Jakarta, CNN Indonesia --
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bersuara soal sukses Vietnam selamat dari serangan tarif impor tinggi yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.
Mereka justru menyebut tarif impor dari Trump untuk Vietnam justru lebih tinggi dari Indonesia, yakni tembus 40 persen.
"Menurut saya, belum tentu yang Vietnam negosiasikan adalah sebuah keberhasilan," tegas Peneliti CSIS Riandy Laksono dalam Media Briefing di Gedung Pakarti Centre, Jakarta Pusat, Kamis (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riandy menyoroti klausul khusus yang diberikan AS kepada Vietnam. Ia mengatakan Negeri Paman Sam memang akan memberlakukan tarif 20 persen.
Tapi itu hanya untuk produk yang benar-benar asli buatan Vietnam.
Tarif impor bagi Vietnam akan digandakan menjadi 40 persen untuk barang-barang yang terbukti transhipment. Riandy menyebut ini adalah langkah Trump untuk menjegal pengalihan bahan produksi dari China ke Vietnam yang nantinya akan diekspor ke Amerika.
"Dia (Vietnam) akan terkena 40 persen kalau barangnya transhipment. Permasalahannya adalah sampai sekarang belum jelas transhipment itu apa. Transhipment ini hanya apakah China memindahkan barangnya ke Vietnam? Diganti logonya jadi Made in Vietnam, kemudian dikirim ke US? Itu definitely adalah transhipment," jelasnya.
"Misal, Vietnam impor kain dari China. Kemudian, print sedikit, habis itu ekspor ke Amerika. Ini bisa berpotensi dilabeli sebagai transhipment," tegas Riandy.
Oleh karena itu, CSIS menegaskan pukulan yang dirasakan Vietnam bakal tetap besar. Vietnam juga dituntut berpikir keras bagaimana membuktikan kepada Amerika bahwa barang-barang yang mereka ekspor bukan produk transhipment.
"Ada kemungkinan justru 40 persen ini adalah baseline-nya (tarif Vietnam), bukan 20 persen. Karena kesulitan membuktikan transhipment itu sendiri. Sampai kita paham betul apa itu transhipment, baru (Vietnam) bisa benar-benar berpuas diri," tandasnya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 2 Juli 2025 lalu bahwa dirinya sudah mencapai kesepakatan tarif dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam.
Ia dengan jelas membagi dua kategori tarif untuk Vietnam. Pertama, tarif 20 persen untuk barang-barang asli buatan Vietnam. Kedua, tarif 40 persen yang berlaku bagi produk transhipment atau transshipping.
"Sebagai imbalannya, Vietnam akan melakukan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, memberikan Amerika Serikat akses total ke pasar perdagangan mereka. Dengan kata lain, mereka akan 'Membuka pasar untuk Amerika Serikat' yang berarti kita bisa menjual produk ke Vietnam dengan tarif nol," jelasnya dalam akun Truth Social @realDonaldTrump.
Sementara Indonesia, dalam surat yang dikirim Trump ke Prabowo akan kena tarif 32 persen.
(skt/agt)