Pengembangan Kompetensi ASN pada Era Efisiensi

3 days ago 10

Jakarta -

Pasca diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025, instansi pemerintah baik pusat maupun daerah berinisiatif menyusun strategi penghematan belanja sebagai bentuk respons terhadap kebijakan skala besar tersebut. Salah satu pos belanja yang menjadi sasaran pemangkasan anggaran yaitu pendidikan dan pelatihan (diklat) dan bimbingan teknis (bimtek) sebesar 29% yang secara spesifik dapat dilihat pada Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

Anggaran diklat dan bimtek yang ada di instansi pemerintah sejatinya adalah untuk meningkatkan kompetensi para ASN yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas kinerja, baik individu maupun organisasi. Diklat sebagai bentuk pengembangan kompetensi para ASN misalnya berupa pelatihan struktural kepemimpinan, pelatihan teknis/fungsional, seminar/konferensi/sarasehan, workshop/lokakarya, dan sosialisasi sering diupayakan berorientasi pada efisiensi dalam konteks pengelolaan keuangan negara; bagaimana diklat dan bimtek yang diikuti oleh para ASN harus benar-benar memberikan dampak positif baik bagi individu maupun organisasi, dan bukan hanya sekadar untuk mencapai realisasi anggaran yang tinggi, sementara hasil yang diharapkan tidaklah jelas.

Sasaran yang Dipangkas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada era efisiensi anggaran seperti saat ini, sudah jadi barang pasti bahwa kegiatan diklat dan bimtek menjadi salah satu sasaran anggaran yang dipangkas. Instansi pemerintah dituntut untuk menyelenggarakan diklat dan bimtek secara efisien tetapi memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN. Sehingga pemanfaatan teknologi menjadi salah satu cara efektif untuk menekan biaya dengan mulai beralih ke pelatihan berbasis daring (online).

Penggunaan platform online memungkinkan diklat dan bimtek dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya besar khususnya untuk menyediakan sarana dan prasarana fisik maupun perjalanan dinas. Namun, efektifkah diklat dan bimtek yang diselenggarakan secara online?

Penyelenggaraan diklat secara online memang memiliki banyak keuntungan, namun efektivitasnya sangat bergantung pada beberapa faktor. Misalnya saja aksesibilitas dan fleksibilitas; peserta dapat mengakses materi pelatihan kapan saja dan di mana saja. Namun, penting untuk memastikan kembali seluruh peserta memiliki akses yang cukup karena akses internet yang terbatas atau perangkat yang tidak memadai dapat menghambat efektivitas terselenggaranya diklat.

Kemudian, adanya keterbatasan jaringan sosial bisa juga terjadi. Diklat dan bimtek yang dilakukan secara tatap muka bisa membangun jaringan dan hubungan yang erat antarsesama peserta atau peserta dengan instruktur khususnya terkait materi yang diberikan. Namun, dengan penggunaan platform online dalam penyelenggaraan diklat dapat mengurangi kesempatan untuk membangun engagement dan emosional antara satu dan lainnya.

Tidak ada yang salah dalam penggunaan platform online dalam penyelenggaraan diklat dan bimtek karena platform tersebut juga menawarkan berbagai fitur interaktif seperti tersedia kolom chat, bisa juga untuk mengadakan kuis, dan sesi tanya jawab yang dapat meningkatkan keterlibatan peserta. Selama pelatihan dilakukan secara interaktif tentu efektivitasnya bisa dapat dirasakan.

Strategi Latsar

Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS adalah salah satu bentuk penguatan karakter dan pembentukan etika serta pembekalan pengetahuan bagi para CPNS yang wajib diikuti sebelum diangkat menjadi PNS. Proses seleksi CPNS yang dimulai sejak Agustus 2024 saat ini sudah memasuki tahap pengisian DRH oleh peserta seleksi CPNS yang telah dinyatakan lulus untuk kemudian ditindaklanjuti dengan pengusulan NIP ke BKN oleh instansi pemerintah. Artinya, ketika NIP sudah diterbitkan, instansi pemerintah perlu menyiapkan agenda Latsar CPNS sebagai syarat wajib pengangkatan sebagai PNS.

Di tengah gempuran efisiensi anggaran, instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang terkena dampak tentu perlu menyusun strategi Latsar CPNS agar pelaksanaannya dapat memberikan hasil yang maksimal. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) melalui Surat Edaran Nomor: 3/K.1/HKM.02.3/2025 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Serta Akreditasi Pelatihan Aparatur Sipil Negara Berbasis Efisiensi Anggaran berupaya untuk memaksimalkan kegiatan Latsar CPNS menjadi lebih efisien dengan menggunakan metode blended learning terbatas yaitu mengurangi hari pembelajaran klasikal yang semula dilaksanakan selama 6 hari kemudian dapat dilaksanakan selama 3 hari meliputi pembelajaran agenda 1 dan seminar aktualisasi sementara sisa harinya diubah menjadi e-learning.

LAN membuat kebijakan atas penyelenggaran Latsar CPNS pada era efisiensi anggaran secara fleksibel. Bagi instansi pemerintah yang anggaran latsarnya terdampak efisiensi anggaran, apabila tidak memungkinkan menggunakan metode blended learning terbatas, tentu sangat dimungkinkan untuk menyelenggarakan secara full daring atau dengan metode distance learning. Metode keduanya dipastikan tidak akan mengurangi kualitas pelaksanaan Latsar CPNS.

Tak Menurunkan Motivasi

Salah satu core values yang harus dimiliki ASN adalah kompeten. Kompeten berarti ASN harus meningkatkan kompetensi diri dengan terus belajar yang dapat dilakukan dengan berbagai metode. Harapannya, meskipun menjadi sasaran efisiensi anggaran, tidak menurunkan motivasi ASN untuk terus belajar, mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas agar dapat mencapai tujuan strategis organisasi.

Kebijakan efisiensi anggaran harus dipandang sebagai pengurangan pemborosan yang mungkin selama ini terjadi dan bukan menghilangkan atau menghapus seluruh kegiatan pelatihan. Diklat dan bimtek tetap penting dilakukan untuk memastikan kualitas dan kompetensi ASN di instansi pemerintah. Namun, belajar dari dampak efisiensi anggaran, instansi pemerintah perlu menggunakan pendekatan yang cermat untuk mencari cara-cara yang lebih efisien dan mengutamakan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal sebagaimana kebijakan yang telah dikeluarkan oleh LAN salah satunya dalam penyelenggaraan Latsar CPNS.

Vuty Desvaliana mahasiswa Magister Fakultas Ilmu Administrasi UI

(mmu/mmu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial