Ahmad Luthfi Hadirkan Speling, Warga Bisa Cek Kesehatan di Balai Desa

19 hours ago 5

Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meluncurkan program Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling). Melalui program ini, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan di balai desa.

Luthfi mengatakan setidaknya ada lima layanan kesehatan gratis yang diberikan, yakni pemeriksaan Tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan ibu hamil.

Lewat program ini, masyarakat dapat memanfaatkan dua keuntungan. Pertama, jarak balai desa yang dekat dengan tempat tinggal sehingga lebih irit waktu. Kedua, masyarakat bisa langsung menggunakan layanan kesehatan gratis hanya dengan membawa KTP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Speling ini mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat bawah. Sasaran yang pertama di Desa Troso (Kecamatan Pecangaan) dan Desa Karanggondang (Kecamatan Mlonggo). Kenapa? Ini linier dengan penerima bansosnya diatas 60 persen," kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

Hal ini disampaikannya usai mengecek Speling di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Jepara, Selasa (4/3)

Mantan Kapolda Jateng itu berharap semua masyarakat Jateng di 35 kabupaten/kota bisa memanfaatkan layanan program tersebut. Dengan begitu, mereka tidak harus pergi ke Puskesmas atau rumah sakit.

Luthfi mengungkapkan program Speling didukung oleh dokter spesialis dari 7 rumah sakit milik provinsi, Dinas Kesehatan, rumah sakit swasta. Sebagai tahap pertama, ada 70 desa di 35 kabupaten/kota yang menjadi sasaran.

Saat ini, sudah ada 10 mobil Layanan Speling yang akan terus bekerja melayani masyarakat. Lutfi mengatakan jumlah mobil Speling pun akan terus ditambah.

Dari sejumlah layanan kesehatan yang diberikan, Luthfi memprioritaskan pemeriksaan TBC. Sebab, hal ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang ingin menekan penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia.

"Paling pokok adalah TBC, selaras dengan program Bapak Presiden Prabowo. TBC bisa diturunkan," paparnya.

Selain pemeriksaan TBC, Luthfi juga menekankan pemeriksaan kanker serviks dan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil minimal dilakukan 6 kali dalam 9 bulan mengandung.

Pemeriksaan itu juga akan ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama atau usia kehamilan 3 bulan pertama dan trimester ketiga atau usia kehamilan 3 bulan terakhir.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan untuk menangani TBC di Jateng, langkah pertama adalah menemukan penderita terlebih dahulu.

Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin, yakni 9 orang dari 10 orang.

"Tapi kan harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressingnya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak," paparnya.

Sambutan Positif dari Warga

Hadirnya program Speling mendapat sambutan positif dari warga. Salah seorang warga Desa Karanggondang Pailus, Kecamatan Mlonggo, Sela Karainina Putri mengaku beruntung mendapatkan informasi lebih awal mengenai program tersebut. Dengan begitu, ia bisa melakukan pemeriksaan lebih cepat.

"Senang ikut ini (Speling), karena deket rumah dan dokternya spesialis," kata Sela.

Sela juga mengaku senang karena pemeriksaan USG yang dilakukannya tak dipungut biaya.

"Jika biasanya di bidan bayar Rp50 ribu, ini gratis. Lumayan bisa ngirit, uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain," lanjutnya.

Usai pemeriksaan, ia bersyukur karena janin yang dikandungnya dinyatakan sehat. Ia berharap nantinya bisa lahir secara normal dan kondisi kesehatan ibu serta anak sehat semuanya.

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial