Koperasi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan Menggeliat Kembali

8 hours ago 4

Jakarta -

Kehadiran Hari Koperasi Nasional yang diperingati setiap 12 Juli menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali jati diri ekonomi Indonesia: ekonomi yang berkeadilan, partisipatif, dan berakar dari kekuatan rakyat.

Di tengah berbagai tantangan global dan dinamika ekonomi nasional, Jawa Tengah meneguhkan komitmennya untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya. 100 hari perjalanan dalam proses menuntaskan "Ngopeni lan Nglakoni" Jawa Tengah sudah terlewati.

Satu demi satu program dari janji politik bagi rakyat mulai tertunaikan dengan baik. Selain program janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi memiliki kewajiban dalam memastikan keterlaksanaan dari program Pemerintah Pusat Indonesia pada wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Salah satu program Pemerintah Pusat yang dapat memberikan dampak pemerataan ekonomi, yaitu "Koperasi Merah Putih".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koperasi Merah Putih memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian bagi satuan wilayah administratif terkecil, yaitu "Desa/Kelurahan". Program tersebut sesuai dengan Konsep "Ekonomi Kerakyatan" yang sesuai dengan landasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1).

Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan capaian keterlaksanaan Koperasi Merah Putih tertinggi di Indonesia. Per 1 Juli 2025, capaian tersebut dibuktikan dengan jumlah penyelenggaraan "Musyawarah Desa/Kelurahan (Musdes/Muskel)" sebanyak 8.523 kegiatan. Jumlah tersebut di atas provinsi-provinsi di Pulau Jawa, seperti Provinsi Jawa Timur yang menepati posisi tertinggi kedua dengan jumlah 7.922 Musdes/Muskel dan Provinsi Jawa Barat posisi ketiga dengan jumlah 5.299 Musdes/Muskel.

Selain itu, ketercapaian Program Koperasi Merah Putih juga ditinjau berdasarkan legalitas berbadan hukum. Provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama secara nasional dengan jumlah 8.482 unit koperasi yang sudah terbit badan hukumnya, diikuti Provinsi Jawa Timur sebanyak 3.011 unit, dan Provinsi Jawa Barat sebanyak 749 unit.

Pencapaian Program Koperasi Merah Putih terkait legalitas badan hukum di Provinsi Jawa Tengah sudah mencapai 99,52%. Jadi, masih terdapat sejumlah 41 Koperasi (0,48%) yang sudah melakukan Musdes/Muskel, tetapi belum memiliki badan hukum. Dari 41 koperasi tersebut, berada pada 6 kabupaten/kota di Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Boyolali, Grobogan, Kendal, Purworejo, Pekalongan, dan Kota Pekalongan dengn persentase penerbitan badan hukum di atas 96%, kecuali Kabupaten Grobogan dengan persentase sebesar 86,79%.

Dari progress tersebut, Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan program Koperasi Merah Putih pada 29 kabupaten/kota yang sudah melaksanakan Musde/Muskel dan memiliki legalitas berbadan hukum. Di saat banyak negara mencari bentuk ekonomi yang adil dan tangguh, Jawa Tengah menjawabnya dengan kembali kepada kekuatan ekonomi rakyat, yaitu koperasi. Inilah bentuk ekonomi yang menjamin pemerataan, memperkuat pelaku lokal, dan mendorong kemandirian desa. Ketercapaian 26 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah telah mencapai angka 100% atau lebih dalam penerbitan badan hukum koperasi.

Bahkan beberapa daerah seperti Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Wonosobo, Blora, dan Kota Surakarta mencatat lebih banyak koperasi yang telah sah berbadan hukum dibanding jumlah Musdes yang dilaksanakan atau lebih dari 100%, mencerminkan antusiasme masyarakat dalam gerakan ini. Harapan dari hadirnya Koperasi Merah Putih dapat menjadi pemantik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia hingga tingkat desa/kelurahan.

Perwujudan visi tersebut sesuai dengan pemikiran tokoh ekonomi Indonesia seperti Muhammad Hatta dan Soemitro Djojohadikusumo yang memiliki kepakaran tentang "Ekonomi Kerakyatan". Oleh karena itu, target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% bukan hanya sekadar menjadi mimpi imajinasi yang ilusi semata, tetapi menjadi sebuah target yang harus direalisasikan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Hari ini, Hari Koperasi, semangat Bung Hatta seakan bangkit kembali dalam bentuk koperasi-koperasi desa/kelurahan yang tak hanya hidup, tetapi juga bertumbuh kuat sebagai lokomotif ekonomi daerah. Jawa Tengah telah membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi nasional bisa dimulai dari desa, dari koperasi, dan dari tangan rakyat sendiri. Dari Koperasi Merah Putih membangun Desa/Kelurahan, dari Ekonomi Kerakyatan untuk kemajuan tanah air tercinta!

Dr. Zulkifli

(zap/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial