Kasus Tewasnya Mahasiswa UKI Disetop, Keluarga Lapor ke Propam

5 hours ago 4

Jakarta -

Polres Metro Jakarta Timur menyetop penyelidikan kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko, karena menilai tidak ada unsur pidana dalam kasus itu. Keluarga Kenzha yang keberatan pun membuat laporan ke Divpropam Mabes Polri.

"Sangat tidak terbuka terhadap pihak keluarga, bagaimana proses perkara yang ada di Jakarta Timur itu dilakukan atau diproses oleh penyidik," kata tim kuasa hukum keluarga Kenzha, Manotar Tampubolon, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025).

Manotar menganggap Polres Jakarta Timur mengingkari hasil autopsi yang dilakukan RS Polri. Dia juga menganggap Polres Jaktim terlalu gampang membuat kesimpulan soal kematian Kenzha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polres Jakarta Timur terlalu sepele dan terlalu mengingkari sebuah nyawa seorang anak manusia yang sudah melayang dengan mengatakan itu akibat alkohol," ujarnya.

Manotar mengkritisi penghentian penyelidikan kasus itu. Dia mengatakan masih ada saksi kunci yang tak diperiksa polisi.

"Urusan penyidik untuk mencari bukti. Karena ini adalah menyangkut nyawa seorang anak manusia. Ini bukan perkara biasa. Kalau kurang bukti-bukti silakan penyidik itu mencari, mencari, dan mencari. Sampai ketemu bukti, sampai ketemu saksi," ucap dia.

Ayah Kenzha, Eben Haezar Happy Walewangko, menilai penanganan kasus putranya tak dilakukan secara transparan. Dia menyebut Polres Jaktim menganggap kasus ini kecelakaan.

"Kapolres Jakarta Timur sudah mengambil keputusan bahwa ini adalah kecelakaan. Padahal dia belum melakukan lidik," kata Eben.

"Polres Jakarta Timur itu merekayasa kasus karena dianggap kecelakaan, padahal ini murni pengeroyokan," sambungnya.

Eben menunjukan sejumlah gambar yang disebutnnya menunjukkan diduga bekas kekerasan di tubuh Kenzha. Mulai dari bekas yang disebutnya tapak sepatu hingga lebam-lebam di tubuh Kenzha.

"Ini ada (bekas) tapak sepatu ini, sampai berbekas. Apakah ini yg dinamakan kcelakaan. Ini tapak sepatu yang mungkin gerakan yamg saya tidak tahu ini sangat sadis ini. Sampai tapaknya masih melekat, sampai biru-biru ini ditubuh," ujar Eben.

Eben meminta kasus itu diusut kembali oleh Polda Metro Jaya berdasarkan laporan yang sudah dilayangkan pihaknya. Diketahui, laporan pada Polres Metro Jaktim dilayangkan oleh UKI.

Penyelidikan Kasus Dihentikan

Polisi mengungkap perkembangan terkini kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22). Penyelidikan kasus tersebut kini dihentikan.

"Tidak dapat ditingkatkan penyelidikannya ke tahap penyidikan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Jumat (25/4).

Nicolas mengatakan kesimpulan tersebut didapat melalui gelar perkara yang dilakukan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur pada Selasa (15/4) lalu. Gelar perkara dihadiri juga oleh Itwasda hingga Bid Propam Polda Metro Jaya.

Penyidik, katanya, telah menyajikan hasil penyelidikan berupa keterangan saksi, keterangan ahli hingga hasil autopsi terhadap korban. Adapun, penyelidikan dihentikan lantaran kasus kematian korban bukan merupakan tindak pidana.

"Dengan alasan bahwa peristiwa tersebut yang dilaporkan bukanlah merupakan suatu tindak pidana. Untuk itu penyelidikan akan menghentikan proses penyelidikan dan akan melengkapi administrasi penghentian penyelidikan," ujarnya.

Dokter forensik juga memberi penjelasan soal penyebab kematian Kenzha. Dia menyebut Kenzha dalam kondisi terpengaruh alkohol saat peristiwa terjadi.

"Korban tersebut di dalam pengaruh alkohol yang sangat besar jadi dia tidak bisa bangun secara seperti orang kalau tidak dalam kondisi pengaruh alkohol tinggi. Jadi makannya saya pikir meninggalnya adalah karena mekanisme dia susah bernapas pada saat dia posisi terjatuh," kata Dokter Forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati.

Seperti diketahui, Kenzha Walewangko tewas pada Selasa, 4 Maret 2025 malam. Beredar kabar korban tewas dikeroyok. Polisi sudah melakukan prarekonstruksi pada Rabu (26/3).

Kegiatan prarekonstruksi dihadiri pihak kampus UKI, serta keluarga dan kerabat korban. Total ada 70 adegan yang direka ulang para saksi dalam kegiatan prarekonstruksi ini.

(ond/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial