Daftar Pilihan Saham Cuan Pekan Ini, Berikut Petunjuknya

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 209,10 poin atau minus 2,57 persen ke level 7.915 pada Jumat (17/10) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp28,55 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 40,27 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah empat kali, sementara satu hari sisanya menguat. Tak heran, performa indeks tercatat melemah hingga 4,14 persen sepanjang pekan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 13 sampai dengan 17 Oktober 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup negatif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 5,23 persen dari Rp15,560 triliun menjadi Rp14.746 triliun pada penutupan pekan lalu. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian turut mengalami penurunan sebesar 10,33 persen dari 42,32 miliar menjadi 32,95 miliar lembar saham.

Lalu, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 2,44 persen dari Rp28,15 triliun menjadi Rp27,46 triliun.

Kemudian, penurunan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian yakni sebesar 7,37 persen dari 2,93 juta kali transaksi menjadi 2,71 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp3,03 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp51,55 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (17/10).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan pelemahan indeks saham ke level 7.915 pekan lalu dipicu oleh sejumlah faktor eksternal.

Tekanan berasal dari meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat potensi government shutdown, ketegangan perdagangan dengan China, hingga kekhawatiran akan gelembung sektor kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, menurutnya, aksi ambil untung pada saham-saham konglomerasi usai kenaikan signifikan serta keluarnya dana asing dari saham perbankan juga ikut menekan pasar.

"IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah setelah menembus level support jangka panjang di 8.000, dengan kisaran pergerakan antara 7.780 hingga 8.030," kata Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (19/10).

Dari sisi teknikal, indikator moving average 200 hari (MA200) menunjukkan tren pelemahan yang sejalan dengan penurunan relative strength index (RSI). Namun, volume transaksi yang masih berada di bawah rata-rata 20 hari terakhir menandakan tekanan jual belum terlalu besar.

Oktavianus melihat pasar kini menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan kembali turun sebesar 25 basis poin ke level 4,5 persen.

Langkah ini sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebanyak 25-50 basis poin hingga akhir 2025. Jika terealisasi, kata dia, kondisi ini berpotensi menurunkan cost of fund dan memberi sentimen positif bagi pasar.

Selain itu, Oktavianus menilai kenaikan harga komoditas safe haven seperti emas yang menembus level US$4.400 per troy ounce dapat mendukung kinerja emiten terkait.

Di sisi global, pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa tarif impor baru sebesar 100 persen terhadap China belum akan diberlakukan juga direspons positif karena menurunkan ketegangan pasar.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham PT United Tractors Tbk atau UNTR yang ditutup menguat 3,57 persen ke posisi 26.950 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi UNTR dapat menyentuh level 28.700 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA yang ditutup menguat 2,40 persen ke posisi 7.475 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BBCA dapat menyentuh level 8.000 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG masih berisiko melanjutkan koreksi pada pekan depan, meski peluang technical rebound jangka pendek tetap terbuka. Ia memproyeksikan indeks saham bergerak dalam kisaran support 7.760 dan resistance 8.017.

"Pekan depan, IHSG masih rawan terkoreksi karena pasar menantikan sejumlah data penting, termasuk keputusan suku bunga BI dan rilis indikator ekonomi dari China dan AS," tutur Herditya.

Menurutnya, faktor yang menjadi perhatian investor antara lain rilis data inflasi dan pertumbuhan ekonomi (GDP) China, keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang secara konsensus diperkirakan memangkas suku bunga dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen, serta laporan data ketenagakerjaan AS.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co atau ULTJ yang ditutup menguat 0,38 persen ke level 1.325 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ULTJ dapat menyentuh level 1.405 pekan ini.

Kemudian, Herditya pun merekomendasikan saham UNTR. Ia memproyeksi UNTR dapat menyentuh level 28,025 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk atau HMSP yang ditutup di posisi 675 pada pekan lalu. Ia memproyeksi HMSP bisa menyentuh level 770 pada pekan ini.

[Gambas:Video CNN]

(agt)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial