5 Pekerjaan Kelas Menengah Ini Diramal Bakal Diambil Alih AI

1 week ago 23

Jakarta -

Banyak pekerjaan di dunia diperkirakan akan terdampak oleh perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Baik itu berdampak positif dengan memudahkan penyelesaian tugas-tugas tertentu, atau malah berdampak buruk karena membuat sejumlah profesi menjadi tak dibutuhkan lagi.

Berdasarkan analisis dari organisasi seperti McKinsey dan Forum Ekonomi Dunia (WEF), sejumlah profesi diramal akan memiliki tantangan besar ke depan karena bersifat berulang, berbasis aturan, atau sangat bergantung pada data. Permasalahannya pekerjaan-pekerjaan seperti ini biasanya diisi kelompok pekerja kelas menengah.

Melansir New Trader U, Rabu (21/5/2025), berikut 5 pekerjaan kelas menengah yang diramal akan diambil alih AI:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Petugas Entri Data

Pekerjaan sebagai entri data sudah cukup lama menyediakan lapangan pekerjaan formal bagi mereka yang hanya memiliki keterampilan komputer dasar. Pekerjaan ini biasanya melibatkan proses penginputan data, pembaruan, dan pengorganisasian informasi di sistem perusahaan.

Namun karena pekerjaan yang bersifat mendasar dan berulang, hal ini menjadikan profesi tersebut sebagai kandidat utama untuk dilakukan otomatisasi menggunakan Sistem AI, yang kini bahkan disebut-sebut dapat menjalankan tugas-tugas itu lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan daripada operator manusia.

Sehingga McKinsey memperkirakan sekitar 38% posisi entri data akan diotomatisasi AI pada 2030 mendatang. Sementara untuk posisi di bidang ini sisanya kemungkinan akan berubah menjadi pengawasan sistem atau orang yang memverifikasi kualitas keluaran AI atau menangani pengecualian yang tidak dapat diproses oleh sistem.

2. Akuntan

Akuntan merupakan salah satu pekerjaan kelompok kelas menengah lain yang diramal akan tergerus teknologi AI. Sebab proses pembukuan, perhitungan pajak, kategorisasi transaksi, dan pelaporan keuangan standar yang dulunya merupakan 'tulang punggung' profesi ini semuanya merupakan fungsi yang sangat dikuasai AI.

Riset menunjukkan sekitar 20% pekerjaan akuntansi, khususnya posisi tingkat pemula, dapat diotomatisasi pada 2030 mendatang. Sementara penyusunan perhitungan pajak dasar diproyeksikan akan sepenuhnya diotomatisasi melalui perangkat lunak AI yang dapat menginterpretasikan kode dan peraturan pajak yang rumit dengan minimalnya pengawasan manusia.

Untuk profesi akuntansi ke depan, jalan keluar utama agar tak digantikan AI adalah dengan pengembangan keahlian strategi keuangan, layanan konsultasi khusus, atau manajemen hubungan klien. Di mana untuk area ini penilaian manusia dan keterampilan interpersonal tetap sangat dibutuhkan meski ada kemajuan teknologi.

3. Asisten Administrasi

Asisten administratif selama ini menjadi pengelola berbagai kegiatan operasional seperti penjadwalan rapat, mengatur surat-menyurat, pemesanan tiket perjalanan, dan persiapan dokumen. Tugas-tugas ini memiliki pola yang tetap sehingga mudah untuk diotomatisasi.

Bahkan saat ini sudah ada Asisten virtual berbasis AI yang menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) kini dapat mengatur komunikasi, mengelola kalender, dan menangani berbagai tugas perkantoran secara efisien.

Karenanya WEF memperkirakan sekitar 22% tenaga kerja kelas menengah untuk peran administratif ini akan hilang pada 2030, terutama untuk posisi administratif dasar.

4. Telemarketer dan Customer Service

Dari semua profesi yang paling banyak diisi kelas menengah, mungkin tidak ada profesi yang paling terdampak perkembangan AI dibandingkan telemarketing dan customer service.

Sebab saat ini sudah banyak bermunculan teknologi Chatbot AI dan asisten virtual yang kini sudah bisa memahami bahasa, menafsirkan maksud pelanggan, dan memberikan respons yang sesuai. Sistem ini bahkan dapat menangani berbagai tugas mulai dari pemecahan masalah teknis hingga permintaan penjualan.

Oleh karenanya para 0akar industri memperkirakan profesi telemarketing tradisional akan hampir sepenuhnya tergantikan AI pada 2030 mendatang. Kemudian untuk posisi customer service akan mengalami penurunan yang signifikan.

Bahkan perusahaan seperti Amazon dan lembaga keuangan besar lainnya sudah menggunakan sistem AI untuk menangani interaksi awal dengan pelanggan, hanya menyisakan kasus yang rumit untuk ditangani manusia.

5. Analis Keuangan

Analis keuangan tingkat pemula biasanya memulai karier dengan menganalisis data, mengidentifikasi tren pasar, dan membuat laporan. Namun tugas ini merupakan salah satu keahlian AI yang dapat memproses data dalam jumlah besar, mengenali pola-pola tertentu , dan menghasilkan wawasan yang lebih cepat dan akurat dibanding manusia.

Bahkan Bloomberg Intelligence sebelumnya sudah memperkirakan bank-bank global akan menghapus atau menghilangkan hingga 200.000 pekerja di posisi ini pada 2030 mendatang saat AI mengambil alih tugas analitik rutin seperti deteksi penipuan, penilaian risiko, dan analisis pasar.

Meskipun peran strategis yang memerlukan pemahaman konteks atau manajemen hubungan klien akan bertahan, fondasi pekerjaan analis keuangan berbasis data menghadapi otomatisasi besar-besaran.

Karenanya mereka yang memiliki profesi ini perlu mengembangkan keahlian dalam hal berpikir strategis, pengambilan keputusan kompleks, atau layanan konsultasi finansial khusus yang menggabungkan penilaian manusia dan kemampuan teknologi.

(igo/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial