5 Karakteristik Aset Tetap dan Penjelasan Contohnya

2 weeks ago 15

Jakarta -

Aset tetap mencakup berbagai jenis properti atau barang yang digunakan dalam jangka panjang, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan lainnya. Berbeda dengan aset lancar yang cepat habis atau mudah dikonversi menjadi uang tunai, aset tetap digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dan mengalami penyusutan seiring waktu.

Karakteristik utama dari aset tetap adalah wujudnya secara fisik, digunakan dalam kegiatan produksi atau operasional perusahaan. Jadi, aset tetap bukan untuk dijual kembali. Namun, aset tetap juga memiliki nilai ekonomis yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan selama bertahun-tahun.

Pengertian Aset Tetap

Agus Purwaji, Wibowo, dan Hexana Sri Lastanti dalam buku mereka yang berjudul Pengantar Akuntansi 2 Edisi ke-3, menjelaskan dalam akuntansi, aset tidak lancar dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Aset Tetap Berwujud atau Aset Tetap (Tangible Assets)

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu. Aset tetap digunakan dalam operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Aset tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap kemudian dikelompokkan lagi, ada aset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah dan hak atas tanah yang dipakai untuk mendirikan pabrik.

Lalu ada aset tetap yang umurnya terbatas dan dapat diganti dengan aset yang sejenis apabila manfaatnya telah habis. Contohnya bangunan, peralatan kantor, mesin-mesin, kendaraan, peralatan pabrik, dan lain-lain.

2. Aset Tetap Tak Berwujud atau Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Contoh dari kelompok aset ini yakni hak paten, hak cipta (copyright), waralaba (franchise), lisensi, merek dagang (trade mark), goodwill, dan sebagainya. Jadi, aset tetap adalah aset berjangka panjang yang bersifat permanen.

Karakteristik Aset Tetap

Aset tetap memiliki jangka panjang dan memberikan manfaat bagi perusahaan dalam jangka waktu beberapa tahun. Dalam buku karya Agus Purwaji dkk dan dari laman Pegadaian, dijelaskan bahwa aset tetap memiliki beberapa karakteristik utama, di antaranya:

1. Memiliki Bentuk Fisik

Aset tetap memiliki bentuk fisik yang nyata, seperti tanah, mesin, atau kendaraan. Hal ini membedakan dengan aset tidak berwujud seperti hak paten atau goodwill.

2. Digunakan dalam Kegiatan Perusahaan

Aset tetap digunakan dalam kegiatan bisnis. Misalnya, bangunan yang digunakan sebagai kantor perusahaan diklasifikasikan sebagai aset tetap, sedangkan bangunan yang tidak digunakan bisa dikategorikan sebagai investasi.

3. Tidak untuk Dijual Kembali

Aset tetap selalu digunakan dan bukan untuk dijual kembali. Jadi, yang membedakan antara aset tetap dengan persediaan barang yakni aset tetap dimiliki untuk dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan persediaan barang dimiliki untuk dijual kembali agar perusahaan memperoleh penghasilan.

4. Memiliki Masa Pakai yang Lama

Aset tetap memiliki masa pakai lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena itu, perusahaan mengalokasikan biaya investasi aset ini secara bertahap melalui pembebanan penyusutan (depresiasi).

5. Memberikan Manfaat yang Berlanjut

Aset tetap memiliki manfaat yang berbeda bagi perusahaan satu dengan yang lainnya. Aset tetap berbeda dengan investasi jangka panjang, meskipun keduanya dapat dimiliki dalam jangka waktu yang panjang atau lebih dari satu periode akuntansi. Sebab, investasi jangka panjang tidak dimanfaatkan untuk operasional utama perusahaan.

Contoh Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang berwujud, relatif permanen, dan memiliki masa manfaat jangka panjang. Beberapa contoh aset tetap yang umum dimiliki perusahaan menurut buku Pengantar Akuntansi oleh Hery meliputi:

1. Tanah

Tanah merupakan satu-satunya aset tetap yang tidak mengalami penyusutan karena nilainya cenderung meningkat seiring waktu.

2. Bangunan

Aset tetap bangunan meliputi gedung kantor, pabrik, dan gudang penyimpanan.

3. Kendaraan Operasional

Aset tetap meliputi mobil, truk, atau sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan bisnis.

4. Peralatan Kantor

Aset tetap memiliki nilai ekonomis yang bernilai jangka panjang, namun bukan untuk dijual kembali. Misalnya komputer, printer, dan mesin fotokopi. Termasuk juga perabot kantor dan toko seperti meja, kursi, dan rak penyimpanan.

Seiring waktu, hampir semua aset tetap (kecuali tanah) akan mengalami penyusutan dan kehilangan sebagian nilainya. Oleh sebab itu, biaya aset tetap perlu dialokasikan ke dalam beban perusahaan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya. Proses ini dikenal sebagai depresiasi atau penyusutan.

Nah itulah tadi penjelasan mengenai aset tetap beserta karakteristik dan contohnya. Semoga bisa membantu!


(aau/fds)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial