Jakarta -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis panduan evakuasi mandiri dari rumah sebagai bentuk edukasi kesiapsiagaan terhadap bencana. Panduan ini mencakup langkah mitigasi untuk menghadapi gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kekeringan, serta penjelasan mengenai sistem peringatan dini yang dioperasikan BMKG.
"BMKG mengajak #SobatBMKG untuk bersiap sebelum bencana datang: dari peringatan dini hingga aksi dini! Karena sistem peringatan dini yang canggih saja tidak cukup kalau kita tidak tahu harus berbuat apa. Itulah pentingnya aksi dini yang bisa dimulai dari rumah sendiri," tulis BMKG dalam unggahan akun resmi Instagram @infobmkg, Selasa (22/7/2025).
Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami
Kesiapan Sebelum Bencana:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Pahami apa itu gempa bumi dan tsunami
- Pastikan struktur rumah kokoh dan sesuai standar bangunan tahan gempa
- Evaluasi dan renovasi bangunan jika diperlukan
- Ketahui histori dan potensi gempa atau tsunami di wilayah tempat tinggal
Mitigasi di dalam Rumah:
- Kenali jalur evakuasi, denah, titik kumpul, dan rambu evakuasi
- Pasang lemari, rak, dan kabinet agar menempel ke dinding
- Letakkan barang berat di bagian bawah
- Cek benda tergantung agar tidak mudah jatuh saat gempa
- Simpan bahan mudah terbakar di wadah yang tidak mudah pecah
- Matikan listrik, air, dan gas saat tidak digunakan
Mitigasi Saat terjadi Gempa:
- Berlindung di bawah meja atau sudut bangunan kuat.
- Jangan panik, lindungi kepala dan leher.
- Jika di luar, jauhi bangunan, tiang, dan pohon.
- Jika mengemudi, hentikan kendaraan di tempat aman.
- Jika di pantai/gunung, segera menjauh (hindari tsunami/longsor).
Mitigasi Setelah Gempa:
- Keluar bangunan dengan tertib, gunakan tangga.
- Periksa kondisi diri dan orang sekitar.
- Cek kebocoran gas, listrik, dan kerusakan bangunan.
- Hindari masuk ke bangunan rusak.
- Waspadai gempa susulan.
- Dengarkan informasi resmi dari BMKG/media terpercaya.
Langkah Tanggap Tsunami:
- Pahami peringatan dini tsunami dari BMKG
- Perhatikan peralatan atau alarm evakuasi tsunami yang ada
- Ketahui wilayah rawan tsunami dan lokasi tempat aman yang lebih tinggi
Mitigasi Banjir dan Longsor
- Bersihkan saluran air secara berkala
- Pangkas dahan pohon yang sudah lapuk atau berisiko tumbang
- Simpan dokumen penting di tempat tinggi atau wadah kedap air
- Kelola sampah rumah tangga agar tidak menyumbat saluran
- Tanam pohon atau vegetasi penguat tanah di daerah rawan longsor
Mitigasi Bencana Kekeringan
- Gunakan air secara hemat dan efisien
- Tanam tanaman yang tahan kekeringan
- Tampung dan manfaatkan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga
Sistem Peringatan Dini BMKG
BMKG mengoperasikan berbagai sistem peringatan dini berbasis data dan sensor untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana. Berikut penjelasannya:
- CEWS (Climate Early Warning System):
Sistem ini memberikan informasi terkait potensi risiko dampak dari kondisi iklim seperti curah hujan ekstrem, kekeringan, banjir musiman, hingga kebakaran hutan dan lahan. - MEWS (Meteorology Early Warning System):
Merupakan sistem peringatan dini cuaca yang memprediksi kondisi cuaca harian hingga 10 hari ke depan, termasuk prakiraan per jam yang tersedia hingga tingkat kelurahan/desa. - EEWS (Earthquake Early Warning System):
Sistem ini mendeteksi gelombang primer gempa bumi sebelum guncangan utama terasa, memberikan waktu jeda beberapa detik yang sangat penting untuk evakuasi dan perlindungan dini. - InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System):
InaTEWS dirancang untuk mendeteksi dan memperingatkan potensi tsunami berdasarkan data seismograf, buoy, dan tide gauge. Sistem ini memungkinkan pengambilan keputusan cepat untuk proses evakuasi.
(wia/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini