KPAI Masukkan Modul Perlindungan & Pengasuhan ke Kurikulum Sekolah Rakyat

13 hours ago 4

Jakarta -

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan modul perlindungan dan pengasuhan anak masuk dalam kurikulum Sekolah Rakyat. Hal ini untuk memastikan tidak ada perundungan (bullying), kekerasan seksual dan intoleransi di sekolah berkonsep asrama untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem tersebut.

"Untuk Sekolah Rakyat ini karena berbasis asrama harus mendapat pengasuhan. Nah dari beberapa kementerian terkait kami sudah bahas juga adanya modul untuk perlindungan dan modul pengasuhan," ujar Komisioner KPAI Ai Rahmayanti dalam keterangan tertulis, Rabu (2/7/2025).

Hal ini ia katakan dalam konferensi pers Retret Tahap II Kepala Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kesejahteraan Sosial Kemensos di Margaguna, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadir dalam acara pembukaan retret ini Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wamensos Agus Jabo Priyono, Komandan Resimen Arhanud 1/Falatehan Kolonel Arh Tamaji, serta perwakilan dari Kemendikdasmen, Kemendagri, Kemenag, dan BKN.

Ai Rahmayanti menambahkan, modul perlindungan dan pengasuhan anak yang sudah disusun ini ke depan akan menjadi pedoman bagi kepala sekolah, guru serta tenaga pendidik dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif dan ramah anak di Sekolah Rakyat.

"Artinya meski ada pengasuh pengganti tetap ini harus berbasis pada hak anak dan HAM agar kekerasan bisa dimitigasi dan ada kebijakan keselamatan anak, mulai dari penyadaran, pencegahan, pelaporan dan penanganan," urainya.

Dalam kesempatan ini Gus Ipul juga menekankan pentingnya lingkungan yang ramah anak di Sekolah Rakyat. Untuk mewujudkannya salah satu langkah yang ditempuh adalah memasukkan modul perlindungan dan pengasuhan ke kurikulum.

"Kita masukkan bagian dari kurikulum kita dan modul-modulnya agar kepala sekolah dan guru memahami dengan baik," jelasnya.

Agar pemahaman para kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik semakin terang benderang, Gus Ipul menyatakan Kemensos juga melibatkan KPAI dan kementerian terkait untuk memberikan pembekalan.

Selain modul perlindungan dan pengasuhan, antisipasi terjadinya bullying, kekerasan seksual dan intoleransi juga dilakukan dengan penggunaan teknologi seperti pemasangan CCTV.

Sementara itu, terkait dengan peluncuran masa matrikulasi dan orientasi Sekolah Rakyat pada 14 Juli mendatang, Gus Ipul menyatakan 100 titik sudah siap. Sementara 100 titik tambahan secara situasional akan menyusul.

"Alhamdulillah kita makin mantap sambut 14 Juli. Yang 100 lagi, 94 titik dalam minggu ini akan mulai rekrutmen guru dan siswa. Insya Allah bisa tampung 10 ribu lebih siswa. Nanti pada akhir ya sekitar 200 titik. Yang 100 titik di 14 Juli lalu sebagian di akhir Juli tergantung kesiapan sarana dan prasarana," terangnya.

Adapun peluncuran secara resmi Sekolah Rakyat masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Peluncuran resminya nanti oleh presiden, tinggal nunggu waktunya presiden. Jadi 14 Juli masuk masa matrikulasi, masa orientasi, masa saling mengenal," tuturnya.

Simak juga Video: Mengenal Kurikulum yang Akan Digunakan di Sekolah Rakyat

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial