Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia mengatakan generasi milenial dan Gen Z harus meneladani perjuangan dan pemikiran para pendiri bangsa agar mampu mengawal cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045, tepat 100 tahun setelah kemerdekaan.
"Tidak mungkin Indonesia merdeka tanpa ideologi yang menyemangati perjuangan bersama para Bapak Bangsa. 5 sila dari Pancasila yang final pada 18 Agustus ini lahir dari ide besar dan keteladanan para negarawan," ujar HNW dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum bertema "Membangun Ketahanan Ideologi Generasi Muda Demi Kemajuan Bangsa" di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Curug, Depok, Senin (21/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia mencontohkan tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta, Kahar Mudzakkir, dan Agus Salim sebagai sosok negarawan yang mampu menghadirkan ideologi Pancasila dalam kebhinekaan mereka. Menurutnya, sejarah yang pernah ditulis para pendiri bangsa harus bisa diulang oleh generasi muda saat ini.
Mengutip pemikiran Ibn Khaldun bahwa sejarah selalu berulang, HNW mengingatkan pentingnya mempersiapkan momen 100 tahun Indonesia merdeka yang akan jatuh pada 2045 sejak sekarang, sebagaimana para tokoh bangsa dulu mulai merancang kemerdekaan 1945 sejak 1924.
"Generasi kalian semualah yang akan bertemu dengan momen emas 2045. Kalau generasi pendiri bangsa bisa memerdekakan Indonesia dari kondisi tanpa adanya negara Indonesia merdeka, generasi kalian harusnya lebih mampu membawa Indonesia yang sudah merdeka ini menjadi bangsa besar dan negara yang benar-benar dapat mewujudkan cita-cita Indonesia," ucapnya.
Namun, HNW tak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia. Ia menyebut angka stunting yang masih tinggi, rendahnya literasi, maraknya judi dan pinjaman online, serta korupsi dan krisis etika.
"Bagaimana mungkin kita bicara Indonesia Emas jika 1 dari 5 anak Indonesia masih terkena stunting? Kalau orang tua terjebak judi online, ibu-ibu terjebak pinjol, anak muda terjebak literasi rendah, korupsi makin mengkhawatirkan? Hal-hal demikian bila terus dibiarkan, akan menghadirkan kekhawatiran nasib cita-cita Indonesia Emas berganti menjadi cemas maupun lemas," tegasnya.
Ia pun mengajak generasi muda untuk memperkuat ideologi cinta bangsa dan negara, wawasan kebangsaan, meningkatkan kapasitas intelektual, dan aktif berkontribusi positif bagi bangsa.
"Kalau kita tidak punya wawasan, tidak punya ideologi, tidak punya kualitas, maka kita tidak bisa efektif membangun bangsa ini sesuai cita-cita menyongsong Indonesia Emas 2045. Tapi saya yakin, generasi milenial di kampus-kampus sekarang punya banyak keunggulan, apalagi dengan kemudahan akses mendapatkan banyak informasi maupun wawasan-wawasan yang mumpuni," jelasnya.
HNW juga mengingatkan pentingnya memahami tantangan ideologi global seperti penjajahan atas Palestina.
"Ideologi Zionisme menjadi contoh bagaimana ideologi bisa digunakan untuk kezaliman. Tapi perjuangan bangsa Palestina di Gaza, juga membuktikan ideologi juga menampilkan peradaban berkeunggulan. Indonesia dengan ideologi Pancasila yang digali dan disepakati oleh para Bapak Bangsa dengan aneka latar belakang kenegarawanan mereka, harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar oleh generasi Milenial/gen Z, agar menjadi ideologi yang hidup dan menghidupi, sehingga selain bisa menjadi pilar terpenting menyongsong Indonesja Emas 2045, juga bisa menjadi tawaran solusi dan koreksi konstruktif atas terus berlanjutnya ketidakadilan dunia dan penghancuran peradaban sebagaimana mereka pertontonkan dalam tragedi genosida bahkan holocaust di Gaza," ucapnya.
Di akhir pemaparannya, HNW mengingatkan agar generasi muda tak menyia-nyiakan peluang membangun bangsa.
"Peluang itu selalu terbuka, maka jangan dimubadzirkan, karena yang mubazir itu bukan temannya orang beriman, tapi temannya setan. Generasi muda, generasi milenial/gen Z, bila ingin menjadi panen demografi positif, harus menjadi pelurus sejarah, bukan penerus masalah," pungkasnya.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini