Tunisia Bakar Kamp Migran di Sfax, Ribuan Diusir

4 hours ago 2

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Para migran berdiri di dekat tenda-tenda yang terbakar, saat otoritas Tunisia membongkar kamp-kamp sementara yang menampung para migran Afrika sub-Sahara, di Amra, Sfax, Tunisia, Jumat (25/4/2025).  

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Otoritas Tunisia membakar tenda-tenda yang dihuni migran asal Afrika Sub-Sahara di El Amra, dekat Sfax. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membongkar kamp-kamp informal yang telah berdiri selama hampir dua tahun. Banyak migran yang tiba di Tunisia setelah menyeberangi gurun di Aljazair dan Mali, berharap dapat mencapai Italia, namun kini terdampar akibat pengawasan laut yang lebih ketat.   

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Operasi pembongkaran dimulai pada awal April, dengan sekitar 4.000 migran telah meninggalkan kamp sebelumnya. Pada 24 April, sekitar 3.300 migran lainnya diperintahkan untuk meninggalkan area tersebut. Pemerintah Tunisia menyatakan bahwa strategi ini bertujuan agar negara tersebut tidak menjadi tempat transit atau pemukiman bagi migran ilegal.   

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Kamp-kamp ini, yang terletak di kebun zaitun sekitar El Amra, telah menjadi sumber ketegangan dengan penduduk lokal yang mengeluhkan keberadaan mereka. Pemerintah Tunisia telah menandatangani kesepakatan senilai 255 juta euro dengan Uni Eropa, dengan hampir setengahnya dialokasikan untuk menangani migrasi ilegal.  

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Selama operasi, otoritas menemukan senjata tajam di lokasi kamp. Namun, mereka menyatakan bahwa operasi dilakukan tanpa kekerasan. Individu yang rentan, termasuk wanita hamil dan bayi, dipindahkan ke rumah sakit dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan, tim perlindungan sipil, dan Bulan Sabit Merah Tunisia.   

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Tunisia, yang terletak di Mediterania tengah, menghadapi tekanan sebagai titik transit utama bagi migran dan pengungsi dari Afrika dan Timur Tengah yang ingin mencapai Eropa. Banyak dari mereka melakukan perjalanan laut yang berbahaya menuju pulau Lampedusa di Italia.  

A member of Tunisian health authorities walks near a tent, as Tunisian authorities have dismantled makeshift camps housing sub-Saharan African migrants, in Amra, Sfax, Tunisia April 24, 2025. REUTERS/Zoubeir Souissi

Situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi Tunisia dalam menangani migrasi ilegal dan tekanan internasional untuk mengelola arus migran. Pemerintah terus berkoordinasi dengan negara asal, negara tujuan, dan organisasi internasional untuk memastikan pemulangan sukarela para migran.   

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial