Jakarta -
Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) tewas setelah diduga dikeroyok sesama mahasiswa. Polisi kini telah memeriksa 18 saksi terkait kasus tersebut.
"Pasti saksi-saksi yang terkait anak-anak mahasiswa yang diperiksa sebanyak 13 mahasiswa dan 5 orang dari pihak UKI, 1 orang sebagai pelapor itu dari otoritas kampus, dan 4 orang selaku sekuriti yang bertugas pada saat itu," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam jumpa pers UKI, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2025).
Selanjutnya, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi. Beberapa barang bukti misalnya rekaman CCTV hingga botol minuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga sudah mengumpulkan barang bukti berupa bekas botol minuman, patahan pagar, juga batu," jelas dia.
Selain itu polisi telah melakukan olah TKP. Kini mereka sedang bekerja sama dengan laboratorium forensik melakukan proses otopsi korban.
"Kita juga sudah melakukan otopsi, verifikasi luka luar juga sudah, dan yang terakhir kita sedang melakukan pemeriksaan organ dalam terkait di laboratorium forensik," ungkapnya.
Namun polisi belum mendapatkan kesimpulan mengenai hasil penyelidikan tersebut. Pihaknya masih memerlukan waktu untuk mengambil kesimpulan.
Namun, Nicolas menyebut jika melihat rekaman CCTV, korban sempat cekcok mulut dengan seseorang. Ada juga yang memperlihatkan tempat mereka melakukan pesta miras.
"Jadi CCTV di sekitar area TKP pertama. bukan TKP yang tempat jatuhnya yang diduga korban jatuh yang didekat got dan pagar itu, itu yang tidak terpantau. CCTV yang TKP yang mereka minum-minum ada, sedikit cekcok mulut sedikit keributan sampe satpam datang itu terlihat," jelasnya.
"Juga terlihat bahwa yang bersangkutan diantar ke luar pagar itu juga terlihat, berapa orang yang mengantar korban ke luar pagar untuk menyuruh korban pulang juga terlihat, dan untuk saat kejadian itu yang kita masih analisis," sambung dia.
Momen Pesta Miras Sebelum Pengeroyokan
Polisi mengungkap ada momen pesta minuman keras (miras) sebelum mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22), tewas setelah diduga dikeroyok di lingkungan kampus di Cawang, Jakarta Timur.
"Menurut keterangan Saksi 4 atas nama EFW bahwa pada hari Selasa, 4 Maret 2025, awalnya sekitar pukul 16.30 WIB meminum minuman beralkohol jenis arak Bali bersama ketiga temannya, yaitu A dan H," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (6/3).
Sekitar pukul 17.00 WIB, saksi inisial EFW kemudian pergi hendak membeli miras. Di jalan menuju keluar kampus, saksi EFW bertemu dengan korban.
"Kemudian (saksi) bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI dan korban bertanya kepada saksi EFW 'mau ke mana?' Kemudian saksi menjawab 'mau beli arak Bali'," paparnya.
Korban dan EFW kemudian pergi membeli minuman ke sebuah toko di Sutoyo, Cawang. Setelah itu, mereka kembali ke dalam kampus.
"Setelah membeli minuman tersebut, saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S, dan R di taman perpustakaan kampus UKI," urainya.
Sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut. Tidak diketahui apa penyebab percekcokan tersebut.
Berselang 1,5 jam kemudian, korban kembali terlibat percekcokan. Pihak sekuriti kampus saat itu sempat melerai.
"Kemudian Saksi 4 (EFW) memapah korban ke arah pintu keluar dan, pada saat di pintu keluar, Saksi EFW tinggal, karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang," katanya.
Saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motor miliknya. Ia mengarah ke pagar sambil berteriak dan mengoyak-ngoyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama pagar ke arah depan.
"Kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh Saksi EFS, dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah yang kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur," jelasnya.
(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu