Eks Penyidik KPK: Kesaksian Kader PDIP Makin Membongkar Keterlibatan Hasto

7 hours ago 6

Jakarta -

Mantan Penyidik KPK Yudi Purnomo menilai kesaksian mantan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Riezky Aprilia makin membuktikan keterlibatan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kasus suap Harun Masiku. Yudi mengatakan kesaksian Riezky memperkuat dakwaan terhadap Hasto.

"Keberanian Riezky Aprilia ketika bersaksi dalam Pengadilan Tipikor kemarin semakin membongkar keterlibatan Hasto dalam perkara suap komisioner KPU saat itu Wahyu Setiawan," ujar Yudi, dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).

Yudi mengatakan kesaksian Riezky sudah membuat motif suap ini makin terang benderang. Di mana, dalam kesaksiannya di persidangan Riezky menyampaikan penolakannya untuk mundur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Riezky Aprilia tidak mau sukarela mundur sesuai permintaan Hasto. Sehingga kemudian kita tahu terjadi operasi Tangkap Tangan yang dilakukan oleh KPK terkait adanya suap kepada Wahyu Setiawan Komisioner KPU saat itu agar Harun Masiku menjadi anggota DPR menggantikan Riezky Aprilia," jelasnya.

Yudi menilai wajar ketika Riezky bersikap keras terhadap Hasto saat diminta mundur untuk digantikan Harun Masiku. Yudi berharap Jaksa KPK mampu menghadirkan saksi maupun bukti yang memperkuat kasus suap ini.

"Sikap Riezky wajar karena dia menjunjung tinggi demokrasi dan suara rakyat. Dan terbukti sikap keras Riezky Aprilia ini yang menjadikannya tetap anggota DPR bukan Harun Masiku," lanjut dia.

Dia mengatakan langkah KPK sudah baik bagi iklim demokrasi. Termasuk menjaga suara rakyat agar tidak ada lagi oknum yang menggeser seseorang dari posisinya atas nama kepentingan apapun.

Sebelumnya, Riezky Aprilia, menceritakan momen diminta mundur dari Dapil 1 Sumatera Selatan (Sumsel) oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Riezky bahkan menangis mempertanyakan alasan ia diminta mundur.

Riezky menangis menceritakan percakapan antara dirinya dan Hasto dalam pertemuan tersebut. Riezky bercerita momen ia melawan Hasto dan mengatakan kepada Hasto jika ia hanya Sekjen, bukan Tuhan.

"Kemudian apa yang dibicarakan waktu itu?" tanya jaksa.

"Mudah-mudahan saya nggak salah, waktu itu saya hadir Pak Sekjen, bahwa saya mempertanyakan masalah pelantikan saya. Pelantikan saya, undangan saya. Sempat terjadi dialog pada saat itu, bahwa saya akan diberi undangan apabila saya bersedia mundur. Saya mempertanyakan alasannya apa, apa alasan saya disuruh mundur pada saat itu," kata Riezky sambil menangis.

"Karena saya juga kader partai, saya bekerja buat partai ini juga. Dan waktu itu saya jujur saya sudah sedikit emosional karena capek, saya capek saya terus-terusan gitu," imbuhnya.

Riezky menyebut saat itu Hasto juga sedang emosional. Dia mengaku bersedia mundur jika mendengar langsung perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pada saat itu saya paham mungkin Pak Sekjen juga capek. Beliau emosional, saya emosional, sampai beliau menyampaikan bahwa ini perintah partai. Ini mohon maaf kalau saya agak mencoba mengingat, saya bilang, saya akan mundur apabila saya mendengar langsung dari Ibu Ketua Umum pada saat itu," kata Riezky.

"Dan Pak Sekjen menjawab dan itu yang saya tidak akan pernah saya lupakan karena agak kaget untuk pertama kali saya bisa berinteraksi, 'Saya ini Sekjen Partai'. Di situ saya reaksi, saya juga emosi, saya berdiri, 'Saya tahu Anda Sekjen Partai, tapi Anda bukan Tuhan'. Itu yang saya sampaikan, waktu yang singkat Pak Sekjen tapi sangat melekat sampai sekarang di benak saya," imbuhnya.

(idn/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial