Jakarta -
Sebanyak lebih dari 500 tokoh parlemen dan mantan anggota parlemen dari berbagai negara dunia yang tergabung dalam The Free Parliamentarians of the World, mengirimkan surat kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Surat tersebut berisi desakan agar Trump mengambil langkah nyata untuk menghentikan perang dan menyelamatkan kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Surat yang ditandatangani pada 11 Mei 2025 itu turut ditandatangani oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), Zwelivelile "Mandla" Mandela yang merupakan cucu Nelson Mandela, serta sejumlah tokoh parlemen dan mantan pejabat tinggi dari berbagai negara. Di antaranya Osama al-Nujaifi (mantan Ketua Parlemen Irak), Abdelilah Ben Kiran (mantan Perdana Menteri Maroko), Aymen Noor (mantan calon Presiden Mesir), Abdelmadjid Menasra (Presiden Forum Anggota Parlemen Islam Internasional), Syed Ibrahim Syed Noh (Ketua Komite Palestina Parlemen Malaysia), dan Yasin Aktay (mantan Anggota Parlemen Turki).
"Bencana kemanusiaan di Gaza ini telah menewaskan lebih dari 50 ribu nyawa, sehingga tidak dapat disikapi dengan belas kasihan semata, melainkan aksi dan tindakan nyata sesegera mungkin oleh seluruh pihak, utamanya negara-negara berpengaruh di kancah internasional. Oleh karena itu kami sangat menyesalkan dan mengecam keterlibatan dan dukungan berbagai negara besar terhadap Zionis Israel dalam menjalankan genosida dan apartheidnya di Palestina, bukan hanya pada hari ini tetapi sejak 1948 pada peristiwa Nakba. Surat yang ditandatangani pada bulan peringatan Nakba ini menjadi peringatan juga bagi kita semua agar jangan sampai terjadi Nakba lagi, di mana terulang kembali kejahatan dan tragedi kemanusiaan besar terhadap Palestina," ujar HNW dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan bahwa komunitas The Free Parliamentarians of the World menyerukan agar Amerika Serikat menghentikan keterlibatan dalam konflik dan mendorong perdamaian serta gencatan senjata secara tegas dan independen. Ia juga menyinggung pembebasan Edan Alexander, tentara Israel yang juga warga AS, sebagai bukti bahwa perundingan adalah jalan damai yang lebih efektif daripada kekerasan.
"Sebagai organisasi internasional kami mengingatkan Trump mengenai posisi Amerika Serikat sebagai adidaya yang memiliki tanggungjawab moral dalam memajukan HAM, kemerdekaan, dan keadilan secara universal sebagaimana dicantumkan dalam konstitusi mereka sendiri. Dengan demikian kami menuntut agar Amerika Serikat mengoreksi sikapnya yang terlibat dalam genosida di Gaza dan secara tegas dan independen mendorong realisasi perdamaian dan gencatan senjata di Gaza, agar Trump benar-benar memenuhi janji kampanyenya untuk mendorong kestabilan di dunia dan memenuhi komitmennya terhadap konstitusinya sendiri, tentu dalam kerangka menjalankan amanat Piagam PBB dan peraturan-peraturan internasional lainnya," pungkasnya.
Ia menambahkan setelah adanya kesepakatan pembebasan Edan Alexander, tentara Israel berkewarganegaraan Amerika Serikat yang ditawan oleh kelompok perlawanan Palestina, hal ini menunjukkan bahwa dialog yang jujur dan bertanggung jawab merupakan jalan keluar yang efektif, bukan kekerasan dan tindakan brutal seperti yang dilakukan oleh Zionis.
Simak juga video "Trump Bicara soal Potensi Gencatan Senjata di Gaza" di sini:
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini