Mensos: Efisiensi Anggaran Bisa Menghapus 'Lemak-lemak' Birokrasi

3 weeks ago 30

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan pengarahan kepada Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur dan anggota DPRD Sulawesi Tenggara terkait efisiensi anggaran di seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda).

Gus Ipul mengatakan adanya efisiensi anggaran justru akan membuat birokrasi Indonesia menjadi lebih sehat.

"Bapak-ibu pernah dengar manfaat puasa yang bisa membunuh sel kanker? Bahwa puasa itu menyehatkan badan kita. Begitu juga terkait efisiensi anggaran ini yang bisa menghapus lemak-lemak birokrasi," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Rabu (19/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat berdialog bersama stakeholder se-Jawa Timur di Kantor Kementerian Sosial di Jakarta, hari ini.

Gus Ipul mengungkapkan anggaran yang dimiliki oleh K/L dan pemda, khususnya anggaran belanja barang dan belanja modal sebenarnya dapat dioptimalkan. Salah satunya dengan mengalihkan dana tersebut untuk program-program yang lebih berdampak bagi masyarakat.

"Jadi memang puasa itu punya efek luar biasa, dihilangkan lemak-lemak itu, menyehatkan birokrasi kita lewat efisiensi," paparnya.

Gus Ipul menilai pada prinsipnya, efisiensi justru mengedepankan kepentingan masyarakat luas melalui program-program pro rakyat. Hal ini mengingat efisiensi yang dilakukan sama sekali tidak mengurangi anggaran program-program untuk kepentingan rakyat.

"Yang untuk belanja rakyat, untuk pendidikan, itu sama sekali tidak terkena efisiensi. Bahkan Presiden mengatakan kalau diperlukan, maka akan ditambah (anggaran Bansos)," tegasnya.

Ia menambahkan, Kemensos telah gencar melakukan efisiensi pada pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari, salah satunya dengan menghemat penggunaan listrik.

"Kami saja baru setengah bulan menjalankan efisiensi bisa menghemat Rp300 juta dari anggaran untuk kebutuhan listrik di kantor," paparnya.

Gus Ipul menjelaskan melakukan efisiensi harus dimulai dari adanya kesadaran dari diri masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebab tanpa adanya kesadaran maka efisiensi yang dilakukan hanya akan dianggap sebagai penghambat bekerja.

Menurut Gus Ipul, jika setiap ASN memiliki kesadaran tentang pentingnya efisiensi maka hal tersebut tidak akan berpengaruh kepada produktivitas kerja.

"Ada yang harus dibangun, sebuah kesadaran baru, bahwa saat ini kita berkantor semua operasionalnya itu dibiayai oleh rakyat. Sementara kita kurang peduli dengan efisiensi," ucapnya.

Gus Ipul menjelaskan ketika orang memperlakukan hal yang sama saat berada di rumah, kesadaran efisiensi akan mengalir dengan sendirinya. Pasalnya, anggaran yang digunakan adalah anggaran pribadi yang harus ditekan atau dilakukan penghematan.

"Kalau di rumah masing-masing, kita peduli sekali sama AC, sama lampu (melakukan penghematan). Tapi kalau di ruangan kantor kita tidak peduli, AC-nya, lampunya," imbuhnya.

Ia mengatakan ada banyak cara yang dapat dilakukan Dinas Sosial dalam mengoptimalkan efisiensi yang saat ini tengah dilakukan.

Saat ini, Kemensos telah memulai berbagai upaya kreatif dan inovatif dalam memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang terkena dampak efisiensi anggaran dengan menjalin sinergi kepada berbagai pihak.

"Sekarang kita coba alihkan ke kegiatan yang berdampak. Kita coba lakukan kerja bakti, kita lakukan di car free day dan banyak juga yang bergabung dengan sendirinya padahal kita tidak mengundang. Makanya saat peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024 itu saya arahkan untuk kerja bakti nasional, tercatat 720 ribu orang seluruh Indonesia terlibat dalam kerja bakti itu," ungkapnya.

Selain itu, Gus Ipul juga mendorong kerja sama intens kepada civitas academica dalam memaksimalkan kegiatan riset dan kajian yang turut terdampak efisiensi pada anggaran Kemensos.

"Kita ajak universitas, mereka punya lembaga pemberdayaan masyarakat, kemarin pertemuan di Surabaya, 200 lebih perguruan tinggi se-Jawa Timur siap mendukung Kemensos dalam membentuk desa binaan untuk pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di desa dan itu menggunakan uang mereka, bukan uang Kemensos," sambungnya.

Di akhir sambutannya, Gus Ipul mengimbau Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur agar tidak mengeluhkan efisiensi anggaran. Ia pun mendorong setiap pihak agar dapat mengerahkan berbagai pendekatan kreatif dan inovatif sehingga target kerja dapat tetap tercapai dengan baik.

"Banyak cara di tengah-tengah efisiensi itu, tetap semangat. Efisiensi ini jangan sampai menurunkan kinerja kita. Diperlukan kreativitas dan inovasi agar target-target kita tetap tercapai," pungkasnya.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial