Mengenal 7 Perbedaan TOEFL, IELTS, dan Duolingo English Test

7 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Melakukan tes menjadi cara untuk mengukur sejauh mana kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki seseorang. Terdapat beberapa tes bahasa Inggris yang dapat diikuti, yakni Test of English as a Foreign Language (TOEFL), International English Language Testing System (IELTS), dan Duolingo English Test (DET).

Sebelum memutuskan memilih salah satunya, ketahui apa saja perbedaan tes bahasa Inggris TOEFL, IELTS, dan DET.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TOEFL merupakan sebuah tes yang banyak digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris yang berada dibawah lembaga Educational Testing Service (ETS).

Sebagai salah satu jenis ujian bahasa Inggris yang paling awal, hasil tes TOEFL sudah diakui oleh banyak negara di seluruh dunia, terutama yang beraksen American English.

Sementara, IELTS sendiri diselenggarakan oleh tiga organisasi, yakni Cambridge Assessment English, IDP, dan British Council. IELTS sudah diakui oleh 11.000 institusi yang tersebar di 140 negara di dunia. IELTS menggunakan aksen British English dalam tesnya.

Di sisi lain, kehadiran DET mulai mencuri perhatian dengan berbagai kemudahannya. Selain biaya yang lebih terjangkau, waktu untuk menyelesaikan tes kemampuan bahasa Inggris di DET juga lebih singkat dibandingkan dengan TOEFL maupun IELTS.


Beda TOEFL, IELTS, dan Duolingo English Test

Sebelum memutuskan untuk memilih tes kemampuan bahasa Inggris apa yang akan diambil, alangkah baiknya terlebih dahulu mengetahui apa saja perbedaan-perbedaan dasar yang terdapat dalam TOEFL, IELTS, dan Duolingo English Test (DET).

Hal ini bertujuan agar tidak salah pilih dalam menentukan tes kemampuan bahasa Inggris mana yang ingin ditempuh. Berikut perbedaan antara TOEFL, IELTS, dan Duolingo English Test (DET), dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tujuan

  • TOEFL: Terdapat dua jenis TOEFL yang umum digunakan, yakni TOEFL internet-based test yang digunakan untuk meneruskan studi ke luar negeri dan TOEFL institutional testing program yang juga dapat digunakan untuk melamar pekerjaan di luar negeri.
  • IELTS: IELTS dapat digunakan lebih luas, seperti untuk studi, melamar pekerjaan, pengurusan visa, dan urusan keimigrasian. Beberapa negara bahkan menggunakan nilai IELTS sebagai salah satu syarat untuk belajar atau tinggal di negara tersebut.
  • DET: Dapat digunakan untuk meneruskan studi maupun pengurusan visa.


2. Pengakuan

  • TOEFL: Menjadi salah satu tes kemampuan bahasa Inggris yang banyak diakui oleh universitas ternama, terutama negara yang menggunakan aksen american english seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di Amerika Utara.
  • IELTS: Diakui oleh 11.000 institusi dan 140 negara yang menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi. Sebut saja Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan negara berbahasa Inggris lainnya.
  • DET: Masih belum banyak diakui oleh negara-negara luar.


3. Format tes

  • TOEFL: TOEFL memiliki dua jenis tes, yakni berbasis internet (iBT) dan berbasis kertas (PBT). TOEFL iBT menguji kemampuan peserta dalam membaca (reading), mendengarkan (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Sedangkan TOEFL PBT pada umumnya digunakan untuk berbagai keperluan institusi pendidikan atau pekerjaan.
  • IELTS: IELTS memiliki dua format, yakni Academic dan General Training. Sama seperti TOEFL, IELTS juga berbasis internet dan kertas. IELTS menguji kemampuan peserta pada aspek membaca (reading), mendengarkan (listening), menulis (writing), dan berbicara (speaking).
  • DET: Tes DET berbasis internet. Tes akan menilai sejauh mana kemampuan membaca (reading), menulis (writing), mendengarkan (listening), dan berbicara (speaking) namun dengan lebih singkat.

4. Durasi

  • TOEFL: Tes TOEFL berkisar kurang lebih 3 jam.
  • IELTS: Tes IELTS berlangsung sekitar 2 hingga 3 jam.
  • DET: Tes DET sangat singkat, yakni hanya memerlukan waktu selama 60 menit.

5. Keunggulan

  • TOEFL: Banyak digunakan di negara-negara beraksen American English, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara di Amerika Utara.
  • IELTS: Diterima oleh 11.000 universitas dan lembaga-lembaga di 140 negara di dunia.
  • DET: Durasi tes lebih singkat, lebih hemat biaya, dan kemudahan akses.

6. Masa berlaku

  • TOEFL: Sertifikat TOEFL memiliki masa berlaku selama dua tahun sejak tanggal terbit.
  • IELTS: Sertifikat IELTS bisa berlaku hingga dua tahun.
  • DET: Memiliki masa berlaku sertifikat untuk dua tahun.

6. Aspek penilaian

  • TOEFL: Penilaian TOEFL berfokus menilai keterampilan berbahasa Inggris, seperti kemampuan mendengarkan (listening comprehension), kemampuan memahami bacaan (reading comprehension), dan tata bahasa tertulis (structure and writing).
  • IELTS: Memiliki penilaian yang lebih terperinci dibanding lainnya. Tak hanya dari listening, reading, writing, penilaian IELTS juga menilai logika, koherensi, perbendaharaan kata, dan kelancaran dan akurasi dalam berbicara bahasa Inggris.
  • DET: Penilaian berdasarkan pada tingkat kesulitan soal dengan kemampuan para peserta.


7. Sistem skor

  • TOEFL: Skor TOEFL bervariasi tergantung jenis tesnya. Untuk TOEFL iBT berkisar antara 0-120, sedangkan TOEFL PBT/ITP berkisar 310-677.
  • IELTS: Skala penilaian (band score) IELTS berkisar dari 1 hingga 9, yang mencerminkan tingkat kemampuan/kemahiran bahasa Inggris dari yang terendah hingga tertinggi.
  • DET: Skor dalam Duolingo English Test menggunakan skala antara 10 hingga 160 poin.

Itulah beberapa perbedaan tes kemampuan bahasa Inggris pada TOEFL, IELTS, dan DET yang bisa dijadikan pertimbangan.

(ahd/fef)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial