Ada Korban Meninggal, Waspada 6 Gejala Leptospirosis di Musim Hujan

3 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Leptospirosis kerap luput dari perhatian. Padahal, penyakit ini bisa mengintai siapa saja, terutama saat musim hujan tiba.

Penyakit infeksi ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui air atau tanah yang tercemar air kencing tikus.

Gejala leptospirosis pun kerap menyerupai penyakit lain sehingga banyak orang tidak menyadarinya hingga kondisinya semakin memburuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Antara, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bahkan mencatat peningkatan kasus leptospirosis di tahun ini. Hingga 8 Juli 2025, terdapat 19 kasus dengan enam diantaranya meninggal dunia.

Angka kematian ini tergolong tinggi, yakni mencapai 31 persen. Jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama pada 2024 yang mencatat 10 kasus dengan dua kematian.

"Yang cukup memprihatinkan, kematiannya cukup tinggi," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah.

Apa Itu leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis), khususnya dari tikus. Bakteri penyebabnya, Leptospira, dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit atau selaput lendir saat seseorang kontak langsung dengan air banjir, genangan air sungai, selokan, atau lumpur yang telah terkontaminasi.

Menukil laman Kementerian Kesehatan, penyakit ini sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan yang buruk, terutama saat musim hujan dan banjir.

Oleh sebab itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir perlu meningkatkan kewaspadaan.

Gejala leptospirosis

Shot of a young businesswoman experiencing a stressful day at workIlustrasi. Sakit kepala jadi salah satu gejala leptospirosis yang patut diwaspadai. (Istockphoto/Cecilie_Arcurs)

Gejala leptospirosis sering kali mirip dengan penyakit flu atau demam berdarah, sehingga banyak orang terkecoh hingga kondisi pun makin memburuk.

Namun, ada beberapa tanda khas yang dapat menjadi petunjuk awal seseorang terinfeksi penyakit ini, berikut di antaranya.

1. Demam mendadak

Suhu tubuh naik secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Seseorang dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

2. Lemah dan lemas

Pasien biasanya merasa sangat letih, bahkan untuk melakukan aktivitas ringan. Rasa lemas muncul akibat sel imun tubuh yang sedang bekerja melawan bakteri.

3. Mata merah

Kondisi ini berbeda dengan iritasi biasa karena disebabkan oleh peradangan akibat infeksi.

4. Kulit kekuningan (ikterus)

Kulit yang kekuningan menunjukkan bahwa infeksi sudah memengaruhi fungsi hati.

5. Sakit kepala berat

Sakit kepala bisa terjadi karena banyak hal. Pada kasus leptospirosis, sakit kepala umumnya terjadi di bagian depan atau belakang kepala.

6. Nyeri otot, terutama di betis

Rasa nyeri tajam di otot betis bisa menjadi gejala khas leptospirosis. Jika tidak ditangani dengan cepat, leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, gagal hati, meningitis, dan bahkan kematian.

Cara mencegah leptospirosis

Langkah pencegahan memang sangat penting dilakukan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan dengan sanitasi buruk atau sering mengalami banjir. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut.

1. Gunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah, selokan, atau tempat yang berpotensi tercemar urine tikus.
2. Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, terutama setelah menyentuh genangan air atau lumpur.
3. Bersihkan rumah secara rutin dan hindari tumpukan sampah atau makanan yang bisa mengundang tikus.
4. Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang dicurigai sebagai leptospirosis.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial