Waskita Karya Susun Roadmap 2025, Fokus Restrukturisasi-Digitalisasi

1 week ago 18

Jakarta -

PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dengan menyusun roadmap 2025. Sejumlah strategi disiapkan, termasuk restrukturisasi keuangan dan transformasi digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa persetujuan Master Agreement Restructuring (MRA) 2024 telah tercapai sesuai target. Restrukturisasi ini menjadi fondasi utama bagi berbagai strategi perusahaan ke depan, termasuk pengembangan usaha, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta penguatan tata kelola perusahaan melalui Governance Risk & Compliance (GRC).

"Dengan efektifnya restrukturisasi tersebut, Waskita dapat mengelola likuiditasnya untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Baik atas utang perbankan, maupun obligasi selama 2024,"," ujar Ermy dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai bagian dari strategi efisiensi, Waskita juga telah melakukan sentralisasi pengelolaan keuangan agar lebih terstruktur dan optimal. Dengan sistem ini, pembayaran kepada vendor dilakukan langsung dari pusat, bukan oleh masing-masing divisi, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Perusahaan juga telah menyelesaikan pembayaran utang vendor sebesar Rp7 triliun, di mana 38% di antaranya merupakan utang yang telah jatuh tempo.

Sebagai bagian dari transformasi operasional, Waskita mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA dengan Building Information Modelling (BIM) dan Last Planner System (LPS) guna meningkatkan efisiensi proyek konstruksi. Perusahaan bahkan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proyek-proyeknya, termasuk sistem deteksi kerusakan jalan AI Pavement Crack Detection.

""Melalui penggunaan AI tersebut, penghitungan jumlah dan jenis kerusakan secara otomatis bisa dilakukan lebih efisien, sehingga dapat mendukung inspeksi dan pengawasan aset jalan tol. Waktu inspeksi yang dapat diefisiensi mencapai 40 persen lebih cepat," jelas Ermy.

Selain itu, Waskita juga melakukan penguatan tata kelola teknologi informasi (TI) dengan mengembangkan sistem informasi berbasis digital. Waskita sudah melakukan sejumlah pengembangan sistem informasi, di antaranya pembuatan Dashboard Management Terintegrasi dan beberapa perbaikan pada sistem keuangan Perseroan, guna mendukung Internal Control Over Financial Reporting (IcoFR).

"Secara keseluruhan, ultimate goals transformasi Waskita yang dilakukan adalah terciptanya operational excellence secara berkesinambungan. Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien," tutur dia.

Hasil dari berbagai upaya transformasi yang dilakukan mulai terlihat dalam laporan keuangan. Pada kuartal III 2024, Waskita mencatat kenaikan laba bruto sebesar 33,18 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,03 triliun. Nilai Gross Profit Margin (GPM) naik menjadi 15,19 persen dari sebelumnya 9,90 persen, sementara EBITDA melonjak 141 persen menjadi Rp609 miliar.

"Sebagai BUMN Konstruksi yang memiliki pengalaman lebih dari 64 tahun, ke depannya Waskita akan terus menjaga stabilitas keuangan serta melakukan divestasi jalan tol. Kemudian, mengembalikan core business perusahaan sebagai perusahaan konstruksi yang berfokus pada sektor gedung, infrastruktur
air, jalan, dan jembatan," kata Ermy.

Perlu diketahui, saat ini Waskita tengah mengerjakan 68 proyek berjalan dengan total nilai sebenyak Rp44,7 triliun. Sebanyak 61 persen di antaranya merupakan proyek konektivitas, lalu 21 persen sumber daya air, 17 persen gedung, dan dua persen Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Sementara proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sedang dibangun Perseroan sekarang berjumlah 31, total nilai kontraknya mencapai Rp17,1 triliun. Proyek tersebut didominasi oleh sumber daya air dengan persentase hingga 58 persen, sedangkan 26 persen lainnya gedung, serta 16 persen konektivitas.

Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, menekankan bahwa peran BUMN Konstruksi, termasuk Waskita Karya, sangat vital dalam pembangunan infrastruktur nasional. Ia mengatakan BUMN Konstruksi telah mengalami perjalanan panjang dalam membangun infrastruktur di Tanah Air dari mulai jalan tol, bandara, jembatan, bendungan, hingga berbagai fasilitas publik lainnya.

"BUMN Karya (konstruksi) berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, melalui konektivitas yang terbangun. Peningkatan lapangan pekerjaan serta mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat, ini sudah kita rasakan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

(akn/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial