Siasat Netanyahu Minta Hamas Menyerah untuk Syarat Gencatan Senjata

3 hours ago 5

CNN Indonesia

Jumat, 11 Jul 2025 03:07 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu meminta satu syarat mutlak untuk gencatan senjata itu, yakni wilayah Gaza harus didemiliterisasi. PM Israel Benjamin Netanyahu bicara soal gencatan senjata dengan Hamas. (REUTERS/Lucas Jackson)

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Israel Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Negeri Zionis itu siap merundingkan gencatan senjata permanen di Gaza selama masa gencatan senjata 60 hari.

Namun, Netanyahu meminta satu syarat mutlak untuk gencatan senjata itu, yakni wilayah Gaza harus didemiliterisasi, khususnya dari kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Delegasi dari Israel dan Hamas telah memulai pembicaraan tidak langsung di Doha, Qatar, sejak Minggu (6/7) lalu, berupaya mencapai kesepakatan penghentian sementara perang atau gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik ini pecah setelah serangan kelompok militan Hamas pada Oktober 2023, yang kemudian dibalas dengan agresi brutal dan kejam oleh militer Israel.

Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengusulkan gencatan senjata 60 hari sebagai imbalan atas pembebasan separuh dari 20 sandera yang masih hidup di Gaza. Hal ini diungkapkan Netanyahu pada Rabu (9/7).

Perdana Menteri Israel tersebut menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk merundingkan pengakhiran permanen perang di Gaza, namun hanya jika Hamas dilucuti senjatanya.

"Pada awal gencatan senjata ini, kami akan memasuki negosiasi untuk pengakhiran perang secara permanen," ujarnya, mengacu pada proposal gencatan senjata yang didukung AS yang akan mencakup gencatan senjata 60 hari, melansir Al Jazeera.

Namun, Netanyahu menyatakan bahwa "kondisi fundamental" Israel adalah "Hamas meletakkan senjatanya" dan tidak lagi memiliki "kemampuan pemerintahan atau militer."

"Jika ini dapat dicapai melalui negosiasi, bagus. Jika tidak dapat dicapai melalui negosiasi dalam 60 hari, kami akan mencapainya melalui cara lain, dengan menggunakan kekuatan, kekuatan tentara heroik kami," ucap dia.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan ragu menggunakan kekuatan jika syarat tersebut tidak terpenuhi melalui jalur diplomatik.

Hamas sendiri memainkan peran utama dalam perlawanan terhadap Israel dengan berbagai strategi, baik melalui diplomasi maupun dengan kekuatan militer. Hamas merupakan bagian integral dari tatanan sosial Gaza.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial