6 Fakta Banjir dan Longsor Sukabumi: Ibu-Anak Tewas, Mobil Terseret

6 days ago 11

Sukabumi -

Banjir melanda sejumlah wilayah akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten dan Kota Sukabumi sejak Kamis (6/3/2025). Selain menyeret kendaraan, banjir ini juga menewaskan ibu dan anak.

Dilansir detikJabar, berikut fakta-fakta peristiwanya.

1. Ibu-Anak Terseret dan Tewas

Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cipalabuhan menghancurkan rumah kontrakan di RT 02 RW 22, Kampung Gumelar, Palabuhanratu. Dua penghuni rumah yang merupakan ibu bernama Santi alias Zahra (40) dan anaknya, Nurul (3), dinyatakan hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di kontrakan tersebut terdapat dua orang, yaitu Ibu Santi dan anaknya Nurul. Informasi dari saksi terakhir, mereka sempat bertahan dengan memegangi jendela kontrakan sebelum akhirnya terseret arus," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto.

Setelah dilakukan pencarian hampir 24 jam, tim SAR akhirnya menemukan jasad ibu dan anak itu dalam kondisi meninggal dunia. Keduanya ditemukan tertimbun di antara puing-puing bangunan dan tumpukan sampah.

"Tim kami sudah melakukan operasi SAR sejak pagi, bahkan sejak banjir terjadi. Dari informasi yang kami dapat, ada dua korban yang rumahnya roboh dan diduga tertimbun. Alhamdulillah, sekitar pukul 13.30 WIB, keduanya bisa ditemukan bersama-sama. Ini ibu dan anak," ujar Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Akhmad Rizkiansah.

2. Total Korban hingga Pengungsi

Selain korban jiwa ibu dan anak, dilaporkan ada 1 korban ditemukan tewas di Kecamatan Simpenan, sehingga total ada tiga korban jiwa.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyebut ada 26 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang mengalami dampak langsung banjir dan longsor ini.

"Banjir dan longsor meluas ke berbagai kecamatan. Hingga sore ini, data sementara menunjukkan ada 3 korban jiwa, 5 orang masih dalam pencarian, dan lebih dari 300 warga mengungsi," kata Daeng dalam keterangannya, dilansir detikJabar, Jumat (7/3/2025).

Sementara itu, 5 orang masih dinyatakan hilang, terdiri dari 2 orang hilang di Kecamatan Simpenan dan 3 orang hilang di Kecamatan Lengkong.

3. Jembatan Putus

Jembatan Bojongkopo yang menghubungkan wilayah Palabuhanratu-Pajampangan ambles dan terputus akibat derasnya arus sungai. Banjir membuat jembatan yang berukuran cukup besar itu tak bisa dilalui.

"Jembatan awalnya goyang-goyang lalu ambles perlahan, kondisi saat ini sampai sekitar pukul 23.15 WIB sudah tidak bisa dilintasi kendaraan apa pun," kata Maskur, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar.

Foto udara Jembatan Cidadap yang amblas akibat terjangan banjir bandang di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Amblasnya jembatan tersebut menyebabkan akses dari Palabuhanratu dan Kiara Dua terputus. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.Foto udara Jembatan Cidadap yang amblas akibat terjangan banjir bandang di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jabar, Jumat (7/3/2025). Amblasnya jembatan itu menyebabkan akses dari Palabuhanratu dan Kiara Dua terputus. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

4. Banjir di Sejumlah Wilayah

Banjir juga merendam beberapa permukiman, salah satunya Kampung Sedamukti, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, serta Kampung Cikored, RT 07 RW 06, Desa Pasirsuren. Kantor Desa Citarik juga dilaporkan ikut terendam.

Selain itu, banjir terjadi di wilayah Palabuhanratu. RSUD Palabuhanratu tergenang banjir hingga selutut orang dewasa.

"Air menggenang sejumlah ruangan, saluran air mampat hingga limpasannya masuk ke area rumah sakit," kata Tatan, salah seorang keluarga penunggu pasien.

Banjir juga menerjang Kota Sukabumi. Puluhan rumah dilaporkan terendam akibat banjir limpasan dari saluran irigasi dan drainase yang tidak mampu menampung debit air yang terus meningkat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat beberapa titik terdampak banjir limpasan, bahkan ada yang disertai longsor. Sebanyak 15 kejadian bencana banjir hingga TPT ambruk tersebar di Kota Sukabumi.

Baca berita di halaman selanjutnya.

5. Longsor di Jalan Provinsi

Tidak hanya banjir, longsor juga terjadi di ruas jalan provinsi di jalur Kiaradua, tepatnya di Kampung Pamumuan. Longsor terjadi di dua titik dan menyebabkan satu mobil yang membawa seorang ibu hamil serta seorang bayi terjebak saat hendak dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.

Lokasi bencana banjir di Palabuhanratu, Kabupaten SukabumiBanjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi (Syahdan Alamsyah/detikJabar)

6. Mobil Terseret ke Laut

Mobil milik Usep Kusmindar, pemancing asal Kiaracondong, Bandung, terseret arus dan tenggelam di laut dermaga kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP). Hal ini disebabkan oleh banjir.

"Saya dari Bandung kan memang ada wisata mancing di Palabuhanratu ini. Sore itu, kami berangkat jam empat sore ke tengah laut dan mobil saya parkir di dekat sini. Sekitar jam 9 malam, kalau nggak salah, ada info dari teman-teman kalau terjadi banjir bandang," kata Usep, Jumat (7/3/2025).

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial