4 Pesan Menaker Usai Lepas 1.200 Peserta Magang ke Jepang

8 hours ago 6

Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaa, Yassierli secara resmi melepas 1.200 peserta program pemagangan ke Jepang yang difasilitasi oleh DPW III Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Jawa Tengah dan Yogyakarta. Acara pelepasan digelar di Semarang, Jumat (9/5/2025).

Dalam sambutannya, Yassierli menyampaikan bahwa program pemagangan merupakan salah satu strategi pemerintah untuk memperluas akses kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

"Program ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terkait lapangan kerja. Magang menjadi salah satu strategi utama, dan tahun ini kami menargetkan 50 ribu peserta magang ke luar negeri," ujar Yassierli dalam keterangannya, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yassierli kemudian menyampaikan empat pesan penting kepada para peserta sebelum berangkat ke Jepang. Pertama, jadilah duta bangsa. Para peserta diharapkan menunjukkan identitas Indonesia melalui sikap sopan santun, menjunjung nilai-nilai ketimuran, serta kedisiplinan yang tinggi.

Kedua, teruslah belajar. Dia menekankan bahwa magang bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran jangka panjang. Ia mendorong peserta untuk mempelajari berbagai hal di tempat magang dan tidak membatasi diri hanya pada tugas yang diberikan.

Ketiga, jaga nilai dan budaya Indonesia. Ia mengingatkan peserta untuk tetap memegang teguh jati diri dan tidak larut dalam budaya asing.

"Budaya Indonesia adalah kekayaan yang harus dijaga. Jangan sampai budaya keseharian adik-adik berubah sepulang dari Jepang," tegas Yassierli.

Keempat, hormati orang tua. Menaker menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang tua sebagai sumber keberkahan hidup.

"Tetaplah berkomunikasi selama berada di Jepang. Karena kemudahan hidup kita ada dalam keberkahan yang diberikan orang tua," ungkap Yassierli.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turut memberikan arahan kepada para peserta. Ia menegaskan para pemagang merupakan representasi bangsa dan daerah. Oleh karena itu, ia meminta mereka menjaga nama baik Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

"Kalian datang ke Jepang harus membawa nama baik Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah. Saya titip, belajarlah. Belajarlah dari cara kerja orang Jepang. Belajar profesionalisme, belajar tindak-tanduk, tingkah laku, laku lampahnya orang Jepang itu seperti apa. Belajarlah apa pun yang ada di sana," ujarnya.

Ketua Umum AP2LN, Firman Budiyanto menegaskan komitmen organisasinya dalam menjaga kualitas program pemagangan. Ia menyatakan bahwa AP2LN terus berupaya mencetak generasi muda yang unggul, kompetitif, dan siap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia setelah kembali dari Jepang.

"Program pemagangan yang diselenggarakan pemerintah Indonesia sejak 1993 memang diharapkan agar kalian kembali dari Jepang untuk membangun bangsa. Jadi apa yang kalian dapatkan di Jepang, baik ilmu, keterampilan, maupun modal, gunakanlah untuk membangun Indonesia," ucap Firman.

Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad, Ketua BNSP Syamsi Hari, Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto, serta perwakilan dari KADIN.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial