Pengacara Klaim WN Rusia Dilepas Usai Ditangkap Terkait Viral Kasus di Bali

4 hours ago 2

Jakarta -

Pengacara warga negara (WN) Rusia Khasan Askhabov, yakni Apollos Djara Bonga, menegaskan kliennya tidak terlibat dalam penculikan dan perampokan WN Ukraina Igor Lermakov. Apollos mengatakan Khasan tidak berada di Bali saat peristiwa penculikan itu terjadi.

Menurut Apollos, Khasan berada di Dubai Uni Emirat Arab (UEA) saat peristiwa penculikan itu terjadi. Khasan baru berada di Bali sebulan setelah kejadian penculikan.

"Kejadian yang dia (Igor) laporkan adalah tanggal 15 (Desember 2024), melaporkan klien kami, Khasan, telah melakukan kekerasan dan pemerasan dengan cara kekerasan terhadap si Igor ini sebagai pelapor. Sedangkan klien kami, Khasan itu tanggal 15 belum datang ke Indonesia, dia berada di Dubai," kata Apollos di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apollos mengatakan, Khasan akhirnya dilepas setelah ditahan selama satu hari oleh Polda Bali. Dia mengatakan, pihak kepolisian tidak memiliki bukti yang cukup untuk menangkap Khasan. Menurut Apollos, keterangan dari Igor soal keterlibatan Khasan juga tidak bisa dipercaya.

"(Ditahan) Satu hari, tapi apapun alasannya, penangkapan itu tidak sah, atau katakanlah tidak cukup bukti," ucapnya.

"Penangkapan yang dilakukan di bandara itu tidak cukup bukti, hanya berdasarkan laporan yang di dalam BAP si Igor ini, katanya mendapat informasi dari seseorang yang dia (Igor) juga tidak kenal," ucapnya.

Menurut Apollos, Khasan juga tidak mengenal Igor, bahkan Khasan juga tidak mengenal pelaku penculikan lainnya meskipun sama-sama WN Rusia.

"Tidak ada, tidak ada hubungan bisnis apapun, tidak ada. Bagaimana bisa tiba-tiba dia dituduh telah melakukan pemerasan dengan cara kekerasan," katanya.

"(Pelaku penculikan) Yang lain itu ada berada di luar negeri, bahkan salah satu daripada yang dituduh, selain Khasan, itu adiknya Khasan yang ada di luar negeri, kan lucu ini, ada di Dubai," ucapnya.

Apollos mengatakan, kliennya mengalami kerugian atas laporan palsu dari Igor. Dia mengatakan, Khasan tak memiliki keterlibatan apapun dalam kasus penculikan WN Ukraina Igor Lermakov.

"Saya kira dampaknya terhadap klien kami, ada kerugian moril dan kerugian materiil, dia (Khasan) merasa ketakutan datang ke Indonesia, orang datang berlibur, senang dan lain sebagainya, tiba-tiba ditangkap, tanpa dia tahu ada persoalan apa dan dia tidak pernah melakukan hal itu," ucapnya.

Pihaknya pun telah melaporkan Igor ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan membuat laporan atau keterangan palsu kepada polisi.

"Laporan ini berkaitan dengan laporan palsu atau memberikan keterangan palsu kepada pihak kepolisian tentang kejadian, peristiwa dia (Igor) melaporkan bahwa dia dilakukan kekerasan oleh beberapa orang, termasuk salah satunya klien kami, Khasan," katanya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Geng Rusia Rampok WN Ukraina di Bali

Sebelumnya diberitakan, Khasan Askhabov (30), yang sebelumnya diduga terlibat penculikan, penganiayaan, dan perampokan terhadap WN Ukraina, Igor Iermakov, dibebaskan polisi.

Khasan Askhabov dinyatakan tidak bersalah atas kasus perampokan geng Rusia yang terjadi pada 15 Desember 2024 di Jalan Tundun Penyu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Pengacara Khasan Askhabov, Edward Pangkahila, mengatakan kliennya dilepas pada Jumat (31/1/2025) malam.

"Dia sudah dilepas. Dia dilepas jam 10 malam lewat. Lalu pesan tiket pesawat ke Abu Dhabi. Jam 12 malam lewat, dia sudah berangkat," kata Edward saat dihubungi, Sabtu (1/2/2025).

Edward mengungkapkan Khasan Askhabov menjalani pemeriksaan intensif sejak ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (30/1). Polisi menanyakan ratusan pertanyaan, termasuk terkait tanggal kedatangannya ke Indonesia, dokumen keimigrasian, dan keberadaannya saat peristiwa penculikan terjadi.

"Dia bisa menunjukkan bukti bahwa dirinya berada di negara lain (saat Iermakov dirampok). Di paspornya, stamp masuk ke Bali itu nggak ada. Tanggal itu ya (waktu sebelum atau saat perampokan terjadi)," ujar Edward.

Selain diperiksa, Khasan Askhabov juga sempat dipertemukan dengan Iermakov. Namun, menurut Edward, Iermakov mengaku tidak mengenal Khasan Askhabov secara langsung, meskipun menyebut ciri fisik yang mirip dengan pria asal Rusia itu.

Menurutnya, kesaksian Iermakov dianggap lemah, karena hanya berdasarkan kemiripan fisik yang bisa dimiliki banyak orang.

"Dari pelapor sendiri bilang, ciri-ciri wajahnya mirip seperti ini. Kalau hanya mirip, tapi nggak saling kenal, dan nggak pernah punya masalah, bagaimana ceritanya," kata Edward.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial