoh masyarakat. Kita berharap ada dampak positif terhadap ekonomi masyarakat. Kita siapkan jalan baru sambil jalan, nanti akan kita swakelola kan," tuturnya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Thabrani, menegaskan aktivitas tambang di lokasi ini sudah pernah ditertibkan oleh Pemprov Sumbar dan Pemkab Solok pada 2023 lalu. Dari aktivitas ilegal itu, sepanjang lebih kurang 18 kilometer jalan mengalami kerusakan. Di mana sebanyak 21 titik mengalami longsor.
Saat ini katanya, telah diusulkan untuk penanganan kerusakan Jalan Air Dingin. Tahun ini dilakukan penanganan dua jembatan dan tiga titik longsor. "Untuk tahun ini penanganan regular ada dua jembatan, satu jembatan sedang proses lelang, serta penanganan tiga titik longsor," ujarnya.
Ia mendorong agar persoalan lahan untuk kebutuhan penanganan kerusakan Jalan Aia Dingin ini dituntaskan.
"Terkait lahan memang masih ada permasalahan karena ini rata-rata jalan provinsi. Kalau memang jadi kita jalankan memang ada beberapa spot yang perlu kita lebarkan," tuturnya.
(yld/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini