Jakarta, CNN Indonesia --
Aktris muda Korea Selatan, Kang Seo-ha, meninggal dunia pada usia 31 tahun setelah berjuang melawan kanker lambung. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh media Korea Selatan, Sports Kyunghyang, pada Senin (14/7).
Lantas, apa itu kanker lambung yang merenggut nyawa aktris asal Korea Selatan tersebut?
Melansir Mayo Clinic, kanker lambung atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai kanker gastrik, adalah pertumbuhan sel tidak normal yang bermula dari lapisan lambung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lambung sendiri merupakan organ penting dalam sistem pencernaan, terletak di bagian tengah atas perut, tepat di bawah tulang rusuk. Fungsinya untuk mencerna dan mengolah makanan sebelum diserap tubuh.
Kanker ini bisa muncul di bagian mana saja dari lambung, namun di banyak negara, kanker lambung umumnya berkembang di bagian utama lambung (stomach body).
Di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, kanker ini sering kali muncul di gastroesophageal junction, area pertemuan antara kerongkongan (esofagus) dan lambung.
Gejala kanker lambung
Salah satu tantangan utama dalam mendeteksi kanker lambung adalah gejalanya yang samar pada tahap awal. Banyak penderita tidak mengalami gejala sama sekali hingga penyakit sudah dalam tahap lanjut.
Gejala awal yang bisa muncul meliputi:
- Rasa tidak nyaman di perut, mirip dengan sakit maag
- Nyeri kronis di perut bagian atas
- Kembung setelah makan
- Refluks asam atau heartburn
- Penurunan nafsu makan
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Selain itu, melansir Mount Elizabeth gejala lanjutan yang lebih serius juga bisa muncul ketika penyakit sudah masuk ke tahap yang lebih serius, berikut beberapa gejala lanjutannya.
- Anemia (kekurangan sel darah merah)
- Muntah darah atau tinja berwarna hitam akibat pendarahan dalam
- Pembengkakan pada perut karena penumpukan cairan
- Kesulitan menelan
- Penyakit kuning (jaundice)
- Muntah terus-menerus
Penyebab kanker lambung
Ilustrasi. Salah satu faktor risiko kanker lambung adalah pola makan tinggi garam. (YULITA PURNAMASARI)
Meski penyebab pasti kanker lambung belum diketahui secara pasti, sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi mulai dari usia yang biasanya menyerang mereka yang di atas usia 50 tahun, kemudian memiliki masalah radang lambung jangka panjang atau gastritis kronis, pola makan tinggi garam dan makanan asap, ada riwayat keluarga, hingga mengalami Infeksi Helicobacter pylori atau virus Epstein-Barr.
Mereka yang memiliki riwayat operasi lambung, perokok, dan sering terkena paparan zat berbahaya seperti asbes atau bahan industri tertentu juga berisiko tinggi mengalami penyakit ini. Selain itu, kanker lambung juga lebih berisiko dialami laki-laki dibanding perempuan.
Komplikasi dan dampak lanjutan
Jika tidak ditangani, kanker lambung dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Penyebaran ke organ lain mulai dari liver, paru-paru, hingga tulang
- Pendarahan internal
- Perforasi atau kebocoran pada dinding lambung
- Penumpukan cairan di rongga perut
Harapan sembuh paling besar terjadi jika kanker masih terbatas di lambung dan belum menyebar. Dalam kondisi ini, pembedahan menjadi opsi utama untuk mengangkat tumor.
Terapi tambahan seperti kemoterapi atau radioterapi mungkin diberikan sebelum atau sesudah operasi. Sayangnya, sebagian besar kasus baru ditemukan ketika kanker sudah menyebar, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit dan peluang sembuh menurun.
Cara mencegah kanker lambung
Ilustrasi. Kanker lambung bisa dicegah. Anda perlu memperbaiki pola makan termasuk mengonsumsi banyak sayur. (Ghina Yasmin Priasthy)
Meski tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker lambung, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risikonya, yakni:
- Kurangi konsumsi makanan asin, diasinkan, dan diasap
- Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian utuh
- Berolahraga secara teratur
- Jaga berat badan tetap ideal
- Hindari merokok
- Segera obati infeksi lambung dan tukak lambung
- Rutin memeriksa kesehatan lambung, terutama bila memiliki faktor risiko
(tis/els)