Dirawat Hampir 3 Pekan di RS, Kondisi Paus Fransiskus Semakin Stabil

3 hours ago 1

Jakarta -

Paus Fransiskus masih beristirahat terbaring di kasur rumah sakit selama hampir tiga minggu karena pneumonia. Vatikan menyebut kondisi Paus semakin stabil.

Dilansir AFP, Kamis (6/3/2025), Kepala Gereja Katolik sedunia sejak 2013 itu telah berada di RS Gemelli, Roma, sejak 14 Februari. Paus disebut tak lagi mengalami kegagalan pernapasan seperti yang terjadi pada hari Senin (3/3) kemarin.

Vatikan juga menyebut Paus sudah dapat duduk di kursi dengan penyangga lengan. Pada Kamis pagi, Takhta Suci mengeluarkan pernyataan singkat yang mengatakan bahwa malam berlalu dengan damai dan Paus sedang beristirahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama tiga malam terakhir, Fransiskus yang sebagian paru-parunya telah diangkat saat masih muda telah mengenakan masker oksigen untuk membantunya tidur. Pada Kamis pagi, Vatikan menyebut Paus beralih ke kanula hidung yang tidak terlalu memberatkan tabung plastik.

Paus juga tidak menghadiri perayaan Rabu Abu resmi di Roma yang menandai dimulainya Prapaskah. Tetapi, Paus tetap mengambil bagian dalam pemberkatan di kamar pribadinya di rumah sakit.

Vatikan telah memberikan informasi terbaru dua kali sehari tentang kesehatan Paus. Namun, pemimpin dari hampir 1,4 miliar umat Katolik di dunia itu tidak terlihat di depan umum sejak dia dirawat di rumah sakit.

Vatikan juga tidak menerbitkan foto apa pun, meskipun Paus telah menerbitkan beberapa teks. Selama dirawat di rumah sakit sebelumnya, Paus muncul di balkon Gemelli untuk doa Angelus mingguannya pada siang hari pada hari Minggu.

Namun, dia tidak hadir dalam tiga perawatan terakhir dan belum ada pengumuman tentang apakah dia akan hadir akhir pekan ini. Vatikan mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa kardinal senior Michael Czerny akan menggantikan Paus dan memimpin misa akhir pekan ini untuk menandai hari Minggu pertama Prapaskah.

Misa tersebut juga merupakan bagian dari perayaan Yubelium 2025, Tahun Suci yang dipimpin oleh Paus, yang didedikasikan akhir pekan ini untuk para relawan. Takhta Suci mengatakan acara tersebut memiliki makna yang lebih dalam karena pikiran dan doa semua umat Katolik tertuju kepada Paus.

Para peziarah akan berdoa di depan rumah sakit pada hari Sabtu, katanya, seperti yang telah dilakukan para simpatisan sejak Fransiskus dirawat. Paus awalnya didiagnosis menderita bronkitis tetapi kemudian berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya yang memicu kekhawatiran umat Katolik dunia.

Pada tanggal 22 Februari, ia menderita krisis pernapasan asma yang berkepanjangan dan pada tanggal 28 Februari mengalami krisis bronkospasme yang terisolasi, atau pengencangan otot-otot yang melapisi saluran udara di paru-paru.

Pada hari Senin, Fransiskus mengalami dua episode gagal napas akut yang disebabkan oleh akumulasi lendir endobronkial yang signifikan dan bronkospasme yang diakibatkannya. Kesehatan Paus secara teratur menimbulkan spekulasi, terutama di antara para pengkritiknya mengenai apakah ia dapat mengundurkan diri seperti pendahulunya, Paus Benediktus XVI.

Simak juga Video 'Kondisi Paus Fransiskus Setelah Alami Dua Kali Gagal Pernapasan Akut':

(azh/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial