Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti persoalan pengelolaan sampah di Jakarta. Dia berharap APBD Jakarta sebesar Rp 91 triliun dapat membantu pengolahan sampah yang dihasilkan warga Jakarta.
Hal itu dia sampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2025)
"Kami di Kemenko Infrastruktur juga ingin memberikan support dan sekaligus bekerja sama, karena tentu mengelola APBD terbesar Rp 91 triliun ini juga mudah-mudahan ada alokasi yang cukup untuk kita bisa mengelola sampah," kata AHY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap persoalan sampah menjadi salah satu fokus Gubernur Jakarta Pramono Anung. Dia mengatakan harus ada teknologi tepat sasaran untuk mengatasi permasalahan sampah di Jakarta.
"Kita fokus ke sana. Saya ingin sekali Pak Gubernur, Bapak-Ibu kalau kita bisa rakor satu saat nanti untuk membahas khusus tentang sampah ini. Perlu teknologi yang tepat sasaran," ujarnya.
AHY menyebut Jakarta setiap harinya memproduksi lebih dari 7.000 ton sampah. Dia mengatakan kondisi itu menimbulkan masalah dan peluang.
"Kita tidak bisa lagi menumpuk sampah. Timbunan setinggi gedung 16 lantai harus bisa kita konversi menjadi energi. Ini bukan mimpi, ini kebutuhan," ujar AHY.
AHY mendorong Pemprov Jakarta mengalokasikan anggaran yang memadai untuk teknologi pengelolaan sampah. Menurutnya, pendekatan dari hulu ke hilir perlu diperkuat dengan inovasi dan skema pembiayaan modern.
Dia mengaku siap mengkoordinasikan kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk pengelolaan sampah. Antara lain untuk penerapan waste-to-energy (WTE) sebagai bagian dari agenda masa depan Jakarta yang berkelanjutan.
"Harus ada teknologi yang tepat, pendanaan yang siap dan kemauan politik yang kuat. Kami siap rakor khusus dengan Pemprov DKI untuk bahas ini secara mendalam," ujarnya.
Menurutnya, inisiatif tersebut selaras dengan arah pembangunan berkelanjutan yang diusung pemerintah pusat. AHY menegaskan pembangunan Jakarta harus progresif secara ekologi dan sosial.
Dia juga menegaskan Jakarta akan tetap menjadi episentrum perekonomian nasional. Dia berharap Musrenbang ini menghasilkan solusi atas permasalahan yang ada di Jakarta.
"Saya menyambut baik terselenggaranya Musrenbang ini. Forum ini menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026, sekaligus merumuskan solusi atas tantangan yang dihadapi Jakarta ke depan," ucapnya.
Ia mengatakan Jakarta memiliki posisi istimewa. Kota ini, ujar AHY, telah bertransformasi selama 5 abad.
"Apapun status Jakarta nantinya, DKI atau DKJ, kota ini akan tetap menjadi center of gravity, pusat ekonomi, budaya, dan pertumbuhan yang membanggakan," ucapnya.
AHY juga menyebut daya saing, keberlanjutan, dan ketahanan harus menjadi kata kunci pembangunan Jakarta. Menurut dia, Jakarta harus terus kompetitif usai tak lagi menjadi ibu kota.
(bel/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini