MPR RI dan UNNES Jalin Kerja Sama, Dorong Inovasi AI di Bidang Perpustakaan

4 hours ago 6

Jakarta -

Perpustakaan MPR RI bekerja sama dengan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar Seminar Perpustakaan bertajuk 'Penggunaan Tools AI dalam Mempromosikan Perpustakaan di Era Digital'. Tema tersebut diangkat karena kecerdasan buatan atau AI dinilai dapat menjadi salah satu pendukung promosi perpustakaan, termasuk dalam meningkatkan minat baca dan haus literasi.

Seminar ini juga menjadi momentum penandatanganan kerja sama antara MPR RI dan UNNES. Digelar di kampus UNNES, Semarang, Jawa Tengah, acara ini dihadiri oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI, Anies Mayangsari Muninggar, S.IP., M.E., yang mewakili Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, S.E., M.M., serta Sekretaris UNNES, Prof. Dr. Sugianto, M.Si., yang mewakili Rektor UNNES, Prof. Dr. S. Martono, M.Si.

Selain itu, para pustakawan dari berbagai institusi juga hadir dengan antusias untuk menyimak pemaparan dari para narasumber. Narasumber dalam seminar ini yaitu Kepala UPT Perpustakaan UNNES, Prof. Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd., M.Si., serta Dosen Teknik Komputer Fakultas Teknik UNNES, Dr. Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T., dan dimoderatori oleh Suwondo, S.Hum., M.Kom., selaku Kepala UPT Perpustakaan dan Universitas Diponegoro Press.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI, Anies Mayangsari Muninggar, menyampaikan bahwa kemajuan teknologi dan pola konsumsi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi perpustakaan agar tetap relevan di tengah masyarakat.

"AI telah menjadi salah satu solusi inovatif yang dapat membantu perpustakaan dalam meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan daya tarik bagi pemustaka," paparnya dalam pembukaan seminar dikutip dari siaran pers, Selasa (29/4/2025).

Ia menuturkan bahwa dengan memanfaatkan tools AI, perpustakaan dapat mempermudah proses layanan, memperkuat promosi, dan menjangkau lebih banyak pengguna, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi.

"Namun di balik peluang besar itu, ada tantangan yang harus kita hadapi bersama, baik dari sisi etika, keamanan, maupun kesiapan sumber daya manusia," sambungnya.

Karena itu, seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang dapat diterapkan dalam pengelolaan perpustakaan modern ke depan, khususnya melalui pemanfaatan AI untuk mendukung keberlanjutan perpustakaan di era teknologi yang terus berkembang.

Sementara itu, Sekretaris UNNES, Prof. Dr. Sugianto, M.Si., menyampaikan rasa terima kasihnya kepada MPR RI yang telah memfasilitasi kerja sama antara Perpustakaan UNNES dan Perpustakaan MPR RI. Menurutnya, kerja sama ini akan melahirkan banyak ide segar dalam pengembangan layanan perpustakaan.

"Untuk itu, kami atas nama UNNES mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, khususnya kepada MPR RI yang telah memfasilitasi kerja sama ini," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dengan bantuan AI, memungkinkan pengelolaan informasi yang lebih efisien, promosi yang lebih efektif, serta memberikan pengalaman baru bagi pengguna perpustakaan, termasuk generasi muda yang kini dikenal sebagai generasi digital native.

"Karena itu, seminar pagi ini diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi kita semua tentang bagaimana memanfaatkan berbagai tools AI, termasuk dalam pembuatan konten otomatis untuk meningkatkan daya tarik dan relevansi perpustakaan," jelasnya.

Segera Beradaptasi

Kepala UPT Perpustakaan UNNES, Prof. Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa perpustakaan adalah jantung ilmu dan jendela pengetahuan. Ia juga menyoroti istilah 'Tuntutlah ilmu walau sampai ke Negeri China'.

Dalam pemaparannya, ia memperlihatkan betapa canggihnya perpustakaan di Shenzhen, China, yang segalanya serba digital. Menurutnya, Indonesia saat ini masih terus berkembang dan beradaptasi. Karena itu, perpustakaan menjadi wadah penting untuk membuka akses informasi, menawarkan wawasan baru, dan mendukung pembelajaran demi masa depan.

"Belajar itu seumur hidup atau sepanjang hayat. Tools AI mempercepat pemenuhan kebutuhan. Contohnya, di perpustakaan kita ada RFID yang mempercepat layanan. Bagaimana kalau semuanya AI? Kita harus beradaptasi, karena perkembangan teknologi tidak bisa lagi ditawar," paparnya.

Sementara itu, Dosen Teknik Komputer Fakultas Teknik UNNES, Dr. Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T., menjelaskan bahwa AI sebenarnya merupakan teknologi lama yang ditemukan pada tahun 1945, ketika algoritma Neural Network (NN) pertama kali diciptakan.

NN sendiri merupakan algoritma yang meniru cara kerja otak manusia dalam memberikan stimulasi, memproses, hingga menghasilkan output dari hubungan antar kumpulan data.

"Jadi, algoritma yang meniru proses kerja otak ini pertama kali ditemukan oleh Warren McCulloch pas kita merdeka. Orang Amerika sudah berpikir sejauh itu, dan sekarang ini sedang booming," ujarnya.

Booming AI, kata dia, terjadi karena kini tersedia sumber daya yang memadai, seperti adanya Group Policy Object (GPO). AI bekerja layaknya mesin yang diajari cara belajar seperti manusia.

"Kita sekarang menikmati ChatGPT, Gemini, Copilot itu adalah hasil training bertahun-tahun oleh Google dan Microsoft. Mereka memasukkan audio, buku-buku, hingga kode pemrograman. Dahulu saya butuh satu hingga dua minggu untuk menyelesaikan kode, sekarang hanya satu menit," paparnya.

Salah satu peserta yang hadir, Awalinda Diah Putriramadani, mengaku bahwa kehadiran AI sangat memudahkannya sebagai pustakawan. Pengetahuannya tentang AI juga bertambah berkat seminar yang dinilainya penuh 'daging'.

Ahli pustakawan pertama di Dinas Arsip dan Pustaka Kota Semarang itu berharap seminar semacam ini dapat terus dilaksanakan dan membawa perubahan positif, khususnya dalam menghadapi kecanggihan AI.

"Semoga saya bisa mempraktikkan ini langsung, membawa Kota Semarang menjadi lebih baik. Dan kalau ada lagi, saya pasti ingin ikut lagi," tuturnya.

Kegiatan seminar ini ditutup dengan kunjungan keliling kampus UNNES. Dalam kesempatan tersebut, tim Perpustakaan MPR RI diajak menyusuri area kampus seluas 62 ribu hektare itu, termasuk mengunjungi Rumah Inovasi yang menampilkan berbagai hasil inovasi dan mahakarya dari para dosen serta mahasiswa UNNES.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial